Bismillahirrahmanirrahim
Langsung ajalah
HAPPY READING semuanya
_________________________________Pelajaran olahraga
_________________________________
Pagi ini ada mapel olahraga untuk kelas 11 MIPA 2 yaitu kelas Rere. Seperti biasa mereka mengganti seragam mereka dengan kaus olahraga.
Pelajaran olahraga hari ini mengingatkan Rere dengan kaus olahraga Raka yang dia pinjam. Rere lupa mengembalikannya. Mungkin nanti Rere akan mengembalikan kepada yang punya.
Jangan lupakan Lidya, dia akan selalu mengikuti Rere kemanapun saat disekolah. Sebenarnya Lidya tidak suka dicueki tapi dia ingin agar Rere merubah sifatnya yang terlalu dingin itu.
Mereka berdua sekarang sedang berjalan dikoridor menuju ke lapangan olahraga.
"Re hari ini materi kita apa??" Tanya Lidya karena dia baru saja pindah, jadi dia tidak tahu materi apa yang akan diajarkan.
"Masih Voli mungkin" Lidya mengangguk.
"Lo bisa re??"
"Dikit"
Dilapangan olahraga kini ada murid dari kelas 11 MIPA 2 yang sudah menata barisan untuk melakukan pemanasan.
Tapi Rere dan Lidya heran mengapa kelas 11 MIPA 1 juga memakai kaos olahraga. Padahal jam ini harusnya hanya kelas 11 MIPA 2 yaitu kelasnya Rere.
"Pak itu kenapa anak kelas MIPA 1 juga pake kaos olahraga??" Tanya salah satu teman kelas Rere kepada guru olahraga yaitu pak Candra.
"Jadi seharusnya jam olahraga kelas MIPA 1 itu jam ke 5&6, tapi Bu Dina ingin menukar jam perlajarannya dengan jam saya karena Bu Dina ada urusan sekarang" pak Candra menjelaskan kenapa jam olahraga kelas MIPA 1 dimajukan.
"Untuk kelas MIPA 1 silahkan menyiapkan barisan kalian dan semuanya mulai pemanasannya, bapak mau mengambil bola dulu" lanjut pak Candra.
"Baik pak" jawab semua murid.
Setelah semuanya melakukan pemanasan, kini mereka berkumpul untuk mendengar penjelasan materi dari pak Candra.
"Baik anak-anak, sekarang kita akan melakukan smash pada permainan bola voli. Smash adalah teknik memukul bola sambil meloncat dekat net dengan tujuan mematikan permainan lawan"
"Caranya bagaimana pak??" Tanya Beby anak kelas MIPA 1.
"Untuk caranya, yang pertama kita harus berdiri kurang lebih 3 meter dari net atau bisa disebut dengan awalan. Yang kedua yaitu tolakan dilakukan dengan tumpuan dua kaki, kemudian merendahkan badan dengan cara menekuk kaki agak ke dalam bawah.
Setelah itu kita pukul bolanya sekuat tenaga dengan syarat bola harus berada di atas kepala. Kemudian yang terakhir mendarat dan kembali ke posisi normal" pak Candra menjelaskan cara melakukan smash pada muridnya.
"Sekarang kita coba, siapa yang mau maju??" Tawar pak Candra.
"Rere pak" teriak seseorang dari belakang dengan mengangkatkan tangan Rere keatas. Semua atensi kini berpindah kepada Rere dan Lidya.
"Gausah ngaco lo lid" tolak Rere kepada Lidya. Dengan mudahnya Lidya mengajukan Rere sebagai bahan percobaan. Dia tidak tahu kalau didepan ada Michelle.
"Ayo Rere maju" suruh pak Candra.
"Udah gapapa lo mesti bisa" ucap Lidya.
Dengan terpaksa Rere berdiri dan maju untuk mencobanya."Udah tau kan gimana caranya??" Tanya pak Candra yang di angguki Rere.
Hanya satu kali percobaan Rere bisa melakukannya. Tidak ada yang memberikan tepuk tangan kepada Rere kecuali Lidya. Lidya heboh sendiri di belakang melihat Rere berhasil malakukannya.
"Itu apaan sih anak baru"
"Harusnya dia gak boleh temenan sama Rere si anak pungut itu"
"Iya dia harus jauh-jauh dari Rere"
"Itu si anak baru kayaknya nyari masalah nih sama Michelle"
"Maklumlah dia kan anak baru"
Bisikan bisikan itu masuk kedalam indra pendengaran Lidya. Lidya tidak memperdulikan bisikan orang-orang.
"Halahh cuman gitu doang dibanggain" teriak Michelle yang merendahkan Rere.
Rere diam saja mendengar itu, Lidya juga mendengarnya tetapi dia diam saja karena dia sadar dirinya hanyalah anak baru yang belum tahu apa-apa.
"Kamu mau coba Michelle??" Tawar pak Candra. Tanpa menjawab Michelle berdiri dan mengambil bola yang ada di tangan Rere dengan kasar.
Posisi Rere saat ini berada didekat net, niat Reredia akan mengambil bolanya nanti jika bola menggelinding dia tidak akan mengejar bola sampai jauh. Michelle menyeringai dengan menatap Rere.
Michelle sudah dengan posisi yang tepat. Kemudian dia memukul bola itu bukan kearah melewati net tapi Michelle sengaja mengarahkan bola ke Rere.
"RERE AWAS" teriak Lidya.
Bugghh
Siapa sangka Rere memblock bola itu dan bola itu kembali mengarah ke Michelle. Sebut saja senjata makan tuan. Yang awalnya niat Michelle adalah agar bola itu mengenai Rere kini menjadi terbalik.
Michelle memegang kepalanya yang terasa sakit terkena bola tadi. Tak tanggung-tanggung Rere memblokir bola itu dengan sangat baik alhasil bola itu kembali ke Michelle dan mengenai wajahnya.
"Berani lo sama gue" ancam Michelle.
Rere mengedikkan bahunya kemudian berjalan mendekati pak Candra. "Pak saya sudah praktek kan, saya mau ke kantin dulu" ucap Rere pada pak Candra.
Tanpa menunggu jawaban dari pak Candra Rere pergi meninggalkan lapangan olahraga itu.
"Awas aja lo re" gumam Michelle.
Lidya yang melihat Rere pergi meninggalkan lapangan tak tinggal diam. Dia mengambil bola dan memukulnya dengan asal kemudian mendekati pak Candra.
"Pak saya juga sudah praktek, sekarang saya mau pergi nyusulin Rere ya" Lidya ijin kepada pak Candra agar bisa meninggalkan lapangan dan menyusul Rere dan juga jangan lupakan senyum manis Lidya.
Tapi baru saja Lidya balik badan dan akan pergi meninggalkan lapangan, pak Candra mengeluarkan suaranya.
"Eiittsss mau kemana kamu, kamu anak baru kan. Materi yang belum kamu lakukan masih banyak, jadi kamu tidak bisa pergi"
"Aduh pak.... Jangan hari ini dong, kalau minggu depan aja gimana??"
"Gak bisa, harus hari ini"
"Ayolah pak, minggu depan aja. Saya janji deh pak"
"Ya pak ya, gini ya pak. Saya kan baru saja pindah nih, jadi saya belum mempelajari materinya apa aja. Nanti saya tanya-tanya Rere dulu, kalau sudah minggu depan saya praktek pak" pak Candra tampak memikirkannya.
"Hmm yaudah kalau begitu, saya tagih janji kamu minggu depan" Lidya mengangguk antusias.
Sebenarnya Lidya bisa saja melakukannya hari ini. Tapi karena dia hari ini sedang malas olahraga, ya dia tidak akan melakukannya.
"Pak guru baik deh, terimakasih ya pak" setelah mengucapkan beberapa kata, Lidya langsung pergi meninggalkan lapangan menyusul Rere.
_________________________________
Follow :
Ig : @_im.nihayy
@maniakcokelat__Tiktok : @maniakcokelat__
Wp : @maniakcokelat__Jangan lupa tinggalin jejak yaa
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REINARA
Roman pour Adolescents[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! REINARA DESTIA. Cewek cantik dan pintar dengan sifatnya yang baik, ramah, rendah hati, mudah sayang terhadap orang lain, tapi semua sifatnya itu tertutup dengan sifat cueknya yang melebihi kulkas 7 pintu. Tak lepas d...