10

88 9 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim 🤲

Hai manteman👋

Aku update lagii

Sebelumnya mau minta maaf part ini agak prik dan gaje

jangan lupa follow, vote dan komennya.

Ada banyak typonya harap dikoreksi ya

Thank you💞

HAPPY READING!!
______________________________

Perkara cacing

______________________________


Perubahan yang paling sulit adalah merubah diri sendiri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karena pasti ada saja gangguan, cobaan dan juga ujian untuk melewatinya.

Kita bisa mengubah takdir pada diri kita sendiri kecuali takdir lahir, jodoh dan mati. Entah perubahan itu menjadi lebih baik atau lebih buruk itu tergantung kepada diri kita sendiri.

Memang tidak ada Seorangpun yang tahu dengan apa yang terjadi selanjutnya. Dan tidak ada yang bisa mengubah takdir yang sudah tertulis untuk kita.

Tapi kita tidak tahu, mungkin saja Tuhan sudah menuliskan hal yang terbaik untuk kita setelah Tuhan memberikan cobaan dan juga ujian.

Usaha maksimal akan membuahkan hasil yang maksimal.

Rere tidak pernah menyangka ada orang yang mau berteman dengannya. Dia selalu berpikir tidak ada yang mau berteman dengannya, karena dia bukan dari keluarga terpandang, ayahnya mantan seorang pecandu.

Siapa sangka Rere sekarang mempunyai teman yang berpengaruh disekolahnya. Raka, David, Alvaro, siapa yang tidak mengenal mereka bertiga. Siapapun akan tahu siapa dia tetapi tidak dengan Rere. Dia tidak tahu siapa mereka bertiga. Rere baru mengenalnya beberapa hari yang lalu.

Dan sekarang Rere mempunyai satu teman lagi yaitu Lidya. Murid baru yang pindah ke kelas Rere. Tapi dengan mendapatkan beberapa teman itu tidak mengubah kepribadian Rere. Rere masih sama Rere yang dingin, yang jarang bicara, yang tidak peduli, semuanya masih sama.

"Re besok kan libur nih, besok main yuk" ajak Lidya. Mereka saat ini ada didalam kelas. Hanya Rere dan Lidya.

"Gak" jawab Rere singkat.

"Ayolah ree, lo udah pernah ke mall belum??"

"Gak"

"Re, coba panjangin dikit kata-katanya. Jangan cuman gak, sama ya doang dong..." Lidya merasa gemas karena Rere hanya menjawabnya dengan satu kata singkat saja.

"Hmm"

"Hadeuuhh malah gak ngomong sama sekali" Lidya memutar bola matanya malas.

"Lo belum pernah ke mall kan, yaudah kita besok kesana. Tenang aja gue yang traktir semau lo" ujar Lidya lagi.

"Enggak Lidya" tolak Rere.

"Kenapa??"

"Buang-buang waktu aja"

"Udah pokoknya gue gak nerima penolakan, besok lo gue jemput" final Lidya.

"Lo tau rumah gue??" Tanya Rere.

"Hehehe enggak sih. Yaudah minta nomor lo, ntar sharelock aja" mau menolak tidak tega mau menerima juga tidak enak.

"Yaudah nih" pada akhirnya Rere memberikan nomornya ke Lidya.

I'M REINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang