Bismillahirrahmanirrahim
Enjoyy aja bacanya
Jangan lupa follow n votmennya yaa
HAPPY READING
_______________________________
Kenyataan pahit
_______________________________Sepulang sekolah, Rere mampir ke apotik. Dia merasa kurang enak badan hari ini jadi dia akan membeli obat terlebih dahulu di apotik. Setelah keluar dari apotik Rere duduk di salah satu bangku yang disediakan disana.
Dia membuka HP nya dan mengetikkan nama 'bu bos' kemudian menyentuh tombol panggil.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam salam, kenapa Rere??" Tanya Bu Indah selaku bos nya Rere.
"Itu Bu, Rere minta maaf ya hari ini Rere gak bisa kerja dulu"
"Kenapa??"
"Rere kurang enak badan, Rere mau istirahat dulu" jelas Rere dengan suara yang agak parau.
"Oh yaudah kalau gitu, istirahat yang cukup ya. Cepet sembuh biar bisa balik kerja lagi"
"Iya Bu makasih ya"
"Iya assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah menelpon Bu Indah, Rere kembali menaiki motornya dan pergi menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah, Rere langsung mengistirahatkan tubuhnya. Untung saja tadi sebelum pulang Rere sempat makan dahulu disekolah.
Saat dia berbaring menatap langit-langit kamarnya, dia berpikir sejauh mana kebahagiaan yang akan dia dapatkan? Apa dia bisa mendapat kebahagiaan yang lebih dari sekarang dan juga kemarin?
Akhir-akhir ini Rere merasa sedikit lebih tenang. Hanya sedikit. Tidak banyak. Karena sudah tidak ada orang yang mengganggu ketenangannya. Tapi pikirannya yang tidak bisa setenang dahulu.
Ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Michelle terkadang masih bisa terdengar di telinga Rere.
Oh ternyata anak dari seorang jalang dan pecandu narkotika udah berani ya.
Pantes aja dia dibuang sama ibu kandungnya
Kata-kata itu masih saja melekat dalam otaknya. Dia selalu berpikir apakah dia anak yang tidak diinginkan? Apakah benar dia anak pembawa sial?
Hufftt
Terdengar pintu di buka dan suara helaan nafas Rere secara bersamaan. Tidak perlu ditanya lagi sudah pasti itu ayahnya Rere.
"Kenapa?? Sakit??"
Rere bangun dari posisi tidurnya "udah tidur aja" Rere tersenyum manis.
"Udah minum obat?" Tanya Damar seraya mendekati Rere dan dijawabi Rere dengan anggukan.
"Ayah" Damar menatap putri semata wayangnya.
"Kenapa?"
"Pengen peluk" Damar tersenyum seraya memposisikan Rere agar bisa dipeluk dengan nyaman.
"Kangen banget ya, padahal tiap hari ketemu ya kan?" Rere mengangguki ucapan ayahnya.
"Iya kita tiap hari ketemu tapi baru kali ini aku manja lagi sama ayah setelah sekian lama" Damar terkekeh sambil mengusap kepala putrinya yang disandarkan di dada bidang Damar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M REINARA
Teen Fiction[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! REINARA DESTIA. Cewek cantik dan pintar dengan sifatnya yang baik, ramah, rendah hati, mudah sayang terhadap orang lain, tapi semua sifatnya itu tertutup dengan sifat cueknya yang melebihi kulkas 7 pintu. Tak lepas d...