24

60 6 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Enjoyy aja bacanya ;)
________________________________

Jalan 2
________________________________

Pemandangan malam adalah pemandangan yang paling tenang. Suasana gelap gulita yang dihiasi bintang-bintang dan juga rembulan.

Menjadi malam sangatlah sulit, terkadang dia harus gelap gulita tanpa ada yang memberikan cahaya kepadanya. Tapi jika ada yang menemaninya maka keindahannya tak bisa dipungkiri.

Entah kenapa ada rasa senang jika malam dihiasi oleh bintang dan juga rembulan. Hambusan angin malam yang menusuk pun menjadi salah satu bagian didalamnya.

Malam ini tidak menjadi malam yang gelap gulita karena adanya bintang dan juga rembulan. Diatas ketinggian bisa melihat suasana dibawah yang ramai dan juga menjadi salah satu hiasan malam.

"Gue mau nanya" celetuk Rere ketika dia bersama Raka berada di bianglala.

"Nanya apa??"

"Apa yang lo suka dari gue??" Pertanyaan yang keluar dari mulut Rere membuat Raka menatap Rere dengan lekat.

"Gaada" jawab Raka singkat.

"Tapi kenapa lo suka sama gue. Gaada yang khusus dari gue, bahkan gue orang yang kurang segalanya" lanjut Rere.

"Iya, emang lo sama kayak cewek-cewek yang lain tapi lo itu beda dimata gue. Gaada alasan yang tepat buat suka sama lo, sayang sama lo, bahkan cinta sama lo. Bukannya cinta itu tidak perlu alasan?" Jelas Raka dengan lembut.

"Lo tau, Lo itu selalu menarik dimata gue. Lo itu cantik, kuat, sabar, pinter, bahkan cueknya ngalahin gue, tapi keras kepala lo gak bisa ngalahin keras kepalanya gue. Mungkin itu bisa jadi alasan gue suka sama lo" sambung Raka.

"Terus lo kenapa kemaren ngomongnya didepan mereka, Lo tau? Michelle itu suka sama lo" ucap Rere dengan lirih.

Raka menggeleng pelan kemudian tersenyum manis ke Rere. Raka mengambil kedua tangan Rere yang bertautan untuk digenggamnya.

"Enggak, dia gak benar-benar suka sama gue. Itu cuman alibi dia karena dia benci sama lo. Itu cuman alasan kebencian dia sama lo agar lo yang terlihat salah"

"Tapi kalo dia emang suka sama lo gimana?"

"Ya gue bodoamat, gue sukanya sama lo, gue cintanya sama lo, gue sayangnya sama lo bukan dia" ada setitik rasa senang dari Rere ketika mendengar jawaban Raka.

"Tapi lo udah tau semuanya tentang gue kan dan lo masih saja suka sama gue??"

"Itu semuanya hanya masa lalu, masa lalu itu hanya untuk dilupakan dan sekarang kita hanya akan fokus pada masa depan"

"Tapi kalau masa depan yang kita inginkan pahit, tidak sesuai dengan ekspektasi kita. Bukankah kita akan mengingat masa lalu?" Sarkas Rere.

Raka mengangguk "iya lo benar, tapi kita manusia biasa yang hanya bisa berjalan mengikuti kemana takdir yang dibuat tuhan"

Tak terasa kini mereka berdua sudah diharuskan untuk turun dari bianglala itu.

"Tadi mereka pada kemana ya?" Monolog Rere yang didengar Raka.

"Udah biarin aja, nanti kalo mau pulang baru dikabarin" jawab Raka.

♤♤♤♤♤

"Emang dasar cewek itu munafik ya" gumam Alvaro yang hanya didengar oleh David.

"Tadi ngomongnya ngipiin li diting kisini, lah sekarang malah berduaan maen bareng, ketawa bareng, dasar bocah prik" lanjut Alvaro mengejek.

I'M REINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang