02 | SUPERYACHT

13.3K 1K 17
                                    

Jum'at sore, Citra dijemput salah satu tamu yang diundang juga dalam party yang diadakan di yacht. Meski tidak terlalu akrab karena mereka baru tiga kali bertemu dan sekarang keempat kalinya. Sosok itu berpenampilan sedikit terbuka. Mengenakan dress floral berkerah sabrina, terlalu turun hingga atas buah dadanya sedikit menyembul juga potongan ujung dress tersebut di sebelah kiri hingga ke pahanya.

Citra sendiri mengenakan pakaian dari Jacquemus. Berwarna deep sky blue juga mengenakan strappy lace up heels berwarna apple green untuk menjenjang penampilannya, serta tas tali rantai yang berwarna senada. Rambut sebahu berwarna blonde-nya, diikat menjadi satu hingga menampakkan leher jenjangnya.

"Look at you!!" seru Calla usai mencium pipi kanan dan kirinya. "Are you dieting? Your cheeks are so thin."

"Uh no. I've been working a lot lately." Citra mengulas senyum tipis. Koper miliknya telah dimasukkan oleh supir. Ia segera ditarik naik ke dalam BMW 8 series coupe milik Calla.

Sepanjang jalan menuju pelabuhan Benoa, duduk di belakang bersama Calla. Mendengarkan coleteh wanita itu yang tiada hentinya.

"Oh kamu pernah ketemu Serry?" Kini ekspresi Calla tidak seantusias tadi. Citra mengerutkan keningnya merasa asing dengan sosok tersebut.

"No ... never," ujarnya pelan seraya menggeleng. Terdengar helaan nafas Calla.

"She's very flirty," ujar Calla kesal. "Aku heran dengan Ethan, kenapa dia undang perempuan itu?!" Calla menghempaskan tubuhnya untuk bersandar, ia melipat tangan di dada. "Kalau saja gak ada Tiar, aku gak bakal pergi karena adanya Serry." Lalu mata Calla melotot dan secepat kilat menatap Citra. Punggungnya kembali menegak. "Oops. Don't tell anyone!"

Citra mengangguk. "Okey." Lalu tersenyum. Tiar? Ia kenal dengan pria itu. Sahabat Ethan.

Ethan merupakan kakak kelasnya saat SMA dulu. Pengusaha yang memiliki banyak resort. Tiga di Pulau Bali, satu di Lombok dan satu di Raja Ampat. Ada juga di luar negeri, daerah Singapura juga Thailand. Serta usaha dalam bidang penyewaan kapal pesiar.

Mereka tiba di pelabuhan. Sudah ada suruhan Ethan yang menjemput dan juga membawa barang-barang mereka. Melihat yacht di hadapannya, Citra jadi tau sekaya apa Ethan. Kapal yang akan ia naiki bukan yacht biasa, melainkan superyacht.

Orsos Island Yacht. Dari namanya saja, yacht tersebut super besar dan mirip sebuah pulau. Padahal mereka hanya berpergian selama dua hari dan tamu yang diundang Ethan tidaklah banyak.

Pasti Gretha akan menangis karena tidak ikut dengannya. Sekretarisnya itu sedang pulang kampung karena ibunya sedang sakit.

"My Darling Citra!!" seru Ethan setelah ia naik ke atas yacht tersebut. Ethan memeluknya dan mencium pipi kanan dan kirinya. "Kok sekretaris lo gak ikut?" tanya Ethan usai melepas pelukannya.

"Pulang kampung," jawab Citra lalu mencubit pelan lengan Ethan. "Gak usah deketin Gretha. Walaupun dia sudah tiga puluh tahun, tapi anaknya masih polos."

Ethan tertawa. "Entar gue polosin." Lalu merangkul Citra dan lengannya kembali dicubit, tapi ia tetap merangkul wanita tersebut.

"Ethan, kok cuma Citra yang disambut aku enggak?" sahut Calla dengan ekspresi iri.

"Tiar!! Tuh si Calla udah datang."

"Ih Ethan!" desis Calla gemas. Ethan pun merangkul Calla hingga ia merangkul dua wanita tersebut.

Ethan melangkah seraya menarik dua wanita yang dirangkulnya naik ke lantai atas. Di sana beberapa tamu yang ia undang telah hadir.

Totalnya ada lima belas orang termasuk Citra dan juga si pemilik superyacht tersebut. Ada sembilan laki-laki dan enam perempuan.

I HATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang