Meski baru malam Kamis, tapi Citra tetap pergi ke night club. Salah satu night club yang sering ia kunjungi. Bukan hari libur, tapi tempat tersebut tetap ramai. Bahkan semakin ramai saat sebagian nightclub itu di sewa karena ada yang ulang tahun.
Siapa sih yang merayakan ulang tahun di tempat seperti ini?
Tentunya para jiwa muda-mudi yang bergelora.
Ketika Citra masih muda, ia sangat ingin merayakan ulang tahunnya di tempat seperti ini, tapi karena ia berasal dari Janitra dan satu-satunya perempuan membuat orang tua serta Eyangnya overprotektif. Belum lagi...
Ah kenapa juga ia harus mengingat bajingan sialan itu?
"Mbak Citra!!" seruan tersebut membuatnya menoleh dan menemukan Saphira yang tidak jauh darinya. Shapira menggunakan gaun berwarna merah, tidak terlalu terbuka. Tidak seperti orang-orang yang tadi ia lihat yang memakai pakaian berwarna senada yang tampil terlalu terbuka.
Tidak seperti biasanya, wanita muda itu seorang diri. Ke manakah Dimas? Biasanya dua sejoli itu selalu menempel kemanapun. Bahkan Saphira pindah ke Bali karena tak ingin berjauhan dari Dimas.
Kalau seperti itu, kenapa mereka tidak menikah?
Lho? Kok Citra malah memikirkan hubungan orang lain?
Saphira menghampirinya.
Sejak dari liburan bersama, mereka mulai akrab. Karena saat itu Citra kerap kali memberi usul agar Saphira tak boleh tinggal diam saat Serry mendekati Dimas.
"Mbak Citra bareng siapa ke sini?" tanya Saphira sedikit mengeraskan suaranya karena musik DJ yang berdentum keras.
"Sendiri." Citra ikut mengeraskan suaranya. "Lo gak bareng Dimas?!"
"Bareng kok. Dia lagi ke toilet." Seharusnya Citra tidak bertanya lagi. Sudah pasti, di mana ada Dimas, di situ ada Saphira.
"Kenapa gak ikut Dimas?" tanyanya dengan senyum geli. Saphira balas tersenyum.
"Aku lihatin Mbak Citra sendirian di sini, makanya gak ikutin Mas Dimas."
"Yang ulang tahun temen lo?" tanya Citra seraya megendikkan kepala ke lantai atas.
Saphira mengangguk. Dimas datang sehingga Saphira menggandeng lengan Dimas.
"Hai Cit," sapa Dimas yang diangguki Citra serta senyuman tipis.
"Mbak Citra gak mau gabung aja nih?" ajak Saphira.
"Enggak usah. Gue gak kenal. Apalagi pakai dress code," tolak Citra seraya menggeleng. Saphira pun pamit bersama Dimas. Citra kembali menghadap ke arah meja bar. Mengangkat satu alisnya saat bertemu pandang dengan bartender yang sedang menyiapkan minuman untuk pelanggan yang lain.
"Tumben malam Kamis ke sini?" tanya pria bernama Kellen. Pria blasteran Jerman-Indonesia itu.
"Lagi suntuk aja. Aku lagi dong." Citra menggeser gelasnya yang telah tandas. Kembali meminta Kellen membuatkannya minuman setelah menghabiskan martini.
"Martini lagi?"
"Bukan. Tolong buatin sex on the beach, cocktail," ujar Citra dengan seringaian.
Kellen tertawa geli melihat gelagat Citra yang seakan menggodanya. "Kalau kamu lupa, aku gay, by the way."
"Uh shit. I forget about that," Citra memanyukan bibirnya, mendesis pelan. Ia menangkup wajahnya dan menekuk lengannya hingga kedua sikunya menumpu di tepi meja.
Kellen tertawa. Lalu kembali bertanya, "Mau rasa apa?"
"Sex on an arizona beach."
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE LOVE
ChickLit|OHMYSERIES-4| Dua kali jatuh cinta Dua kali patah hati Tidak perlu menjelaskan alasannya kenapa ia membenci perasaan yang disebut 'cinta'... ▪︎May, Copyright ©2022 NanasManis