Mengadakan rapat bulanan di luar bersama GM juga jejeran manajer Lilium Hotel Bali, membicarakan kinerja mereka juga membahas tentang renovasi gedung kantor yang kini dalam proses pengerjaan. Setelah selesai, mereka memisahkan diri masing-masing. Ada yang pulang ke rumah, ada juga yang ke hotel lebih dulu untuk memantau bawahan. Sedangkan Citra serta dua sekretarisnya memutuskan untuk makan bersama.
"Pak Revan gak mau makan bareng kami?" tawar Citra pada General Manager tersebut.
"Maaf Bu Kenisha, saya tidak bisa. Ada urusan lain." Citra pun mengangguk, Revan lebih dulu melangkah menuju parkiran.
"Ckck, Pak Revan menolak rezeki. Padahal Bu Kenisha mau traktir, ya?" sahut Gretha menatap kepergian Revan.
"Siapa bilang gue mau traktir," ujar Citra mendelik sinis pada Gretha yang pundaknya langsung terkulai lemas.
"Yah Ibu, udah lama lho Bu Kenisha gak traktir saya." Gretha melirik Gaia yang berdiri di sebelahnya, ia menyikut lengan wanita itu dan memberi isyarat agar membantunya membujuk Citra untuk mentraktir mereka.
"Harusnya Kak Gretha yang traktir. Kan baru aja dilamar Kak Jo," sahut Gaia ceria. Gretha menghunuskan tatapan kesal, tapi Gaia yang menyengir.
Alhasil ucapan Gaia membuat Gretha membayar makanan mereka. Hanya di restoran Jepang.
"Sushi aja ya Bu, gak usah yang mahal. Satu menu aja terus minumnya air mineral aja. Nanti dompet saya menipis," ujar Gretha memelas.
"Kalau gue yang traktir, gue gak pernah bilang gitu deh."
"Ya beda kali, Bu. Ibu kan bos, uangnya udah tumpah-tumpah."
"Saya pesannya vegetarian koya roll ya, Kak?" sahut Gaia tersenyum lebar pada Gretha.
"Jangan. Lo pesen koya koraage aja," ujar Gretha membuat Gaia cemberut. Masa ia hanya disuruh pesan tofu goreng? Mana bisa kenyang.
"Ck. Lo bener-bener pelit ya. Gak usah deh lo yang bayar." Baik Gaia maupun Gretha tersenyum lebar. Tapi, senyum Gretha pudar saat Citra melanjutkan perkataannya. "Lo sendiri yang bayar. Gue cuma traktir Gaia."
Gaia tertawa riang. Sementara Gretha mendengus kesal. Gini nih kalau sudah ada yang baru, yang menemani dari nol akan terlupakan. Apakah Citra telah melupakan dirinya yang menemani bosnya itu dari nol?
"Bu Bos jahat banget."
"Sabar Kak."
"Diem lo!"
Gaia hanya menyengir, sementara Citra tertawa jahat menatap Gretha yang ekspresinya ingin menangis.
"Kenisha!" sapaan tersebut membuat Citra berhenti tertawa. Kepalanya menoleh menatap Calla yang bergandengan tangan dengan seorang pria.
"Hai Calla!" balas Citra seraya berdiri, melakukan cipika cipiki dengan Calla. Tidak lupa Calla menyapa Gretha dan Gaia. "Siapa tuh?" tanya Citra melirik pria yang bersama Calla. Agak terkejut karena Calla yang ia tau sangat menyukai Tara.
"Pacarku," Calla tertawa pelan dan mengenalkan kekasihnya pada Citra. Tangannya terayun untuk menepuk pelan lengan Citra. "Aku punya banyak cerita," ujar wanita itu pelan. Citra hanya mengangguk dan tersenyum.
"Oh Ethan hubungin kamu, gak?"
"Tadi pagi sih, tapi gak sempat aku jawab. Kenapa?"
"Dia mau bikin party lagi." Citra mengangguk pelan. Mereka berbincang hanya sebentar karena Calla segera pamit. Citra kembali duduk pesanan makanannya telah ditata di atas meja. Saat Gretha hendak mencomot takoyaki yang ada di depan Gaia, tangannya ditepis pelan oleh Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE LOVE
ChickLit|OHMYSERIES-4| Dua kali jatuh cinta Dua kali patah hati Tidak perlu menjelaskan alasannya kenapa ia membenci perasaan yang disebut 'cinta'... ▪︎May, Copyright ©2022 NanasManis