36 | MENGUNGKAPKAN PERASAAN

5.2K 693 22
                                    

"Ken-Ken, pake sunblock dulu!"

Bocah berusia sepuluh tahun itu merengut, mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan anak-anak lainnya yang saat ini tengah bermain pasir di tepi pantai. Menghampiri Mamigu yang berekspresi garang seraya berkacak pinggang.

"Cepetan Mamigu," ujar Ken saat tangannya mulai dibaluri lotion tabir surya untuk menghalangi pengaruh cahaya matahari yang merusak kulit.

"Iya, iya bawel!" gerutu Megumi dan terakhir menepuk bokong putranya itu yang kembali merengut, tapi kemudian berlari ke arah saudaranya setelah seluruh tubuhnya terlindungi tabir surya.

Citra yang berjemur di kursi malas tertawa melihat tingkah ibu dan anak itu. Megumi bergabung di dekatnya lalu memakai kacamata dan merebahkan badan. "Kalau aja Orion gak ngelarang gue pake bikini, udah pasti kulit gue bakalan eksotis maksimal," ujar Megumi setengah menggerutu. Saat ini hanya mengenakan tankini, kombinasi atasan tanktop dan bawahan bikini, tapi sarung bali melilit di pinggulnya hingga ia tak tampil seksi.

Berbeda dengan Citra yang menggunakan bikini.

"Makanya jangan punya laki yang posesif," ledek Citra tertawa, saat ini ia memutar tubuhnya menjadi telungkup hingga cahaya matahari langsung menyerap ke kulit punggungnya.

"Daripada gak punya laki," balas Megumi mengejek membuat Citra mendengus dan memalingkan wajahnya ke sebelah kiri enggan menatap Megumi yang terpingkal.

Saat ini Citra ikut berlibur dengan keluarga Megumi. Bukan hanya Megumi, ada juga keluarga kecil Aurora dan keluarga kecil Arga. Makanya Citra ikut karena merindukan liburan bersama Alaia. Apalagi berliburnya di pulau Dewata yang menjadi tempat tinggalnya.

"By the way, Rora mana ya?" tanya Megumi.

"Tau. Lagi sex morning kali."

Megumi kembali terpingkal, ia memukul bokong Citra membuat Citra menggerutu kesal.

"Frontal banget lo. Untung anak-anak di pinggir pantai," ujar Megumi seraya mengamati anak-anaknya juga para keponakannya yang diawasi Orion dan Arga.

"Kayak lo aja enggak," sungut Citra, ia kembali menghadapkan tubuhnya menjadi terlentang. Meraih jus jeruknya dan meneguknya.

"Morning ladies!" seru seseorang yang membuat mereka berdua serentak menoleh ke arah Aurora yang tersenyum lebar seperti biasanya.

"Kok lo baru keluar kamar? Tuh anak-anak lo gak ada yang ngurusin. Untung aja ada gue," ujar Megumi menggerutu. Ia melihat Ardan yang juga baru bergabung bersama para bocah.

"Hehe Ardan gak mau berhenti main." Aurora tertawa malu.

"Pantas aja jalan lo ngangkang gitu,"

Citra hanya menggeleng pelan mendengar percakapan dua wanita itu. Kalau saja ada Freya sudah pasti temannya itu akan menjerit menyuruh mereka berhenti.

"Kenapa ngangkang?" Shalita bergabung seraya meletakkan semangkuk beberapa buah yang telah dipotong. Mendengar setengah percakapan Megumi dan Aurora.

"Rora kelamaan digenjot Ardan."

"Astaga Gumi!" Megumi terpingkal mendengar jeritan ketiga wanita itu, terutama Aurora.

"Duh, jadi kepengen digenjot Orion." Citra menoyor kepala Megumi yang masih mempertahankan tawanya. Lalu berdiri. "Guys, jagain anak gue ya. Gue mau main dulu sama Orion."

"Papion!!" seru Megumi dan Orion langsung mendekat. Minta digendong dan berbisik ke telinga Orion. Kedua orang itu pun pergi menjauhi area pantai. Yang lain hanya mampu menggelengkan kepala.

I HATE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang