Citra sedang bersantai di ruang tengah, menonton layar lebar di hadapannya yang menampakkan acara kompetisi masak. Biasanya jika di sore hari di akhir pekan, ia akan bersiap-siap untuk pergi malam hari, kali ini ia memilih tinggal di rumah. Apalagi dua malam yang lalu, ia sudah dari night club. Citra ingin mengurangi kebiasaannya tersebut. Demi hidup sehat!
Ia meneguk alpukat kocok buatan Mak Men. ART yang senantiasa menemaninya hampir satu dekade ini. Meski memiliki ART yang lain, tapi untuk urusan masak dan menyiapkan kebutuhan Citra di rumah tersebut, diurusi Mak Men. Bisa dibilang Mak Men kepala ART di rumah tersebut, jadi Citra tak terjun langsung memberitahu ART yang lain.
Kepalanya menoleh saat kehadiran Mak Men di sisinya, membawa cemilan yang baru di buatnya.
"Bu Kenisha mau nambah alpukat kocoknya?" tanya Mak Men dengan logat khas daerah tempat tinggalnya saat ini.
"Enggak usah Mak. Kasih saya air dingin aja." Titah Citra yang langsung dilaksanakan Mak Men.
Citra menomot cemilan berupa pai susu tersebut. Selain pintar masak makanan berat apapun, Mak Men juga pintar membuat kue.
Pandangan Citra kembali fokus pada layar televisi. Ia mendengus pelan melihat sosok Rafan yang menggunakan baju kaos berkerah berwarna putih dan dipadukan dengan celana jeans serta sepatu kets. Penampilan pria itu begitu kasual, tapi terlihat cukup seksi. Karena lengan bisep serta urat-urat tangannya yang nampak. Apalagi saat pria itu mencicipi masakan peserta kompetisi masak tersebut. Senyumnya sedari tadi terpatri. Benar-benar menunjukkan jika pria itu ramah. Malah sangat ramah. Beda jauh dengan juri lainnya yang bernama Chef Janu. Wajahnya dingin dan datar.
Tapi, saat berkomentar, ucapan Rafan cukup nyelekit. Membuatnya semakin menatap pria itu yang walau tersenyum, tapi ucapannya benar-benar pedas mengomentari masakan peserta tersebut yang wajahnya kini semakin layu dan tetap tersenyum, meski senyumnya kecut.
Namun, Rafan tetap memberikan saran dan tidak lupa dengan senyumnya.
Masih saja pria itu tebar pesona.
Bahkan saat wajahnya kembali di sorot kamera, pria itu mengedipkan salah satu matanya dan tersenyum geli.
Citra menganga di tempatnya. Ternyata pria itu sangat narsis!
"Wah saya baru tau kalau Bu Kenisha suka nonton Masterchef," komentar Mak Men membuat Citra menoleh dan tersenyum tipis.
"Mak Men suka nonton?"
"Suka Bu. Biar ada referensi buat masak." Citra kembali tersenyum dan menyuruh Mak Men duduk, menemaninya menonton. Mak Men menawarkan pijatan dan ia pun mengulurkan lengan kanannya. "Terus karena jurinya ganteng, Bu. Itu tambahannya."
Citra tergelak mendengar hal tersebut. "Yang mana Mak yang ganteng?"
"Chef Kaysan." Sudah Citra duga.
"Mak Men nge-fans sama dia?"
"Iya Bu. Waktu itu datang ke sini Mak mau sekali minta foto, tapi sungkan. Apalagi kan tamunya Ibu," ujar wanita yang seumur Maminya itu dengan senyum malu.
"Nanti deh kalau dia datang ke sini, Mak Men minta aja foto. Kalau gak mau, usir saja," Citra tertawa, begitupun Mak Men yang masih senantiasa memijat lengannya. Kemudian Citra berhenti.
K-kok seakan berharap Rafan akan ke rumahnya lagi?
Citra meraih air lalu meneguknya dan kembali menonton layar datar di hadapannya.
"Selamat sore!" Seruan tersebut membuat Citra mendengus pelan, hanya Mak Men yang membalas sapaan Gretha.
Gretha kembali heboh saat melihat layar telivisi kemudian menatap menggoda Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE LOVE
ChickLit|OHMYSERIES-4| Dua kali jatuh cinta Dua kali patah hati Tidak perlu menjelaskan alasannya kenapa ia membenci perasaan yang disebut 'cinta'... ▪︎May, Copyright ©2022 NanasManis