Gretha
BU KENISHA ADA DIMANA?!!!Citra melirik ponselnya sekilas, lalu menatap Rafan yang saat ini membelakangi posisinya. Pria itu sibuk berkutat dengan peralatan masak. Tanpa sadar senyumnya terulas. Rafan yang hanya menggunakan celana pendek kini tengah memasak. Kalau para penggemar Rafan melihatnya, mungkin mereka tidak akan fokus pada masakan pria itu.
Tato rubah ekor sembilan di punggung pria itu kembali menarik perhatiannya, kemudian beralih pada lengan kanan Rafan hingga pergelangan tangan. Di lengan atasnya terdapat tato yang bergambar wajah seorang wanita yang tatapan begitu tajam dan gambar seperti lilitan akar di bagian lengan bawah, kemudian di penghujung pergelangan tangannya ada tato tulisan.
Raliharsa.
"She's my Mom," Citra tersentak, tatapannya bertemu dengan Rafan yang menunjuk tato berwajah seorang wanita tersebut. "My lovely Mom," sambung Rafan kemudian menyajikan makanan tersebut di hadapan Citra. Makanan khas Italia, chicken parmigiana. Satu ayam dada yang dilapisi dengan tepung krispi renyah dan di atasnya akan diguyur saus neopolitan.
Saus neopolitan sendiri adalah saus yang terbuat dari tomat dan keju. Sehingga, cita rasanya cenderung ke gurih sedikit asam dan manis. Sedangkan, ayamnya, sendiri menggunakan jenis schnitzel.
Sementara di hadapan Rafan sendiri ada Linguine Alle Vongole. Kebanyakan warga Italia menyebut Linguine Alle Vongole ini sebagai nama Trenette atau juga Bavette. Adalah mie yang dipadukan dengan kerang laut.
Sepertinya Rafan benar-benar menyukai makanan laut, pikir Citra.
Lalu kembali menatap Rafan yang mulai makan. "You love your Mom so much," tanyanya dengan senyuman tipis.
"Yeah. Kalau gak ada dia, aku gak hadir di dunia ini." Rafan membalas tatapannya. "Walaupun sikap bawelnya menyebalkan."
Citra langsung menghadiahi Rafan dengan pukulan di lengannya. "Ya karena kamu nakal."
"Gak nakal amat kok." Rafan mengedipkan satu matanya. Citra sendiri hanya memutar bola mata malas.
Ponsel Citra berdering dan menampilkan namaa Gretha. Citra tidak menghiraukan.
"Hei, kenapa gak diangkat?"
"Palingan mau ngomel," ujar Citra malas.
"Kali aja penting,"
"Just shut up! Aku mau makan," Rafan tersenyum geli, alih-alih takut karena dimarahi Citra. Mereka pun lanjut makan. "Makanan favorit kamu seafood?"
"Iya. Semua jenis seafood bisa kumasak. Lain kali aku masakin tumis cumi asing petai. Itu makanan paling favoritku."
Gerakan Citra yang sedang menyendok berhenti, hal tersebut disadari Rafan. Pria itu meneguk air dan sepenuhnya menghadap ke arah Citra. Ia mengulas senyum. "Kenapa? Mau bilang ini terakhir lagi?"
Citra meneguk ludahnya kasar, ia membuang pandangannya sejenak kemudian meneguk airnya. "Aku gak pernah makan petai," gumamanya pelan.
Rafan menghela nafas panjang hal itu menarik perhatian Citra dan mengangkat satu alisnya.
Rafan tersenyum lebar. "So, it's not the last one, right?? Kamu harus coba makan petai."
"Kenapa harus aku coba?"
"Ya biar kamu tau makanan kesukaanku. Apa makanan kesukaanmu?"
"Aku gak pinter masak," jawaban Citra membuar Rafan tertawa geli, tangannya terulur dan mengusap kepala Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE LOVE
ChickLit|OHMYSERIES-4| Dua kali jatuh cinta Dua kali patah hati Tidak perlu menjelaskan alasannya kenapa ia membenci perasaan yang disebut 'cinta'... ▪︎May, Copyright ©2022 NanasManis