"Kepada bujang-bujang dan Lyo sebagai insan betina yang berhasil bertahan hingga ke titik ini, saya minta untuk datang ke aula komplek."
"Tapi yah, kita ga punya aula. Kita bukan rumah DPR yang punya aula gede."
"Ssstt! Bisa diem ga sih kamu?!"
"Harap datang ke danau tempat kemaren lomba masak. Akan ada peraturan baru yang harus saya sampaikan, wajib datang! Untuk Jamal, silahkan bawa pistol untuk berjaga-jaga bilamana ada rakyat hijau yang tidak setuju dengan peraturan baru komplek hijau."
"Oke haturnuhun. Salam sejahtera untuk kita semua, kulit manggis kini ada ekstraknya."
"Lo mau dateng, bang?" Tanya gue dan Abang cuman ngangguk sambil lanjut ngasih makan si hutong.
"Hooh, wajib."
"Ah apaan deh, pengumuman pemenang lomba sih gue yakin."
Lucas yang entah muncul dari mana langsung nyautin sambil nyedot kuah mie.
"Salah brad, ini pengumuman penting dan rakyat hijau harus melaksanakan dengan seksama dan tanpa penolakan." Jelasnya sok bijak.
"HEH! CEPET NGUMPUL! UNTUK KELUARGA WONG SILAHKAN HADIR SEKARANG!"
Gue dan Abang sebagai mahluk yang kagetan langsung tersentak setelah mendengar suara pak komplek pake toa masjid yang menggema.
"Bilangin bang, gue sakit." Kata gue dan langsung selonjoran di sofa.
Abang yang melihat itu langsung mukul gue pake handuk si Lucas yang bau iler.
"Ga boleh. Ayo berangkat." Sentaknya.
"Ga penting..."
"LILI, CEPETAN ATUH SIA TEH!"
"Anjir suara si soang.."
Ngapain sih si Haechan harus ke rumah gue sambil teriak-teriak kek tukang renternir?!
"Ngapain maneh?" Tanya gue.
Begonya gue keluar ngeliat tuh komplotan Haechan yang lagi ngupil di depan pager.
"Cepet dateng oi, disuruh pak komplek juga." Ucap Haechan tetep ngupil.
"Bilangin ah gue sakit." Kata gue memelas.
"Ada bang Jamal." Ucap Jeno tiba-tiba.
"Terus kenapa kalo ada om Jamal?"
"Bagi-bagi angpao." Jawab Jisung dan diangguki oleh yang lain, termasuk Jaemin yang senyum-senyum tampan membahana.
"Hayuk buruan!"
🏘️🏘️🏘️🏘️
"Punten, ini teh cuman segini yang ngumpul?" Tanya pak komplek saat kita semua udah ngumpul di depan danau.
Weh gue ga mencium aroma di Herin di sini.
"Yaiyalah pak, para dosen lagi ngadain zoom kelas jam segini." Xiaojun menjawab.
"Kecuali mas Taeil yang baru aja ditolak jadi PNS." Tambah Yangyang ketawa ngejek.
"Ayo hibur sesepuh, yeorobun!" Lucas teriak-teriak menyemangati.
"Mas bulan semangat!"
"Gapapa hari ini gagal, besok-besok harus gagal lagi!"
"Bedul banget."
"Cukup pret cukup."
"Hari ini saya akan menyampaikan suatu informasi yang mana ini adalah perintah dari yang maha kuasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Hijau [rev]✓
HumorKalau kata gue, Komplek Hijau atau Dusun Hijau didirikan oleh bangsa hijau yang bermigrasi dari planet hijau ke planet bumi yang emang hijau pada dasarnya. Gue pikir tuh semua penduduknya punya pola pikir normal, kek gue lah minimal. Tapi...astaga...