Sudah satu tahun lamanya kejadian dahulu terlewati. Meskipun Caca masih trauma, namun kehadiran Renjun mampu membantunya untuk berjuang dan bangkit dari masa traumanya.
Kini Caca memasuki tahun ketiga di SMA nya, sedangkan Renjun telah memasuki perguruan tinggi.
Renjun berhasil masuk ke universitas yang ia inginkan dengan jurusan psikologi. Meskipun awalnya sempat cek-cok sedikit dengan ayah Chanyeol yang menginginkan Renjun masuk kesenian, namun akhirnya ia berhasil memilih jurusannya sendiri.
Renjun beserta tiga temannya sama-sama memasuki universitas yang sama namun berbeda jurusan.
Jaemin masuk fakultas kedokteran, Haechan masuk hubungan internasional, dan Jeno masuk management bisnis.
Caca masuk di kelas 12 MIPA-1 bersama Chenle dan Jisung, sedangkan Somi dengan Mingyu berada jauh dari mereka yaitu 12 MIPA 6.
Sudah 4 bulan lamanya mereka menjalani kehidupan sebagai anak kelas akhir dan mahasiswa, tak ada yang berubah dari mereka selain fisiknya.
Untuk perilaku dan otak? Masih proses upgrade hehe.
Berhubung hari ini adalah hari Sabtu, jadi mereka berkumpul di sebuah rumah makan untuk berkumpul dan mengobrol.
Rumah makan pilihan Chenle tak bisa diragukan lagi, tempatnya sangat luas, nyaman, bersih, dan segar.
Mereka duduk di sebuah saung yang sangat luas dan dikelilingi oleh kolam ikan, untuk menuju saung, mereka harus melewati jembatan, dan jembatannya pun terlihat sangat aesthetic.
Belum lagi lampu kecil-kecil yang berwarna putih sedikit kekuningan yang menyala dimana-mana dan lampion-lampion kecil yang menggantung turut memperindah pemandangan.
"Chenle, gue terharu, tempatnya cakep banget pliss," ujar Caca seperti hendak menangis.
"Iyalah, selera gue tuh gak perlu diragukan lagi," sahut Chenle.
"Untung kita kesini nya malem ya, jadi lebih cakep," ujar Jeno.
"Sung, kolamnya gede, Lo gak ada niat buat nyemplung dan berenang bersama ikan-ikan gitu?" Tanya Haechan secara tiba-tiba.
"Yang normal-normal aja bisa gak sih?" Ujar Jisung lalu mengacak rambutnya frustasi.
"Emang berenang sama ikan gak normal?" Tanya Haechan.
"Lebih gak normal omongan lo sih, Chan, jadi mending lo diem sih kalau kata gue," ujar Renjun yang membuat Haechan terdiam menahan sesak di dadanya.
"Ini kapan mau pesen makan?" Tanya Jeno.
"Oh iya lupa," ujar Caca dengan santai nya lalu mengambil buku menu yang telah disediakan di atas meja dan juga kertas beserta pulpen nya untuk menulis pesanan mereka.
"Cemplungin aja ni perempuan satu," ujar Jaemin yang disahuti cengiran oleh Caca.
Mereka memesan paket istimewa yang dimana terdapat satu potong ayam utuh goreng, dua ikan bakar, nasi empat bakul, lalapan dengan tahu, tempe, dan sambel, gorengan, dan es teh empat teko.
Caca segera memencet bel yang ada di pilar depan untuk memberikan pesanannya pada waiters.
Setelah selesai memastikan pesanannya telah ditulis benar, Caca kembali duduk di samping Renjun.
Mereka terus bergurau hingga makanan datang. Setelah selesai makan, mereka kembali mengobrol.
"Gimana sekolahnya, ca?" Tanya Jeno.
"Semuanya lancar, cuma ya namanya anak kelas akhir jadi makin banyak tugas," jawab Caca.
"Ehh, gue baru inget, lo dapet pelajarannya pak Asan gak?" Tanya Jaemin yang membuat Caca langsung terdiam menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Husband ~ Huang Renjun
Fanfiction[REVISI] Perjodohan gila yang dilakukan oleh kedua orang tua sang perempuan dan laki-laki yang bernama kang mi cha dan huang renjun, membuat kang mi cha sangat sedih. Bahkan di usia kang mi cha masih sangat belia yaitu kelas 2 SMA, sedangkam huang...