Caca bangun pukul 4 pagi, ia langsung membangunkan Renjun untuk sholat subuh berjamaah.
Setelah selesai sholat, Caca menyuruh Renjun untuk mandi terlebih dahulu, sedangkan Caca menyiapkan seragam sekolah mereka, lalu memasak.
Caca hanya memasak sandwich dan juga membuat susu untuk sarapan mereka berdua.
Tak lama kemudian Renjun datang, Caca langsung mandi. Setelah selesai dengan semua seragamnya, Caca pun menghampiri Renjun di meja makan.
"Makan ini aja gak papa kan, Njun?". Tanya Caca.
"Iya". Jawab Renjun sembari menganggukkan kepalanya. Sehabis menyelesaikan sarapan, mereka pun berangkat ke sekolah.
Sampainya mereka di parkiran sekolah, Caca melihat ada Heejin yang nampak sedang menunggu kedatangan Renjun.
Heejin yang melihat mobil Renjun datang pun tersenyum senang, namun senyumannya luntur ketika melihat Caca yang turun dari dalam mobil.
"Ngapain lo?". Tanya Heejin sinis.
"Gue? Berdiri". Jawab Caca.
"Berani banget ya lo berangkat bareng pacar gue!". Heejin.
"Masih pagi udah berantem aja". Ujar Renjun sesaat setelah turun dari mobil.
"Njun, kamu kok bisa bareng sama dia?". Tanya Heejin.
"Kenapa?". Renjun justru menanya balik.
"Aku ini pacar kamu, kok kamu malah sama cewe lain sihh!!".
"Not again, gue gak mau bikin Lo sakit hati lagi, kita cukup sampai disini aja...". Ujar Renjun.
Heejin yang mendengar itu merasa sangat terkejut, ia tak menyangka kalau Renjun akan memutuskannya begitu saja dan bahkan tepat didepan mata rival nya.
Hatinya benar-benar terasa sakit, dadanya pun ikut terasa sesak, matanya kini mulai berkaca-kaca dan bahkan satu air matanya telah berhasil lolos membasahi pipinya.
Caca sontak menatap Renjun karena terkejut dengan ucapannya barusan. Ia memutuskan Heejin tepat di depan matanya.
"Kamu putusin aku?". Heejin ingin memastikan bahwa ia tak salah mendengar.
"Sorry". Jawab Renjun dengan nada lembut.
"It's not your fault, this is my fault.... Harusnya sejak awal kita gak ngelakuin ini..". Sambung Renjun, air mata Heejin menetes semakin deras.
Entah mengapa Caca merasakan apa yang sedang Heejin rasakan. Dengan sikap Renjun yang masih lembut seperti ini membuat rasa sakitnya bertambah.
"Aku tahu ini bukan salah kita, tapi salah dia!". Ujar Heejin sambil menunjuk Caca.
"Hubungan yang selama ini kita jalin selama satu tahun jadi sia-sia karena dia!! Gimana?! Udah puas buat gue sama Renjun putus?! Gue gak akan diem aja.. gue gak akan ngalah!!". Sambungnya lalu pergi begitu saja.
Tak terasa Caca meneteskan air matanya. Renjun yang menyadari itu langsung mencengkram pelan bahu Caca.
"Jangan di masukin ke hati, kamu sama sekali gak ada hubungannya soal ini". Ujar Renjun menenangkan. Caca mengusap air matanya dan tersenyum.
"Bukan itu, aku.. aku ngerasain apa yang dia rasain, i know It's really hurt..". Caca.
"Dia tahu gimana cara ngehibur diri, It's okay". Renjun.
Mereka berdua pun kembali berjalan menuju ke kelas mereka masing-masing.
Ketika Caca sampai di kelas, ia melihat Somi dan Mingyu yang sedang bersenda gurau dan juga Jisung yang sedang duduk diam melihat ke arah luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Husband ~ Huang Renjun
Fanfiction[REVISI] Perjodohan gila yang dilakukan oleh kedua orang tua sang perempuan dan laki-laki yang bernama kang mi cha dan huang renjun, membuat kang mi cha sangat sedih. Bahkan di usia kang mi cha masih sangat belia yaitu kelas 2 SMA, sedangkam huang...