cerita somi

8K 899 39
                                    

Siapapun pasti cemburu jika melihat kekasihnya pergi bersama orang lain, apalagi jika kekasihnya tak berkata jujur ataupun menjelaskannya~ mingyu

Cinta bisa datang dari mana saja bahkan hal tak terduga sekalipun mampu menumbuhkan cinta, contohnya musuh bebuyutan berubah menjadi pasangan romantis~ jeon somi

Kejujuran dan kesetiaan adalah kunci bertahannya sebuah hubungan~kang mi cha.
__________________________________

Sampainya di kelas, Caca hanya melihat sosok Somi yang sedang terdiam entah memikirkan apa.

"Kenapa lo, Som? Tumben gak sama Mingyu?" Tanya Caca keheranan.

"Lagi ngambek dia," jawab Somi lesu.

"Kok bisa? Cerita sini.. siapa tau gue bisa bantu?" Caca.

"Jadi gini, kemarin itu gue kan ngomong sama Mingyu kalau gue gak bisa balik bareng, dia setuju kan,"

"Nah terus pas sampe rumah, gue gak tau kalau sepupu gue yang cowo dateng ke rumah dan Mingyu belum tau kalau gue punya sepupu cowo,"

"Terus kemarin itu juga balik sekolah gue langsung diajak main kan sama sepupu gue, ya gue nya sih mau-mau aja karena udah lama gue gak main sama dia kan, kangen gitu..."

"Terus pas balik-balik, dia ngechat gue dia marah-marah sama gue, dia pikir gue selingkuh, dia juga gak mau denger penjelasan gue dulu, gue bingung Ca, gue gak mau putus, kita udah 1 tahun pacaran,"

"Kalau menurut gue, lo sama Mingyu sama-sama salah,"

"Salahnya Somi karena gak ngasih tau ke Mingyu kalau mau jalan bareng sama sepupu lo dan gak ngasih tau kalau dia itu sepupu lo,"

"Salahnya Mingyu, dianya terlalu negatif thinking, seharusnya dia dengerin dulu penjelasan lo, dengan dia lari kayak gini masalah gak akan selesai,"

"Terus sekarang apa yang harus gue lakuin Ca? gue bingung?" Tanya Somi nampak sedih.

"Menurut gue cuma ada satu cara, lo ajakin Mingyu ke suatu tempat, ajak sekalian sepupu lo itu terus jelasin semuanya ke dia, biar gak ada kesalahpahaman lagi,"

"Makasih banyak ya Ca, makasih karena mau dengerin curhatan gue dan bantu nyariin solusinya,"

"Sama-sama, santai aja kali Som, kalau mau curhat lagi ngomong aja ke gue,"

"Btw, lo bisa pacaran sama Mingyu itu gimana pertamanya?" Tanya Caca penasaran.

"Jadi gini, dulunya itu gue sama Mingyu satu SMP, di SMP itu gue musuh banget kalau sama Mingyu,"

"Sampe suatu saat, gue denger orang tuanya sakit parah, dia ngurung diri, gak mau ketemu ataupun ngomong sama siapapun, dan disitu gue ngerasa iba, jadi gue mutusin buat jenguk ortunya,"

"Awalnya dia gak suka sama kedatangan gue, tapi gue ngasih tau ke dia, gue nasihati dia, hingga akhirnya dia luluh, dan selama itu juga gue yang selalu ada di samping dia, semangati dia sampe akhirnya orang tuanya sembuh,"

"Sampe akhirnya kita sama-sama punya rasa, dan kita baru pacaran setelah lulus, mmm... lebih tepatnya kita pacaran kelas 1 SMA,"

"Dari cerita lo gue belajar, kalau musuh gak selamanya jadi musuh, dia bisa jadi teman bahkan bisa juga menjadi cinta,"

"Lagi ngomongin apaan sih? Asik banget kayaknya?" Tanya Jisung yang entah sejak kapan datangnya.

"Salam dulu kek, ngagetin aja," tegur Somi, Jisung cuma cengengesan.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Lagi ngomongin apaan?" Tanya Jisung.

"Kepo, ini masalah cewe," Jawab Caca.

"Terserah dahh," balas Jisung malas sambil duduk di tempatnya.

Mereka bertiga pun akhirnya bersenda gurau, bahkan mereka tak sadar kalau sekarang sudah waktunya istirahat.

"Jadi jamkos nih?" Tanya Somi.

"Ngantin yuk!" Ajak Jisung, mereka berdua mengangguk.

Kini Jisung, Somi, dan Caca sudah berada di kantin, setelah memesan mereka memutuskan untuk mengobrol sambil menunggu pesanan mereka datang.

Tapi karena Somi hendak mencari Mingyu, jadi setelah pesanan Somi datang, Somi langsung buru-buru menghabiskannya lalu pergi mencari Mingyu.

Kini tinggallah Jisung dan Caca yang sedang makan bakso dengan keadaan tenang, ya sesekali mereka mengobrol.

"Berduaan aja," ujar seseorang yang entah darimana datangnya.

"Ngagetin aja lo, Jaem!" Omel Caca.

"Asiknya makan bakso berdua," goda Haechan.

"Berisik lo Chan, bilang aja mau!" Cibir Chenle.

"Peka deh kamu, pesenin gih," ujar Haechan sambil cengengesan.

"Kalian?" Tanya Chenle ke yang lain.

"Gue es jeruk aja satu," jawab Jaemin.

"Gue nasi goreng sedeng sama es teh satu," timpal Renjun.

"Gue bakso sama es teh satu," sambung Haechan.

"Gue siomay satu sama es teh," balas Jeno, Chenle pun pergi untuk memesan.

"Sini bagi, Ca," ujar Jaemin sambil merebut sendok nya dari tangan Caca, sedangkan sang empu hanya diam saja sambil meminum es teh nya.

"Beli sendiri ngapa Jaem, jangan pelit dah ketimbang bakso semangkok doang," sewot Jeno.

"Males, lagian gue cuma minta satu,"

"Gak makan lo, Jaem?" Tanya Caca.

"Gak, dah kenyang, lo aja makan biar tinggi," jawabnya jahil.

"Rese banget sih, seenggaknya gue lebih tinggi dari anak SD."

Jaemin terkekeh dan tangannya pun tergerak untuk mengacak rambut Caca gemas.

"Ekhmm," dehem Renjun, seketika tatapan mereka menuju ke arah Renjun.

"Icung mencium aroma-aroma kecemburuan," Jisung.

"Bener Sung, hawa-hawanya panas gitu soalnya," tambah Haechan.

"Jadi ada yang mulai fall in love nih," ujar Jaemin yang sontak membuat Renjun terkejut.

"Gak! Apaan sih!" Tepis Renjun.

"Anda merasa tersindir pak?" Ucapan Jeno membuat Renjun semakin kesal.

"Padahal kita gak ngomongin lo, kok lo yang ngerasa? jadi bener?" Tambah Haechan.

"Gue barusan check out sabit, lo mau jadi bahan testimoni?" Ujar Renjun yang dibalas tawa oleh mereka.

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang