Semalam sampainya mereka dirumah, Caca langsung mengambil seragam dan juga perlengkapan sekolah lainnya menuju ke kamar yang kosong.
Dan pagi hari ini Caca berangkat bersama Renjun dari hasil paksaan oleh Renjun.
Sampainya di sekolah Caca hanya mengucapkan terimakasih lalu pergi menuju ke kelasnya.
Caca duduk di bangkunya dengan muka dan tubuh lesunya, banyak sekali pikiran di kepala Caca, bahkan saat Somi memanggilnya pun Caca tak menyahut.
"Lo gak papa?". Tanya Jisung sambil menepuk bahu Caca yang membuatnya tersadar dari lamunannya.
"H-hah? Mmm gue gak papa, Sung". Jawab Caca berbohong.
"Beneran? Tadi lo dipanggil Somi tapi gak nyaut tuh". Tanya Jisung menyelidik.
"Serius? Lo manggil gue tadi, Som?". Tanya Caca dari belakang punggung Jisung karena Somi dan Mingyu duduknya di sebelah tempat duduk Caca dan Jisung.
"Telat cantik". Jawab Somi dengan nada dan senyum yang dipaksakan.
"Maaf gue gak denger, lo mau ngomong apa?". Tanya Caca merasa tak enak hati.
"Gak jadi, bolot si". Nyinyir Mingyu.
"Sialan lo, Ming". Sewot Caca.
Bel masuk pun berbunyi, mereka semua langsung diam dan mengeluarkan buku mereka untuk fokus ke pelajaran.
"Ayo ca, lo pasti bisa, fokus!". Batin Caca menyemangati dirinya sendiri.
Namun hasilnya nihil! Caca tak bisa fokus ke pelajaran, entah kenapa tiba-tiba pikirannya berkecamuk.
Caca frustasi, Caca lelah terus-terusan memaksa otaknya untuk fokus karena itu justru membuat kepalanya pusing.
Caca memegangi kepalanya yang mulai terasa pusing, Caca berusaha nampak biasa saja agar Jisung tidak khawatir.
"Lo kenapa ca? pusing? mau gue anter ke UKS?". Tanya Jisung khawatir karena Caca memegangi kepalanya lalu beralih ke pelipisnya.
"Gue gak papa kok sung, cuma pusing aja sama ini materi". Jawab Caca berbohong dan diakhiri dengan kekehan kecil, Jisung pun ikut terkekeh.
"Park Jisung! kenapa ketawa? Ada yang lucu?". Tanya bu Jennie, guru fisika.
"Nggak bu, saya keinget kejadian semalem, ada lalat lagi diving di kolam renang saya ehehe". Jawaban Jisung yang mampu membuat seisi kelas tertawa.
"Ada-ada aja kamu! Sudah kembali ke pelajaran!". Omel bu Jennie, mereka pun kembali fokus, sedangkan Caca dan Jisung cekikikan, dan itu sedikit membuat pusing Caca sedikit menghilang.
Bel istirahat pun tiba, Caca kini sedang mengemasi buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas.
"Ca, maaf ya gue gak bisa ke kantin bareng lo, gue tadi disuruh samperin lele ke kelasnya, gak papa kan?". Tanya Jisung.
"Gak papa sung, kayak sama siapa aja". Jawab Caca santai.
"Yaudah kalau gitu gue duluan ya? lo sama somming aja gih, bye". Ujar Jisung lalu pergi.
"Apa? Lo mau bareng? bayar sendiri tapi". Ujar Mingyu ketika Caca beralih menatap ke somming.
"Apaan dih, yang mau bareng lo itu siapa?! Lagian gue juga masih bisa sendiri ye! bye!". Sewot Caca lalu berjalan sendiri menuju ke kantin.
Diperjalanan ada beberapa yang menyapa Caca dan ada juga beberapa yang menatap Caca sinis.
Sampainya di kantin, Caca memilih tempat duduk di pojokan, kenapa gitu? Satu, deket tempat penjualnya, dua, gak rame-rame amat, jadi Caca bisa tenang sedikit sambil ngilangin pusingnya.
"Bu, jus alpukatnya satu ya? Susu coklatnya banyakin, es batunya sedikit". Ujar Caca lalu duduk di kursinya setelah mendapat anggukan dari sang penjual.
"Nih dek pesanannya, satu jus alpukat, susu coklatnya banyak, es batunya sedikit".
"Berapa bu?". Tanya Caca.
"5 ribu aja dek". Jawab si ibu, Caca pun menyerahkan uangnya.
Caca meminum jus alpukat nya tanpa selera, bahkan Caca minumnya sambil melamun.
"DORR!!". Caca tersentak karena terkejut sebab ada seseorang yang berseru dan menepuk pundaknya keras.
“uhuk....uhuk...”. Caca terbatuk karena tersedak oleh minumannya.
Sedangkan seseorang yang mengagetkan Caca tadi justru tertawa terbahak-bahak, Caca pun langsung memukul kepala dan juga lengannya, dan jangan lupakan tatapan kesal Caca ke orang tersebut.
Kalian pikir pasti Jaemin?
Haechan?
Jisung?
Ungg ungg kalian salah☺
“Rese lo jen! Lo mau gue mati muda hah?!”. Omel Caca, sedangkan Jeno justru semakin tertawa terbahak-bahak.
“Ketawa lagi lo! ilang tuh mata lo!”. Caca.
“ya sorry ca, lagian orang minum sambil bengong, takut aja gelasnya ikut kesedot terus lo minum”. Jeno.
“lawak lo!”. Caca.
Tangan Jeno pun beranjak mengambil gelas Caca dan meminum jus alpukat nya.
“Ya nggak lo minum juga dodol! itu minum gue, spesial tau!! Gak boleh di minum sama orang pasaran kek lo”. Omel Caca, Jeno memutar bola matanya malas ke arah Caca.
“Lo kira gue cabe seenaknya lo katain pasaran?!”. Tanya Jeno sewot.
“Ada kemiripan”. Jawab Caca santai dan setelah itu merekapun tertawa.
Saat sedang tertawa bersama Jeno, tiba-tiba ada yang datang lalu menepuk pundak Caca lagi, namun kali ia tak terkejut.
“APAAN SIH!? DARI TADI PUNDAK GUE DITEPUK-TEPUK MULU! DIKIRA PUNDAK GUE INI KASUR BERDEBU APA YA?!?!?”. Pekik Caca penuh kekesalan, sedangkan Jeno dan mereka yang berada di belakang Caca tertawa.
Mereka? iyalah, siapa lagi kalau bukan Chenle, Jisung, Jaemin, Haechan, dan Renjun.
“Kenapa sih marah-marah gitu? Padahal barusan lo ketiwi-ketiwi sama Jeno”. Ujar Haechan setelah kena semprot Caca akibat perbuatannya.
“ketawa chan, bukan ketiwi”. Ralat Chenle.
Fyi: Jisung dan Chenle satu angkatan namun mereka berbeda kelas dan Chenle tak ingin memanggil anak dream dengan sebutan 'bang' oleh sebab itu hanya Jisung yang memanggil mereka dengan sebutan 'bang'.
“Gue hampir mati konyol gara-gara Jeno ngagetin gue, terus lo pada dateng juga ngagetin, untung gue gak kaget, dan lebih untungnya lagi gue gak jantungan, duhh bahaya gue main ama lo pada”. Caca.
"Ya sorry ca, reflek aja gue nepuk lo, lagian gue juga gak ada maksud mau ngagetin lo". Haechan.
"Maaf di terima". Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Husband ~ Huang Renjun
Fanfiction[REVISI] Perjodohan gila yang dilakukan oleh kedua orang tua sang perempuan dan laki-laki yang bernama kang mi cha dan huang renjun, membuat kang mi cha sangat sedih. Bahkan di usia kang mi cha masih sangat belia yaitu kelas 2 SMA, sedangkam huang...