bunda

10.2K 876 36
                                    

Hidup ini kita sendiri yang menjalani dan kita rasakan, jadi kita bebas menentukan apa yang kita suka dan apa yang kita cinta~ park Jihyo
____________________________________

Pagi ini Caca bangun awal seperti biasanya. Setelah Caca siap dengan seragam nya, Caca turun ke dapur untuk membantu bunda nya masak.

Hari ini Caca tampil beda dengan mata yang sembab akibat menangis terlalu lama, untung nya tidak terlalu besar bengkaknya.

"Pagi, bun". Sapa Caca ke bundanya, Jihyo.

"Pagi juga, Ca". Sapa balik Jihyo.

"Bunda butuh bantuan?". Tawar Caca ke Jihyo.

"Nggak usah, Ca". Tolak Jihyo halus. "Kamu duduk aja, bunda sebentar lagi selesai kok".

Caca cuma gangguk terus nurutin perintah jihyo, yaitu duduk manis di kursi meja makan.

"Ca...". Panggil jihyo.

"Iya, Bun?". Sahut Caca.

"Kamu... udah tau soal perjodohan kamu sama anak sahabat ayah?". Tanya jihyo dengan nada sedikit ragu.

Kini Caca kembali teringat akan perjodohan gila itu.

"Sudah bun". Jawab caca seadanya.

Jihyo tau ini berat untuk anak gadisnya, jihyo sangat paham akan hal itu.

Akan tetapi, yang namanya janji tetap janji dan itu harus ditepati. Jihyo menghampiri caca dan mengusap punggung caca lembut.

"Caca gapapa kok bun". Ucap caca seakan tau apa isi hati bundanya.

"Tapi ini masalah hati sayang, kamu berhak memilih siapa pasangan hidup kamu sendiri...".

"Kan kamu sendiri yang menjalani dan kamu juga yang ngerasain". Ucap jihyo berusaha memberi dukungan caca untuk menolak.

"Tapi bun...".

"Kalaupun caca nolak, memang ayah bakalan setuju?". Tanya Caca, Jihyo terdiam.

"Caca yakin pilihan ayah gak mungkin salah, caca akan berusaha untuk menjalaninya dengan ikhlas". Sambung Caca berusaha untuk tetap tegar walaupun sebenarnya tidak.

Caca cuma tidak ingin nanti ayah dan bundanya bertengkar hanya karna masalah ini.

"Yasudah kalau memang itu pilihan kamu, bunda cuma bisa dukung dan berdoa atas keputusan kamu".

"Dan satu hal lagi, kamu jangan terlalu mikirin masalah ini, bunda gak mau kamu jadi pusing". Ucap bunda memperingati.

"Iya bun makasih". Ucap caca lalu tersenyum.

Gak lama kemudian samuel dan ayah datang, mereka langsung sarapan dengan keadaan hening.

Setelah selesai sarapan caca dan samuel langsung berangkat ke sekolah diantar oleh ayah.

"Samuel masuk kelas berapa ini yah?". Tanya samuel.

"Kelas 10-IPA 1". Jawab ayah, daniel.

"Gw nanti anterin ya kak? Kan gw gatau tempatnya". Ucap samuel beralih ke caca.

"Emang lo sekolah dimana minta anterin gw?". Tanya caca bingung.

"Samuel satu sekolah sama kamu kok ca". Jawab ayah.

Caca membelalakan matanya kaget, samuel satu sekolah sama caca, tapi caca gatau.

Kakak macam apa caca ini?.

"Ayah ya yang masukin samuel ke Saegi?". Tebak caca.

Daniel hanya mengangguk, caca sudah menduga itu, hingga tibalah mereka di sekolah.

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang