Diam adalah cara terbaik untu menghindari perkelahian~ huang renjun
Jika ingin membahagiakan orang lain, bahagiakan diri sendiri dulu. Jika ingin menjaga orang lain, jaga diri sendiri dulu, bagaimana bisa kita menjaga dan membahagiakan orang lain jika kita sendiri tidak bahagia dan dalam keadaan tak terduga~Huang Renjun.
Jangan mau di hina terus, kita harus lawan!~kang mi cha
__________________________________Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Caca dan Jisung masih berada di kelas karena sedang merapihkan bukunya, setelah itu merekapun turun menuju ke parkiran.
Sebelumnya Renjun sudah bilang ke Caca kalau akan pulang bersama. Sampainya disana memang benar sudah ada Renjun yang sedang duduk di atas motornya.
"Lama nunggu?" Tanya Caca, Renjun beralih menatap Caca lalu menggelengkan kepalanya.
"Mau sekarang?" Tanya Caca.
"Jaem, anter balik," Renjun meminta Jaemin untuk mengantar Caca pulang. Caca mengernyitkan dahinya bingung.
"Kok gitu?" Tanya Caca.
"Heejin ngajak jalan". Jawab Renjun. Jujur Caca sedikit kecewa dengan Renjun, namun Caca berusaha untuk mengiyakan saja, toh masih ada Jaemin, sahabatnya.
"Ohh oke.." Sahut Caca.
"Renjunn!" Panggil seseorang, merekapun menoleh ke arah sumber suara.
"Kamu ngapain sama dia?" Tanya Heejin dengan nada dan tatapan yang sinis ke Caca.
"Gak ngapa-ngapain," Jawab Renjun.
"Bagus deh, minggir! Renjun punya gue," ujar Heejin lalu mendorong bahu Caca, sehingga dirinya mundur beberapa langkah.
Jaemin yang melihat perlakuan Heejin terhadap Caca pun langsung tersulut emosi.
"Gak usah dorong-dorong juga dong! Lo kira Caca gerobak apa di dorong-dorong?!" Omel Jaemin yang justru mengundang gelak tawa Haechan dan Chenle.
"Kenapa? Gak terima cewe lo gue gituin?" Tantang Heejin.
"Maksud lo apa sih?" Caca menimpali.
"Gak ada, gue cuma lakuin apa yang harus gue lakuin, terutama kalau cowo gue deket sama cewe lain apalagi cewe kaya lo!! Gue sayang sama dia, jadi gue bakal lakuin apapun biar dia terus sama gue!!" Heejin.
"Emangnya gue kenapa? Salah gue deket sama Renjun partner OSIS gue sendiri? Gila ya... Dan asal lo tau, itu namanya bukan sayang, tapi terobsesi!!" Caca.
"Baru deket doang lo udah ribet kaya gini, gimana kalau Renjun selingkuh? Pingsan kali Lo.." Sambung Caca.
"Dasar cewe pelac*r!!" Maki Heejin lalu menjambak rambut Caca.
Haechan dan Jeno yang berada di dekat mereka mencoba untuk memisahkan Heejin yang tak berniat melepaskan tangannya dari kepala Caca.
Renjun turun dari motornya dan berjalan mendekat. Caca dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Heejin dan merekapun sama-sama terdorong mundur beberapa langkah.
Greepp
Tubuh Caca mendarat di tubuh seseorang, ia mendongak menatap wajah datar dengan tatapan tajam yang juga sedang menatapnya.
Ia adalah Renjun.
Heejin yang melihat itu semakin murka, ia berteriak dan berjalan mendekat hendak menghajar Caca lagi, namun Renjun segera berbalik dan memeluk tubuh Caca untuk melindunginya.
"Renjun!!!"
"Cewe pelac*r!!!"
"F*ck you, Caca!!"
"Dasar c*be!!"
"Renjun!!!"
Heejin terus berteriak tak jelas, Jaemin menarik Heejin agar berhenti memukuli Renjun.
Telinga Caca berdengung, ia hanya mendengar samar makian Heejin. Yang ia rasakan hanyalah jantungnya yang berdegup kencang dan merasakan sesuatu yang aneh di hatinya karena pelukan dari Renjun untuk melindunginya.
Haechan membantu Jaemin untuk menahan Heejin. Renjun segera membawa Caca untuk naik ke atas motornya dan pulang.
"RENJUN!!" pekik Heejin.
"Kasihan gue liatnya, terlalu terobsesi sama Renjun sampai segitunya.. ngeri juga," batin Chenle yang sedari tadi hanya diam menonton.
Sampainya di dalam apartemen, Renjun menatap Caca dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Gimana? Lo ngerasa lega setelah ngelakuin itu?" Tanya Renjun.
"Engga, tapi gue harus lawan, gue gak mau diem terus!" Jawab Caca.
"Ca! Gak selamanya lo harus ngelawan, ada kalanya lo harus diam. Ingat Ca, diam bukan berarti kalah," Renjun.
"Gak salah kalau lo bela diri lo waktu di hina, tapi lo juga harus mikir kedepannya, apakah dengan lo lawan keadaan akan membaik?!"
"Mulai sekarang berhenti berurusan dengan Heejin, biar gue yang urus! Gue gak mau lo kenapa-kenapa! Ngerti?!" Renjun.
"Gue gak bisa diem lagi, Njun! Gue gak mau kejadian dulu terulang!!" Ujar Caca yang tak sengaja membocorkan sedikit rahasia di masa lalunya.
Caca yang menyadari hal itu pun langsung mengatupkan bibirnya.
"Lagi pula, kenapa baru sekarang lo peduli sama gue? Kemarin-kemarin kemana aja?" Ujar Caca mengalihkan pembicaraan.
"Gak usah ge'er, gue ngelakuin ini bukan karena suka sama lo, gue gak mau kalau orang tua kita khawatir,"Renjun.
Caca sadar, berharap Renjun melakukan semua itu tulus dari hatinya adalah sakit hati yang di sengaja, ia tak mencintai Caca dan tak akan pernah begitu.
Renjun pergi entah kemana meninggalkan Caca sendirian dengan pikiran yang entah terbang kemana.
Ia pun mandi dan berganti pakaian. Setelahnya ia hanya merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil melamun.
She no longer needs me~~
Nada dering telfon Caca berbunyi, ia segera mengambil hp nya dan mengangkat telfon tersebut.
"Halo?"
"Halo? Lo udah sampai rumah?"
"Jeno? Mmm udah kok.."
"Syukur deh kalau gitu, tadi Jaemin minta gue buat tanya keadaan lo, soalnya dia lagi nganter Heejin pulang.. tau sendiri lah se-kesel apapun Jaemin tetep aja gak tega,"
"Iya.. gue tau kok,"
"Btw, lo gak kenapa-kenapa kan?"
"Enggak papa, cuma ya pusing sedikit doang gara-gara kena Jambak Heejin tadi,"
"Lo bukan orang pertama yang jadi sasaran Heejin, Ca. Tapi gue yakin lo kuat.."
"Bisa aja Lo.."
"Hehehe, oh iya Renjun lagi di rumah gue, lo gak usah khawatir.."
"Iyaa, thanks ya Jen!"
"Santai aja Ca, mending sekarang istirahat aja, gue tutup telfonnya.."
Tuutt
Jeno mematikan sambungan telfonnya, Caca tersenyum karena Jeno dan Jaemin begitu perhatian dengannya. Ia pun memutuskan untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Husband ~ Huang Renjun
Fanfiction[REVISI] Perjodohan gila yang dilakukan oleh kedua orang tua sang perempuan dan laki-laki yang bernama kang mi cha dan huang renjun, membuat kang mi cha sangat sedih. Bahkan di usia kang mi cha masih sangat belia yaitu kelas 2 SMA, sedangkam huang...