family time

7.9K 831 246
                                    

Sedari tadi pagi hingga malam ini, Renjun belum juga pulang, bahkan ia juga tak mengirimi Caca pesan.

"CA!! AIR DI KULKAS HABIS! ISIIN SANA!". Teriak ayah dari bawah. Caca yang baru saja bangun dan masih mengumpulkan nyawa menghela nafasnya pelan.

"BENTAR YAHH!!". Balas Caca teriak.

Daniel yang sudah tak sabar pun segera menghampiri anak gadisnya di kamar.

"Gak ada bentar-bentar, isi sekarang!". Omel ayah.

"Ayah rese..". Dumel Caca lalu pergi ke dapur untuk mengisi air.

Namun karena botolnya ada banyak, jadi Caca hanya mengambil yang besar-besar saja.

"Udah, yahh". Ujar Caca lalu duduk di sofa ruang tamu dengan Samuel.

"KOK CUMA 3? ITU MASIH ADA BOTOL LAGI BANYAK! ISI LAGI CAA!". Teriak ayah dari dapur, Samuel tertawa mendengarnya.

"Akh si ayah rese banget, gak bisa apa liat anaknya leha-leha dikit". Cibir Caca saat lewat di depan sang ayah, namun yang di cibir justru tersenyum jahil.

Setelah selesai mengisi air, Caca kembali lagi ke kamarnya untuk rebahan, namun sesaat setelah ia merebahkan tubuhnya, Samuel berteriak.

"KAK SINI BURUAN! LO MAU KAGAK!?". Teriak Samuel.

"MAU APAAN?!". Tanya Caca.

"AYAH BIKIN JUS JAMBU". Jawab Samuel.

"IYA NANTI AJA!". Balas Caca.

"BURUAN WOY! KEBURU DI ABISIN AMA AYAH!".

"IYA SABARR".

Caca pun akhirnya turun lagi ke bawah untuk mengambil jus.

"Simpen dulu sono kak ahaha". Ujar Samuel. Seperti itulah kelakuan kakak beradik yang satu ini, sangat suka menjahili sang ayah.

"Ambil gelas yang gede punya ayah aja deh, hahaha". Ujar Caca lalu beranjak untuk mengambil gelas.

"Buat apa pake gelas ayah, gelas ini aja ada, lebih gede ahahaha". Caca.

"Buruan keburu diabisin ayah, muat udah segitu, kurang malah ahahah". Samuel.

"Lah iya, malah pas ini ahaha". Caca.

"Bayar, 50,50". Ujar ayah dengan senyum jahilnya, namun Samuel dan Caca justru tertawa.

Caca pun memasukan gelasnya ke dalam kulkas dan ternyata ada gelas Samuel juga disitu, yaitu gelas hello Kitty favoritnya.

Ya seperti ini lah Caca beserta keluarganya, meskipun hal kecil sekalipun mereka selalu bisa menertawakannya karena kadar humor mereka yang rendah.

"Bunda mana, yah?". Tanya Caca ke ayah yang sedang bermain hp sambil meminum jus nya.

"Lagi tidur dikamar". Jawab ayah.

"Tumben?".

"Au".

"Tap-".

"Banyak nanya kamu kek pedagang pasar".

"Ayah mah resee".

"Ahahahaha".

Caca tak lagi menanggapi sang ayah dan pergi menuju ke kamarnya lagi. Sampainya ia di kamar pun langsung merebahkan tubuhnya.

Namun tiba-tiba terdapat notif dari hpnya, ternyata dari group line, Caca merasa asing dengan group tersebut, namun dirinya juga penasaran.

Ensiti 18
Accept|decline

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang