kumpul

8.5K 919 137
                                    

Harta tak menjamin kebahagiaan, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan jika itu membuatmu bahagia ~ zhong chenle
__________________________________

Setelah terbangun dari tidurnya, Caca langsung bergegas untuk membasuh mukanya dan menggosok giginya lalu membuat sarapan karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi.

Di sela memasaknya, Caca menyempatkan diri untuk membangunkan Renjun yang masih tertidur pulas di sofa.

"Renjun.. Jun.." panggil Caca sambil menepuk pelan lengan Renjun dan beberapa saat kemudian Renjun terbangun.

"Hm?" Gumamnya sambil menggosok kedua matanya.

"Bangun, udah siang," ujar Caca lembut.

Renjun segera bangkit dari sofa dan pergi ke kamar. Setelah selesai memasak, Caca pergi membersihkan apartemen dan kemudian pergi mandi setelah Renjun keluar dari kamar dengan pakaian yang berbeda.

Caca kembali ke meja makan dan melihat Renjun sudah makan terlebih dahulu, Caca pun ikut makan dan duduk berjauhan dengan Renjun.

Caca merasa tak nyaman dengan keadaan yang seperti ini, biasanya Renjun akan mencibirnya, namun sejak tadi dirinya hanya diam saja.

Setelah selesai makan, Caca mencuci piring kotor, sedangkan Renjun menonton tv, setelah selesai dirinya menyusul Renjun.

"Renjun..." Panggil Caca.

"Hm?" Sahutnya.

"Barang-barang gue di anter kapan ya kira-kira?"

"Bentar lagi,"

"Kenapa?"

"Gak papa, cuma gabut aja,"

"Ada laptop di atas meja kamar, udah gue hotspot in,"

"Hm? Boleh?" Tanya Caca.

"Iya," jawab Renjun.

Caca segera pergi ke kamar setelah mengucapkan terima kasih. Puji syukur laptop nya tak diberi kata sandi, ia segera membuka YouTube dan Instagram untuk streaming MV idolanya dan berkirim pesan dengan teman-temannya.

***

Barang-barang Caca telah datang, akhirnya ia bisa berkirim pesan ke teman-temannya dengan leluasa.

Saat Caca sedang asik berkirim pesan dengan Junghee sambil duduk di sofa ruang tamu, Renjun datang menghampirinya dan berkata, "Anak-anak mau kesini,"


"Anak siapa? Lo duda, Njun?" Tanya Caca.

"Sembarangan!"

"Nanti juga tau," sambungnya.

Caca segera meletakkan hp nya di atas meja dan pergi ke dapur untuk memasak, namun ia mendadak bingung hendak memasak apa karena tidak tahu apa yang mereka suka.

"Mereka sukanya makan apa?" Tanya Caca.

"Semua suka," jawab Renjun.

Mendengar itu Caca pun segera memasak berbagai macam masakan, mulai dari daging, telur, dan sayur-sayuran.

Ting Tung..

Sontak mereka berdua langsung menatap ke arah pintu, Renjun pun bangkit dari kursi dan melihat siapa yang datang dari sebuah layar, ternyata itu adalah teman-temannya dan ia pun segera membukakan pintu.

"HELO EPRIBADEHH, LEE DONGHYUCK YANG TAMPAN NAN MANIS INI KEMBALI!" Teriak Haechan.

"Berisik! Lo mau dikata gembel masuk apart terus di seret keluar sama satpam?" Omel Jeno.

"Au lo kek mau rebutan sembako aja teriak-teriak segala, butuh apa sih? Gue kasih!!" Tambah Chenle.

"Sebenernya cuma pengen sokap aja sih, tapi, anjrit sakit banget..." Ujarnya sambil memegangi dadanya.

"Kok sepi? Caca dimana?" Tanya Jaemin.

"Masak," jawab Renjun.

"Kita gak disuruh masuk bang?" Tanya Jisung.

"Gih," Renjun mempersilahkan mereka masuk.

Setelah di persilahkan untuk masuk oleh Renjun, mereka langsung menuju ke dapur. Caca terkejut ketika mendapati teman-teman Renjun yang sudah berada di meja makan.

Beruntung Caca sudah selesai masak, jadi mereka semua bisa langsung makan tanpa menunggu lama.

"Ini anak-anaknya? Gue kira siapa," celetuk Caca.

"Lo pikir Renjun duda?" tebak Jeno.

"Iya," jawab Caca.

"Angjip, hahaha," Jeno dan Haechan tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

"Jangankan duda, orang punya cewe aja kudu dijodohin dulu," ujar Chenle yang disahuti oleh suara tawa teman-temannya.


Setelah selesai makan dan membereskan sisa-sisanya, mereka semua duduk di ruang tamu. Beberapa dari mereka bermain PS, bermain hp, dan hanya menonton sambil mengobrol.

"Lo udah ada seragam, Ca?" Tanya Jaemin sambil memberikan Caca minuman kaleng dari kulkas lalu duduk di samping Caca.

"Thanks, barusan di kasih," jawab Caca sambil menerima minuman kalengnya.

Caca bahkan baru inget kalau Jaemin itu sekolah di SOPA juga.

"Lo sama Jaemin temen lama?" Tanya Haechan.

"Iya,"

"Kok lo gak kenal kita?" Tanya Haechan lagi.

"Haechan NCT bukan lo? Kalau bukan ya gak usah ngarep gue kenal lo," Jawab Caca dengan nada angkuhnya.

"Hari ini orang-orang pada kenapa ya? Sensi betul, kan kasihan hati mungil gue yang unyu-unyu ini," ujar Haechan sambil menepuk-nepuk dadanya pelan.

"Gue hampir gak pernah cerita soal kalian ke Caca, makanya dia gak tau," ujar Jaemin yang disahuti anggukan paham oleh Haechan.

"Udahan dulu ah, gue mau sholat," Celetuk Jisung sambil meletakkan stick PS nya dan kemudian pergi ke mushola kecil samping kamar.

"Iya gih sono," sahut Chenle tanpa mengalihkan sedikit pun pandangannya dari layar TV karena masih bertarung dengan Jeno yang menggantikan Jisung.

Yang lain sudah selesai sholat, hanya tinggal Jisung seorang yang belum melaksanakan sholat.

"Kasian gue kalau Jisung wudhu," Celetuk Haechan.

"Mang nape?" Tanya Jeno.

"Peletnya ilang jiahaha," jawab Haechan.

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang