sakit

7.6K 771 66
                                    

Pagi ini sekujur tubuh Caca terasa sangat lemas dan nyeri, ia bahkan tak mampu untuk bangun. Semua ini berawal karena syok bertemu dengan Shuhua.

Renjun yang baru selesai mandi dan belum menyadari kalau Caca sakit pun menghampirinya dan membangunkannya.

"Ca, bangun Yuk! Sekolah..". Ujar Renjun lembut, Caca membuka kedua bola matanya dan hanya menatap Renjun.

"Bangun, udah siang..". Sambung Renjun. Namun lagi-lagi tak ada sahutan.

Renjun yang merasa khawatir pun langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi Caca, anget.

"Kamu sakit?! Duh!! Kamu tunggu disini dulu". Ujar Renjun panik, Caca hanya tersenyum melihatnya.

"Mau disuruh atau engga juga bakal tetep diem disini, orang badan lemes.. gimana mau jalan". Batin Caca.

Tak lama kemudian Renjun pun kembali dengan membawa satu baskom dan handuk kecil.

Renjun dengan telaten mengompres Caca, nampak sekali dari raut wajah Renjun kalau dia sangat khawatir.

"Kamu istirahat aja dulu, aku mau beli bubur, aku udah minta izin ke papah kalau aku sama kamu gak berangkat ke sekolah hari ini karena kamu sakit". Ujar Renjun sambil mengusap pipi Caca yang terasa hangat.

"Sebentar lagi papa sama mama dateng, kamu aku tinggal dulu gak papa kan?". Tanya Renjun lembut, Caca hanya bisa mengangguk dan tersenyum, setelah itu Renjun pun pergi.

Benar saja apa yang dikatakan Renjun, tak lama setelah Renjun pergi, kedua mertua nya pun datang.

"YaAllah, anak mama.. kamu kok bisa sakit gini sih, nak?". Tanya mama khawatir, Caca berusaha untuk duduk tapi dicegah oleh papa, jadi ia kembali tiduran.

"Bisa lah ma, kan manusia". Jawab papa santai dan langsung mendapat tinjuan pelan di perut papa.

"Berisik kamu ler". Balas mama.

Caca tertawa lemah mendengarnya dan tak lama kemudian Renjun datang dengan membawa satu nampan berisi bubur, air putih, dan beberapa obat.

"Ini nih biang masalahnya nih". Ujar mamah ketika melihat kedatangan sang anak.

"Kamu bisa gak sih jadi suami? Kok bisa loh Caca sampai sakit gini?". Tambah papa.

"Kalau gak bisa biar papah aja yang gantiin". Sambungnya.

"Eyy!!!". Tegur Renjun.

"Bercanda, lagian Caca mana mau sama papah". Papah.

"Mau aja, semua orang ganteng kan dia ambil". Renjun.

"Gara-gara kebanyakan bergaul sama Samuel nih, jadi sama-sama ember kan mulutnya.. malu gue..". Batin Caca.

"Heh! Heh! Heh! Ngomong mulu ya! Buruan itu istrinya di kasih makan dulu!". Omel mama.

Renjun pun duduk di tepi kasur, ia membantu Caca untuk mengubah posisinya menjadi duduk. Setelahnya ia menyuapi Caca hingga buburnya habis.

"Baru beberapa bulan tinggal bareng anak orang udah sakit aja, gimana sih cara kamu jagain Caca?". Tanya mama sambil memijit pelan lengan dan kaki Caca bergantian.

"Caranya jagain? Tiap hari lapor satpam komplek sama pak RT, kali aja ada warga komplek sebelah mau rasis". Balas Renjun ngawur dan langsung mendapat cubitan di pinggang Renjun oleh mama.

"Ditanyain serius malah dijawab bercanda, melawan kamu?!". Ujar mama kesal.

"Saya bertanya pak!". Balas Renjun ngawur lagi.

My Handsome Husband ~ Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang