16 | Mabong

220 15 0
                                    

Pesta masih berlangsung, Ciya masih celingak-cekinguk, bukan karna melihat kemewahan pesta, tapi mencari keberadaan Rui Orlando, ia sungguh ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana rupa Rui Orlando yang masa depannya sudah di pastikan seterang lampu 100 watt.

__

Si Culun
Udah jumpa sama Rui Orlando?

Me
Belum, dia belum keluar

Si Culun
Ya udah, sabar yah, mungkin bentar lagi.

Me
Capek:(

Si Culun
Ututututu, keciaan

_____

Tak beberapa lama, suara terikan terdengar heboh, di sertai teluk tangan. Teryata di tengah-tengah berjalan seorang laki-laki muda, sangat muda bahkan belum bisa di bilang remaja, atau bisa dibilang remaja tanggung.

Ciya yakin, ia adalah Rui Orlando, parasnya sungguh menawan. Outfitnya juga terlihat mahal dan mewah. Wajahnya kutih bersih dan benar-benar terawat dengan baik. Ramaja-remaja seusianya kini berteriak sangat kencang, melihat ketampanan Rui Orlando tersebut. Sangat-sangat heboh.

Sebagian dari meraka mendekat ke arah Rui, dan mengajaknya berfoto. Melihat Rui yang sangat risih dengan meraka, pengawal pribadi Rui, mengumumkan untuk tidak berlebihan dan biasa saja, agar tidak mengganggu ketenangan.

Di bangkunya, Ciya masih mematung tidak percaya, Rui jauh lebih tampan dari fotonya. Semangkin di lihat, semangat Ciya familiar dengan wajah Rui Orlando, seperti mirip seseorang tapi Ciya tidak tau siapa itu.

Dari jarak beberapa meter, Ciya merasakan Rui melihatnya sekilas. Benar-benar membuatnya salting. Tapi ia juga tidak boleh ge-er, Rui hanya tidak sengaja menatapnya, sangat tidak mungkin anak berdarah konglomerat tertarik padanya.

______

Me
Ciya, udah liat Rui

Si Culun
Gimana, pasti ganteng banget yah?

Me
Aaaa! Ganteng banget, huhuhu

Si Culun
Ajak Foto gih

Me
Gak mau, nanti kena marah sama penjaganya :(

Si Culun
Coba aja, kamu kan pemberani

Me
Hidih

______

Mata Ciya tidak berhenti melirik sosok Rui Orlando yang duduk dengan empat orang temannya.

Sungguh tiga temannya itu juga tidak kalah tampan dengan Rui. Masing-masing dari mereka memiliki pesona yang berbeda-beda dan sungguh menyejukkan mata.

Sungguh Ciya sudah tidak tahan melihat empat orang yang sedang duduk di bangku khusus tersebut. Ingin sekali rasanya berfoto dengan lima orang tersebut.

Tanpa di sadari, Ciya berdiri dan menuju ke bangku Rui dan teman-temannya dengan sangat berani. Ia juga bingung kenapa bisa dirinya senekat ini? Aaaa! Bagaimana jika dirinya di usir, pasti akan menanggung malu.

Mas R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang