31 | Keajaiban...

158 11 0
                                    

Sebuah keajaiban terjadi di salah satu rumah sakit yang ada di Singapura. Bagaiamana bisa seorang Rui yang di prediksi, mengalami koma, berbulan-bulan, hingga satu tahun, kini membuka matanya hanya dalam dua minggu saja. Dalam keadaan 75% membaik. Tidak dipungkiri keterkejutan dokter yang menangani Rui. Ia benar-benar tidak percaya dengan ini.

Bukan orang tua, yang dipikirkan oleh Rui saat anak tersebut terbangun dari komanya. Satu yang anak tersebut pikiran. Ciya! Yah Ciya. Saat anak itu terbangun, ia terus menatap sekelilingnya, berharap ada seorang Ciya, yang menunggunya dalam keadaan khawatir.

"Mah, Ciya mana?" tanya laki-laki tersebut dengan alat medis yang mesih menempel.

"Ciya di Indonesia, sayang," jawab Raya, mengelus puncak kepala anaknya dengan sangat sayang.

"Kita di luar negeri, Mah?" kaget Rui, membulatkan matanya.

"Iya, di Singapur."

"Mah, Rui mau pulang, Rui mau ke Indonesia, Rui gak mau Ciya di ambil sama Rional!" Rui terus-terusan merengek pada kedua orang tuanya, untuk segera pulang.

Anak laki-laki benar-benar menggila, saat orang tuanya, tidak menuruti kemauannya. Ia memberontak. Sungguh tidak dipungkiri, ia sangat takut Ciya kembali pada Rional. Mengingat bayangan yang ada saat dirinya koma. Ciya sedang bersama Rional. Lalu Rional tersenyum puas mengejeknya.

Jika bukan karna, melihat bayangan Ciya dan Rional yang sangat bahagia bersama, sudah di pastikan prediksi dokter tentangnya, yang mengatakan akan mengalami koma berbulan-bulan, pasti benar-benar terjadi.

"Oke, fine Rui bisa pergi sendiri, Mah Pah!" ketua anak tersebut.

"Rui jangan, kamu belum 100% pulih, Nak," tutur Raya khawatir.

"Rui, mau pulang, Mah."

"Dua hari lagi yah, kamu butuh istirahat, nanti setelah dua hari, kita langsung pulang, oke?" ucap Candra, juga berusaha membujuk anaknya.

"Gak! Gak mau! Rui mau pulamg hari ini juga," jawab Rui dengan sangat keras kepala.

"Rui sayang, gak bisa," jawab Mamahnya selembut mungkin.

"Ya udah Rui pulang sendiri aja!" tutur anak tersebut, melepaskan infus yang merekat di tangannya.

"Oke-oke kita pulang hari ini, tapi janji, sampe rumah kamu harus istirahat total, dan gak boleh sekolah dulu," seru Candra, memberi syarat.

"Ini udah tanggal berapa, Pah?" tanyanya.

"Tanggal, lima belas," jawab  Candra, setelah melirik ponselnya.

Rui terlihat menghitung, yang ia ingat sebelum kejadian ini, pada hari Senin tanggal 2, saat pulang sekolah, dan bersiap pergi ke rumah Ciya, untuk mengajak gadis tersebut jalan-jalan, karna, mendapat info dari Aldan jika Rional, tadi tengah mencari-cari Ciya. Ini membuat Rui, ingin selalu ada untuk Ciya agar gadis tersebut tidak dekat-dekat dengan mantannya.

Saat itu masih tanggal dua, tapi kenapa sekarang sudah tanggal lima belas? Rui mencoba berusaha menghitung, sudah berapa lama ia disini.

"Empat belas, hari," gumam anak tersebut.

"Pah! Jangan bilang Rui disini udah dua minggu!" sentak anak itu, tidak percaya, jika ia sudah meninggalkan Ciya selama itu.

"Tepat sudah dua minggu Rui disini, bersyukurlah kamu, Nak bangun hanya dalam dua minggu saja," tutur Candra.

"Pah, dua minggu itu kelamaan! Gimana sama Ciya!?" teriak anak tersebut, benar-benar tidak bisa menguasai dirinya sendiri.

"Dengerin Papah, Rui harus bersyukur, soalnya diprediksi, kamu akan koma berbulan-bulan, bahkan mencapai tahunan," jelas Candra yang di anggukin oleh Raya.

Mas R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang