Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku cemburu tapi malu, maaf telah menghancurkan hatimu, aku mencintaimu selalu."
_Rional Abigail Rajatha
Telah terjadi keributan di belakang sekolah, tepatnya di belakang kelas XI IPA⁴. Banyak murid-murid berdatangan, atau melihat dari jendela kelas.
Banyak dari mereka meringis melihat adegan yang terjadi pagi ini. Satu siswa dengan pakaian yang kebesaran, kacamata bulat, pangkas pendek dan klimis, kini sedang jatuh tersungkur, terbatuk-batuk, serta ujung bibir yang berdarah.
Wajahnya penuh dengan goresan. Ia tidak bisa melawan, hanya bisa diam, dan pasrah menerima beberapa orang yang ada di depannya memukulinya tanpa perasaan. Salah satunya adalah Rional, mantan Ciya, kapten basket andalan anak IPA.
Tidak jelas apa alasan Rional membully Radit.
Yah, Radit.... Siswa culun yang beberapa hari lalu menembak seorang Ciya, di depan umum.
"Gak usah sok keren! Lo itu cuman pelampiasan Ciya!"
"Sadar diri dong, lo itu Culun! Jelek! Miskin lagi!"
"Tapi cocok sih sama Ciya! Dia juga miskin, benerkan cocok banget, Miskin sama miskin pacaran, entar kalo ngedate di pinggir jalan, terus cuman beli nasi goreng, sama teh manis."
Rional yang tadinya berbicara santai, kini langsung menendang, tubuh Radit tanpa pikir panjang.
"Radit!" teriak seorang perempuan, yang langsung menghampiri Radit.
"Wah, Pacarnyq dateng, jadi duo miskin dong," ucap Rional, tanpa memikirkan perasaan keduanya.
"Jaga mulut lo!" pekik Ciya, dengan degub hati yang tidak normal.
Ia sungguh tidak habis pikir dengan jantungya. Kenapa bisa-bisanya berdegup kencang saat di dekat Rional? Padahal sudah jelas-jelas Rional sudah merendahkanya di depan banyak orang. Pantasakah ia masih menyimpan rasa pada anak laki-laki tersebut?
"Cowoknya culun, ceweknya nolep, cocok banget sih, kolaborasi yang pas gitu," cerocos Rional dengan nada tawa mengejek.
"Gak usah ngurusin hubungan orang! Lo urusin aja cewek spek lon*e lo itu!" sentak Ciya tidak ada takut-takutnya.