Tiga bulan berlalu, janji Rui yang katanya akan pulang setiap bulan sama sekali belum di tepati. Rional juga seperti tuli karna tidak berhenti untuk mendekati Ciya. Ciya sudah berusaha menghubungi Rui namun nomor ponselnya tidak pernah aktif.
Ciya juga mencoba untuk bertanya pada Raya, mengapa Rui sama sekali tidak memberi kabar, dan ponselnya sulit di hubungi. Tapi Raya hanya menjawab bahwa jadwa Rui sangat padat disana. Selain kuliah Rui juga mengurus beberapa perusahaan yang dibangun Papahnya di sana.
Ciya mulai gelisah, takut terjadi apa-apa dengan Rui. Biasanya sesibuk apapun Rui, ia akan membalas pesan darinya. Ciya adalah prioritasnya. Namun entah kenapa sekarang sedikit berubah. Apakah karna tidak ada pertemuan diantara mereka?
Ciya sudah berusaha menjaga harinya untuk Rui disini walaupun kerap kali Rional berusaha untuk mendekatinya kembali.
Hari Ciya semakin tidak karuan saat menyadari postingan di instagram Rui, yang membagikan foto dengannya, sudah terhapus. Apakah Rui menghapusnya? Tapi mengapa? Apa Rui benar-benar sudah melupakanya?
Sakit hati kembali mendatangi Ciya. Kemarin palakunya adalah orang yang paling ia sayang, siapa lagi jika bukan Rional. Mukanya lumayan parah, dan sekarang sudah semakin membaik dengan kedatangan Rui. Tapi sialnya, yang ia kira obat teryata adalah luka yang paling hebat.
Tidak menutup kemungkinan Rui, memang sudah melupakanya. Mungkin disana ia sudah menemukan seseorang yang jauh lebih baik darinya. Seseorang yang prestasinya jauh di atasnya. Dan yang pasti seseorang yang fisiknya jauh lebih menarik.
Setetes airata mulai jatuh dari pelupuk matanya. Cairan bening itu menerobos keluar tanpa di minta. Anak perempuan itu mulai menatap taman bunga di sekitar kampus, yang di rawat dengan sangat baik. Mengingatkanya pada Rui, di acara perpisahan sekolah. Memberinya sebuket bunga yang amat besar, laku berfoto sebanyak-banyaknya.
Tangan gadis itu kini beralih ke tasnya. Mengambil sebuah album yang tidak terlalu besar namun sangat tebal. air matanya mengalir semakin deras kala melihat foto-foto dengan Rui.
Anak laki-laki itu pernah memperjuangkannya dengan sungguh-sungguh. Namun saat sudah mendapatkanya, ia pergi begitu saja. Tidak ada bedanya dengan mantanya.Tidak kuat dengan itu semua, ia segera menutup albumnya dan memasukinya ke dalam tas. Mengusap air matanya dengan brutal. Mencoba untuk tidak menangis, rasanya sungguh sakit. Namun, ada satu tangan menyodorkan sebuah sapu tangan, Ciya segera mendongok menatap orang tersebut.
"Jangan nangis gue gak suka liat lo nangis," ucap Rional, dengan tangan yang masih memegang sapu tangan. "Ambil usao air mata lo." lanjutnya lagi.
Ciya hanya diam mengambil sapu tangan dari Rional. Menghapus air matanya perlahan. Sungguh air matanya tidak bisa dibendung lagi. Percuma saja ia menghapus air matanya. Karna air mata itu semakin deras mengalir.
Rional yang terduduk di samping Ciya menatap iba mantan pacarnya itu. Apakah saat ia pergi Ciya menagis seperti ini? Jika iya, Rional sungguh merasa amat sangat bersalah.
Dengan berani Rional, mencakup wajah Ciya, lalu menghapus air matanya dengan jempolnya. Tidak ada penolakan dari Ciya. Ia hanya diam saja. Setelahnya Rional membawa Ciya dalam pelukanya, menenangkan gadis itu dalam dekapanya.
"Kalo gue pernah bikin lo nangis kayak gini, gue minta maaf sebesar-besarnya," lirih Rional sangat lembut. Terpancar rasa kasih sayang disana.
Ciya lagi lagi hanya diam. Rional melepaskan pelukanya, lalu berkata dengan sangat hati-hati.
"Seharusnya lo gak boleh percaya sepenuhnya sama laki-laki, mereka yang memperjuangkan lo, ngestrit lo kayak Ratu, perlakuin lo dengan baik, gak sepenuhnya tulus, Ci. Lo harus tau laki-laki adalah makhluk paling berengsek, mereka gak akan pernah cukup sama satu cewek. Mereka juga bisa berubah kapan aja, apalagi kalo udah ketemu sama yang lebih mulus. Catat Ci, lo gak boleh bener-bener percaya sama makhluk yang namanya Laki-laki. Mereka berengsek!" jelas Rional penuh dengan penekan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas R
RandomTentangmu sosok laki-laki yang pernah membuatku patah, namun kembali lagi untuk menyembuhkan luka....