3 | Penolakan?

407 18 1
                                    


"Nekat mencintaimu, walaupun aku tau, hatimu hanya untuknya."

_Raditya Arnanda




For Ciya

Hay, Ciya.
Ini buket buat kamu. Maaf cumn bisa kasih ini.
Aku suka kamu Ciya. Kamu baik banget, kamu kayak malaikat yang yang baik hati nolongin aku, waktu aku di bully.

Aku mau kamu jadi pacar aku.
Aku udah suka kamu dari pertama kali aku jumpa kamu.
Aku gak berani bilang sama kamu, tapi sekarang aku beranikan diri, buat nembak kamu.

Jangan ditolak yah...
Aku sayang banget sama kamu
Aku... Gak bisa nutupin ini terus

From : Radit

___

"Buahahaha!! Tawa Aldy pecah, saat membaca surat yang ada dalam. Buket tersebut.

Sedangkan Radit berusaha mengambil surat tersebut sebelum Aldy membacanya lebih banyak.

"CULUN-CULUN! Gak sadar diri lo! Mana ada yang mau sama lo!" tawa Aldy mengejek.

"Tapi gak papa, karna gue baik, gue bantuin lo, nembak Ciya, wkwk."

Aldy langsung saja berjalan keluar kelas sembari berteriak.

"Woy! Di culun mau nembak cewek woy!"

"Sini-sini! Kumpul...!"

Siswa-siswi yang mendengar itu langsung pada keluar, terlihat di koridor Radit sedang berusaha mengambil buket yang di dalamnya terdapat cincin berlian berasal dari Itali, dan sebuah blackcard dengan yang miliaran.

Sungguh melihat Radit seperti sedang melamar seseorang dengan bajet yang mahal seperti itu. Utung saja, cincin dan blackcard nya tersimpan di dalam dengan rapi, jika tidak, Aldy mungkin mengetahui siapa Radit sebenarnya.

"Aldy kembaliin, itu punya Radit," ucap Radit sembari mengejar Aldy yang terus berlari menuju dari ujung ke ujung hanya untuk memperlukan Radit.

"Woy! Ayok liat di culun nembak cewek dilapangan, cepet kumpul! Kamera siapin, cepetan!"

Aldy benar-benar menikmati keseruanya mempermainkan Radit tanpa perasaan. Pertama ia menuju kelas Ciya dan mengatakn ada yang menuggunya di lapangan. Ciya percaya-percaya saja, ia berfikir bahwa orang yang ingin menemuinya adalah Rional pacarnya sendiri. Walaupun sedikit aneh, tidak biasanya Rional mengajak ketemuan di lapangan. Keseriangan Rional datang langsung ke kelas Ciya.

Ciya kaget, mengapa lapangan hari ini sangat ramai. Ciya tidak terlalu peduli dengan hal itu. Dan fokus mencari di mana keberadaan Rional. Tiba-tiba saja seseorang menarik tangan Ciya dan menariknya ketengah lapangan. Ini semua adalah ulah Aldy.

Dan yah, ketika Ciya sudah berada di tengah, semua siswa-siswi berteriak histeris. Entar kenapa tapi mereka berteriak dengan dengan nada menggoda. Ketahuilah mereka semua sebenarnya sangat ngakak dengan tingkah Radit, siswa culun yang berani-beraninya menembak Ciya.

Ciya benar-benar kikuk dengan keadaan di sekitarnya. Setelah melihat ke depan, terdapat siswa yang pernah ia tolong, dari pembullyan, membawa sebuket bunga. Ciya sadar, ia tau apa yang terjadi sekarang. Ia tau, bahwa siswa culun itu akan menembaknya, bukan bermaksud kepedean tapi, Ciya benar bisa merasakan dari keadaan sekitarnya.

Mas R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang