Rional sungguh tidak tenang saat sudah pulang dari Mall dan berjumpa dengan mantannya tadi. Bukan apa-apa hanya saja ada rasa sedikit tidak suka saat melihat Ciya lebih bahagia dengan orang barunya dari pada dengannya. Padahal sesungguhnya, jauh dalam. Lubuk hati Ciya ia jauh lebih bahagia dengan Rional.
Sandiwara yang bagus, Ciya berhasil membuat Rional urang-aring memikirkan kebahagiaan yang Ciya dapatkan setelah berpisah dengannya. Ciya hanya berusaha menikmati apa yang ia dapatkan sekarang.
Rasa untuk memiliki Ciya kembali hadir. Entah apa, tapi Rional sungguh tidak suka melihat Ciya jauh lebih bahagia dibandingkan dirinya. Memang Alya jauh lebih cantik, dan mahir bermain geme, tidak dengan Ciya yang wajahnya saja jauh lebih buruk dari Alya, ditambah tidak tau main geme pula. Rional sebagai gemers merasa kurang jika memiliki pacar seperti Ciya.
Tapi anehnya Ciya mampu memikat seorang anak pengusaha kaya raya, anak tunggal pula. Hebat Rional akui. Ada sedikit rasa penyesalan dalam dirinya saat meninggalkan Ciya dulu. Tapi sialnya Rional tidak bisa mendapatkan Ciya kembali, ia juga tidak ingin meninggalkan Alya. Alya begitu cantik menurutnya sangat sayang untuk ditinggalkan.
"Seneng yah, abis di ajak foto sama Alya," ucap Ciya saat di perjalanan pulang. Sembari memangku Cici yang ketiduran karna kecapean bermain tadi.
"Alya siapa?" tanya Rui benar-benar tidak tau.
"Itu pacarnya Rional tadi."
"Oh, B aja sih," jawab Rui santai sembari fokus mengemudi.
"Cantik banget gitu, gak mungkin biasa aja," ungkap Ciya, entah apa maksudnya, tapi Rui bisa merasakan sendiri jika Ciya cemburu.
"Cantik tapi gatelan gitu, kan jadi geli liatnya," terang Rui. "Kamu cemburu yah?" ejek Rui melirik ke arah Ciya dengan tawa mengejek.
"Apa sih, enggak kok," elak Ciya dengan wajah yang sok marah padahal pipinya sudah memerah karna terciduk.
"Terus?"
"Aku gak mau, pacar aku diambil lagi, liat aja Rional yang udah bertahun-tahun sama aku aja masih bisa kecantol, apalagi kamu yang baru tiga bulan sama aku," jelas Ciya seadanya.
"Xixixi, sama aja cemburu, tututu," ucap Rui kegirangan. Sangat lucu melihat Ciya cemburu seperti itu.
"GAK, GAK, GAK, GAK, GAK!" bantah Ciya tidak terima Rui mengejeknya seperti itu.
"Shutt, kamu ini, nanti Cici bangun tau," peringat Rui, menempelkan jaringan di mulutnya sendiri.
Ciya langsung terdiam, dan mengelus-ngelus pundak adiknya yang ada dalam dekapannya, agar Cici tidak terbangun. Ciya tau adiknya kelelahan karna sangat bersemangat bermain-main tadi.
"Lucu," gumam Rui, yang melihat itu.
"Kamu udah baca komentar Mamah di potingan Yui?" tanya Rui, membuat Ciya menatapnya.
"Mamah komentar apa?" tanya gadis itu bingung.
"Liat deh," terang Rui.
Ciya langsung saja membuka hpnya dan mencari akun Rui, lalu melihat berbagai komentar di postingan Rui, yang baru di posting beberapa jam yadi, saat mereka foto tadi.
Ciya melongo membaca komentar Raya, sebagai ibu dari pacar tersebut. "Aaa Rui, Mamah jadi pengen, punya cucu." Ciya sungguh tidak bisa berkata-kata lagi, bagaimana mana bisa Raya ingin punya cucu padahal anaknya saja masih duduk di kelas tiga SMA, belum menikah juga.
"Lah, Yui aja belum nikah," tutur Ciya cengo.
"Ya udah ayok, nikah," ucap Rui dengan senyuman yang sksksksk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mas R
RandomTentangmu sosok laki-laki yang pernah membuatku patah, namun kembali lagi untuk menyembuhkan luka....