Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ciya Anjani Putri
____
Ciya berjalan santai, memasuki sebuah kedai yang menjual khusus parsel buah. Di sana banyak terdapat parsel buah dalam berbagai ukuran, jenis buah, dan hiasan di setiap masing-masing perselnya.
Setelah selesai memilih, Ciya langsung memesan taksi, dan segera menuju ke lokasi yang dikirim oleh Radit padanya.
Sang supir taksi, segera mengamati lokasi yang akan di tuju. Selanga beberapa menit Sang supir langsung paham kemana mereka akan pergi.
"Oh, kesana yah, Mbak," ulang Pak supir, yang dijawab anggukan oleh Ciya.
Di sepanjang perjalanan, hanya ada keheningan. Ciya melamun melihat ke luar jendela memikirkan permasalahan hidupnya. Rui, Radit, Rional, tiga orang ini sungguh memenuhi otak kecilnya. Sungguh inisial R terlalu horor untuk dipikirkan.
Ciya juga bingung dengan dirinya sendiri, sebenarnya apa yang hati nya inginkan? Ia mencintai Rional, tapi dekat dengan Radit, tapi di sisi lain ia juga ingin dekat dengan Rui walaupun terhalang derajat yang terlalu jauh.
Tak sadar sangking, sibuknya dengan pikiran, mereka sudah sampai di tujuan. "Mbak, kita udah sampai," tutur Pak supir memberitahu.
"Lokasinya udah bener kok, Mbak, sesuai sama yang di hp," jawab Pak supir menyakinkan.
Ciya akhir diam, ia membiarkan supir taksi tersebut pergi setelah membayar. Dengan penuh kebingungan, Ciya menatap rumah yang ada di depannya sekarang. Benar-benar rumah jelmaan kerajaan, sangat mewah, dan besar. Ciya sampai melongo tidak percaya.
"Apa-apaan, Nih?" gumam Ciya masih celingak-celinguk.
"Radit, ngapain disini?"
"Apa jangan-jangan dia anak orang kaya? Terus pura-pura jadi culun kaya di film-film!" batin Ciya menebak. "Kalo iya, seru sih, wkwkwkw."
"Apaan sih, pikiran gue kok jadi kemana-mana, postif thinking aja, mungkin ibunya kerja disini," ucap Ciya lagi pada dirinya sendiri.
