First Night

2K 63 0
                                    

Happy reading 😘


Argan dan naira sedang bersantai di dalam kamar hotelnya.Setelah mereka puas menikmati makanan khas korea di resto dekat hotel.

sedangkan argan yang baru saja keluar dari kamar mandi terheran heran, melihat naira yang senyum-senyum sendiri sambil menatap ponselnya.

Argan menghampiri naira dan langsung duduk di sampingnya.

"Kamu kenapa yang, kok senyum senyum sendiri?" Tanya argan sambil merangkul pundak naira

"Lihat mas, lucu ya!" Ucap naira girang dan menunjukkan foto anak kecil tadi pada argan.

Argan tersenyum menanggapinya. Ia fikir, naira sudah menginginkan seorang anak. Karena dari raut wajahnya ia sangat bahagia sekali saat sedang bersama anak kecil.

"Kita bawa oleh-oleh buat mama dan mommy ya!" ucap argan

Sedangkan naira langsung tertunduk, ia ingat mommy dan mamanya minta dibawakan oleh oleh cucu.

Apakah ini saatnya? Apakah sekarang dia harus menyerahkan mahkota yang selama ini dia jaga?

"Aku bercanda. Kalau kamu belum siap nggak papa kok!" Ucap argan dan mengelus kepala naira.

Naira masih diam. Dia pernah membaca artikel di internet, kalau laki-laki kebutuhan biologis nya tidak terpenuhi, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan mencari pasangan lagi, yang bisa memenuhi kebutuhan biologis nya.

Naira menatap Argan, ia ragu untuk menyerahkan hak argan.

Tapi dia takut berdosa kalau dia tidak menyerahkan hak suaminya dengan segera.

"Miliki aku mas. Miliki aku sepenuhnya!" Ucap naira menatap argan.

"Maksud kamu apa yang!" Tanya argan langsung menghadap naira.

"Aku siap mas. Aku siap menjemput pahala bersama kamu!" Jawab naira

"Kalau kamu belum siap, nggak papa kok. aku bakal sabar nunggu kamu!" Ucap argan antusias.

"Aku siap kok mas. aku siap memenuhi kebutuhan biologis kamu!"ucap naira dan memegang kedua tangan argan erat.

Argan tersenyum dan berbinar, keinginannya selama ini akan terpenuhi sebentar lagi.

Argan menatap mata naira dalam. Begitu juga dengan naira.

Naira melihat mata argan yang sudah dipenuhi oleh gairah. Argan semakin mendekatkan wajahnya pada naira. Sehingga deru nafas naira bisa argan rasakan.

Argan dan naira menutup kedua matanya kala bibir mereka berdua menyatu dengan sempurna.

Argan mengecup bibir naira, melumatnya dengan lembut, sehingga naira terbuai dengan perlakuan argan

Ciuman argan beralih ke leher naira dan mengecup nya, sehingga meninggalkan bekas kemerahan di sana.

Argan mencium bibir naira kembali. Dan memagutnya, sehingga naira sulit mengendalikan argan yang sangat ganas.

Argan menidurkan naira di tengah-tengah ranjang, dan menatapnya sambil tersenyum.

"Apa kamu siap melayani ku sayang?" Tanya argan.

"Aku siap mas melayanimu. malam ini aku siap beribadah malam denganmu. Melakukan suatu sunnah. Dan malam ini aku serahkan ragaku sepenuhnya untuk kamu.!" Jawab naira yang diakhiri dengan senyumannya.

Argan tersenyum mendengar jawaban naira yang bijak.

"Terimalah aku sayang!" Ucap argan.

Argan menutupi dirinya dan juga naira dengan selimut tebal.

Di dalam selimut, Argan dan juga naira saling mengeja perasaan, dan mempelajari sentuhan demi sentuhan.

Salju turun dengan sangat lebat nya, menambah suasana yang dingin menjadi semakin dingin.

Sedangkan Argan dan naira dibalik selimut, sedang bermain peluh, akibat aktivitas panas mereka berdua

Salju turun dengan sangat lebat, bersamaan dengan angin yang bertiup sangat kencang.

Sehingga menyamarkan suara desah dan rintihan dari kamar hotel argan.

Seolah-olah salju dipersembahkan untuk penyatuan diri mereka berdua.

❤️❤️❤️

Jam 04.00 naira terbangun dari tidurnya, setelah penyatuan nya dengan Argan tadi malam, dan baru selesai jam 02.00 pagi tadi.

Naira tersenyum melihat argan, dia telah melepaskan masa virginmya untuk argan.

Mahkota yang selama ini ia jaga, telah ia serahkan sepenuhnya untuk argan.

"Jam berapa yang?" Tanya Argan yang tiba-tiba bangun.

"Masih jam 04.00 pagi mas!" Jawab naira

"Tidur lagi yuk. Aku masih ngantuk!" Ajak argan yang kembali memeluk naira

Naira membenamkan wajahnya pada dada bidang suaminya. Dan memeluk Argan erat, memeluknya seperti orang tidak mau kehilangan.

Naira menutupi tubuhnya dan tubuh Argan yang polos tanpa sehelai benang pun dengan selimut tebal.

Naira tersenyum kala mengingat argan yang telah menitipkan benih nya pada dirinya. Ia harap benih argan akan tumbuh dengan baik di dalam rahimnya.

Naira segera menyusul argan ke alam mimpinya yang sempat tertunda. Menyambung mimpi indahnya bersama sang suami.


*jangan lupa vote dan coment ya


Pasuruan, 14 April 2022

My Husband Is Captain {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang