Gejolak Cinta

2.2K 71 0
                                    

Happy reading 😘

jam menunjukkan pukul 22.00. argan masih juga belum bisa tidur. ia berniat mengambil cemilan di dapur dan segelas kopi hitam dan menikmatinya di ruang tamu sambil menonton film di televisi.

saat argan menuruni anak tangga, ia tak sengaja mendengar naira sedang berbincang-bincang dengan seseorang ditelepon.

ia mengurungkan niatnya untuk ke dapur, dan menguping pembicaraan naira dengan orang ditelepon.

"gue loudspeaker ya mel! kuping gue sakit pakai headset terus?" ucap naira sambil melepaskan headset nya dan menaruh ponselnya di atas meja.

"Acara wisuda seminggu lagi ra. kita belum nyari kebaya nih!" ucap melly

Ya... naira sedang berbincang-bincang dengan melly ditelepon.

"Gimana kalau besok kita nyari kebayanya!" usul naira.

"Ya udah deh gue setuju!" jawab melly girang.

"jadi seminggu lagi naira wisuda!" batin argan. selama ini dia memang tidak tahu kalau naira akan wisuda. karena selama ini dia tidak begitu peduli dengan urusan naira.

"lo mau cari kebaya warna apa ra? kalau gue sih pengennya warna putih!" ucap melly dari seberang

"jangan warna putih mel. kalau warna putih kayak orang mau nikah aja. kalau gue sih pengennya warna merah lebih terlihat mencolok gitu!" saran naira.

"Iya juga sih. ya udah gue sama kayak lo aja. warna merah, kita couple ya ra!" ucap melly. yang hanya dibalas deheman oleh naira.

"Btw, argan tahu nggak kalo bentar lagi lo wisuda?" tanya melly.

Naira terdiam sejenak.

"nggak mungkin lah dia tahu. orang selama ini dia nggak peduli sama urusan gue!" jawab naira pasrah.

"kenapa lo nggak kasih tahu aja ra. siapa tahu argan mau dateng ke acara wisuda lo!" saran melly

"Nggak ah mell, percuma aja gua ngasih tahu dia. pasti dia nggak mau dateng!" jawab naira. "secara kan gue siapanya dia!" sambungnya

"Lo Istrinya ra kalau lo lupa!" jawab melly antusias

"iya gue tahu. tadi kehadiran gue nggak berarti apa-apa di hidupnya!" ucap naira
yang menahan air matanya untuk tidak turun.

Ia teringat argan yang selama ini selalu menyakitinya.

"seharusnya argan jadi orang pertama yang ngasih ucapan selamat sama lo. tapi gue ngerti hubungan lo sama argan kayak gimana. Lo tenang aja, meskipun bukan argan yang ngasih ucapan selamat sama lo, masih ada gue, orang tua lo, dan juga farel yang mau ngasih ucapan selamat sama lo?" ucap melly panjang kali lebar

sedangkan naira hanya terdiam, mendengarkan ucapan melly.

apa yang Melly ucapkan ada benarnya juga. seharusnya argan lah yang menjadi orang pertama yang memberikan ucapan selamat padanya.

"Makasih ya mell, lo selalu ada buat gue!" ucap naira terharu

"Iya ra. lo yang sabar ya, nggak lama lagi argan pasti bakalan luluh dan jatuh cinta sama lo!" yakin melly

"Mustahil!" jawab naira.

"Kenapa?" tanya melly bingung

"gue selalu ingat omongannya waktu awal kita ketemu. dia bilang, dia nggak akan pernah jatuh cinta sama gue. dan yang paling gue inget, dia akan cerain gue dan akan nikah sama pacarnya. jadi mustahil ia akan jatuh cinta sama gue!" Jawab naira. yang sudah meneteskan air matanya. Hatinya sakit kala mengingat ucapan argan kala itu.

"ra, dia ngomong gitu karena dia belum bisa nerima perjodohan ini. dan waktu itu dia kan masih belum kenal lo. cinta akan hadir di antara kalian berdua karena kalian sering bersama. dan cinta itu akan hadir seiring berjalannya waktu. percaya deh sama gue, suatu saat nanti argan bakalan takluk dengan cinta lo.!" ucap melly memberi keyakinan pada naira.

"terserah lo aja mel!" jawab naira

Melly yang mendengar ucapan naira, merasakan bahwa sahabatnya itu putus asa, pasrah dengan keadaan yang terjadi.

"percakapan antara naira dan melly tak luput dari pendengaran argan. tidak ada satu pun percakapan dari keduanya yang terlewatkan.

argan merasa sangat bersalah kepada naira, ia tahu selama ini ia tak begitu peduli dengan urusan istrinya itu. karena ia sendirilah yang membuat perjanjian agar tidak mencampuri urusan masing-masing.

Argan ingin menebus kesalahannya pada naira. ia ingin segera meminta maaf. tapi ia masih dikuasai oleh rasa gengsinya. tapi ia akan segera menghilangkan rasa gengsinya itu.

setelah ia sudah meminta maaf pada naira, ia berjanji akan membahagiakannya. mengganti rasa sakit hati Naira dengan sebuah kebahagiaan.

Argan mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur. dan ia kembali lagi ke kamarnya, dan merenungi dirinya sendiri.

"Apa aku mulai jatuh cinta ya sama naira?" Monolog argan

"Dulu aku enggak pernah mengharapkan kehadiran nya.tapi sekarang, justru kehadiran naira menjadi kebutuhan bagiku.
Entah kenapa akhir-akhir ini jantung ku selalu berdebar kencang saat dekat dengan nya. Hati ini berdesir hangat kala melihat senyumnya yang manis. Fiks. Aku nggak mau kehilangan naira. Aku nggak mau Naira pergi. Aku cinta naira, aku sayang naira!"
Batin argan.

Tanpa argan sadari, ia sudah mencintai naira selama ini.tapi ia malu untuk mengungkapkan nya.

Argan menutupi wajahnya dengan bantal, ia tersenyum tak jelas dibawah bantal.

Argan mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, sambil membayangkan wajah cantik naira.

Sesekali argan menggeleng-gelengkan kepalanya, saat ia mengingat dirinya dan Naira yang berciuman di rumah sakit dan di depan kamar naira.

"Naira sayang .... aku bisa gila hanya dengan memikirkan dirimu saja.!"teriak Argan tak jelas, sambil menutupi wajahnya dengan bantal.

Argan sudah seperti ABG yang baru kasmaran.senyum-senyum sendiri, menyebut-nyebut nama Naira, sudah seperti orang yang tergila-gila dengan seseorang yang dicintai nya. Ya...memang benar,argan sudah tergila-gila dengan istrinya itu.


Pasuruan,9 April 2022

My Husband Is Captain {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang