Dirundung Duka

1K 43 0
                                    

Happy reading 😘

Dua minggu sudah, tragedi jatuhnya pesawat wings air di perairan utara laut jawa. Pencarian masih terus dilakukan, tapi sampai saat ini, argan tidak kunjung ditemukan.

"Pa, dadd, naira mau cari mas argan!" Pinta naira pada papa dan daddynya.

Sudah kesekian kalinya naira terus memaksa kepada papa dan juga daddynya untuk mencari keberadaan argan.
Tapi papa dan daddynya terus melarangnya, supaya tidak mencari suaminya.

"Sayang, kamu di rumah aja ya. sudah ada tim penyelamat yang berusaha mencari suami kamu. kamu tenang aja, kalau argan sudah ditemukan, pasti mereka akan mengabari kita semua!" saran papa mertuanya.

"Nggak.pokoknya naira mau cari mas argan. jangan halangi naira buat cari suami naira sendiri. kalau kalian gak mau turutin keinginan naira, naira bisa kok cari mas argan sendiri, tanpa bantuan kalian!" ucap naira dengan nada yang tinggi.

Naira mengambil tas selempangnya dan berlalu dari hadapan keluarganya.

"Dad, mommy takut kalau naira cari Argan sendiri. Anak itu bisa nekat, kalau keinginannya tidak dituruti!" Ucap Amel.

Amel takut, kalau naira mencari argan sendiri tanpa keluarganya. Amel jadi teringat, dulu naira nekat pulang ke Belanda sendiri karena tidak dituruti oleh daddynya. Tanpa sepengetahuan keluarga nya, naira terbang ke Belanda seorang diri.

"Ya sudah, kita turutin keinginan anak itu!" Ucap leo.

Naira sudah hampir memasuki mobilnya, tapi sebelum ia masuk, varrel berhasil mencekal tangan kakaknya.

"Mau apa lagi kalian. Tolong biarin naira cari mas argan!" Ucap naira, kala melihat keluarganya yang menghampirinya.

"Oke sayang, kita akan bantu kamu cari suami kamu. Tapi ingat, kamu nggak boleh nekat!" Ucap leo dan merampas kunci mobil dari tangan naira.

Kini keluarga argan dan naira sedang menuju ke pantai Utara, tempat para korban di evaluasi.

Sesampainya di pantai, banyak keluarga korban yang menangis, karena korban yang ditemukan banyak yang tidak terselamatkan.

Tim penyelamat banyak membawa jasad diatas tanduk yang ditutupi oleh sehelai kain berwarna putih.

Naira menangis histeris, kala melihat jasad tak bernyawa yang dibawa oleh beberapa tim penyelamat.

Naira langsung berlari ke tepi pantai, tapi langsung ditahan oleh kedua orang polisi.

"Maaf nyonya, anda tidak boleh melewati garis polisi!" Ucap salah satu polisi, yang tetap menahan tangan naira.

"Saya mau cari suami saya pak!" Ucap naira, dan berusaha melepaskan tangannya dari kedua polisi itu.

"Sudah ada tim penyelamat nyonya, yang berusaha mencari keberadaan suami anda!" Jelas salah satu polisi lagi.

Keluarga naira langsung menghampiri naira yang dicegah oleh dua orang polisi. Naira terus memberontak, ingin menerobos garis polisi.

"Sayang, kamu nggak boleh nekat. Kita pulang aja ya!" Ucap mommynya.

"Naira mau cari mas argan!"jawab naira

Keluarganya menghembuskan nafasnya pasrah. Mereka tidak berhasil merayu naira, agar tidak melewati garis polisi.

saat ada salah satu tim penyelamat membawa jasad, naira langsung tertuju pada tangan jasad tersebut yang keluar dari kain putih yang menutupi nya.

naira melepaskan tangannya dari genggaman dua orang polisi tersebut, dan berlari menghentikan dua orang tim penyelamat tersebut.

My Husband Is Captain {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang