Tanda-Tanda

1.2K 47 0
                                    

Happy reading 😘

Argan menatap naira yang memakan iga sapi bakar dengan lahap. dia tidak pernah melihat naira makan selahap ini sebelumnya

apalagi argan dibuat menganga, kala naira menambah porsi nasinya, argan kira ini sudah ketiga kalinya naira menambah nasinya.

"Yang, kamu nggak kesambet kan?" Tanya argan.

Sedangkan naira menggeleng dan tetap fokus pada makanannya.

"Kamu udah nambah 3 kali loh yang, emang kamu nggak kenyang apa?" Tanya argan lagi

"Sumpah ini enak banget mas. Akhir-akhir ini aku jarang makan. entah kenapa aku jadi males untuk makan. Dan baru kali ini aku makan selahap dan senikmat ini!" Jawab naira dan kembali fokus pada makannya.

Argan jadi tambah yakin, kalau naira ini sedang hamil.

"Udah mas, aku kenyang banget!" Ucap naira dan menyodorkan piring kosong ke hadapan Argan.

Sedangkan argan hanya menatap naira dengan ekspresi datar.

Naira berlalu dari hadapan argan, dan langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Argan menyusul naira ke dalam kamar, dan mendapati naira sedang menonton film kartun spons kuning. Argan mendekat, dan duduk tepat di samping naira.

"Aku pengen makan martabak coklat mas!" Ucap naira.

Sedangkan argan melongo mendengarnya. Bukannya baru saja naira habis makan dengan porsi yang banyak. dan saat ini dia tiba-tiba menginginkan makan martabak coklat.

"Bukannya kamu habis makan. Emangnya nggak kenyang apa, mau makan martabak coklat?" Tanya argan

Sedangkan naira langsung berkaca-kaca, mendengar ucapan argan. Naira merasa, argan tidak mau membelikan martabak untuknya.

"Kamu nggak mau beliin mas?" Tanya naira yang sudah meneteskan air matanya

"Lah sayang, nggak gitu maksud aku?" Jawab argan.

"Nggak papa mas kalau kamu nggak mau beliin, aku mau mandi aja!" Jawab naira dan beranjak dari tempat duduknya.

Sontak argan langsung mencekal tangan naira, sehingga naira kembali terduduk di pangkuan argan.

"Iya iya mas beliin. tapi kamu janji ya jangan nangis lagi!" Rayu argan dan mengusap air mata naira yang membasahi pipinya.

Sedangkan naira mengangguk

"Mas mau beli martabak coklatnya dulu ya!"
Pamit argan dan mencubit hidung naira dengan gemas.

❤️❤️❤️

Naira membuka sekotak box yang berisi martabak coklat. Naira berbinar binar kala melihat martabak yang dia inginkan.

Naira langsung memakan martabaknya yang sudah argan potong-potong sebelumnya menjadi beberapa bagian.

Argan melihat naira yang memakan martabak coklat nya dengan lahap, sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah mas. aku udah puas makannya!" Ucap naira dan menyodorkan sekotak box yang masih berisi beberapa potong martabak.

"Tinggal tiga potong yang, kamu abisin aja!" Jawab argan.

Naira menggeleng.

"Nggak mas. Aku udah puas makannya. Kamu makan aja mas itu sisanya!" Titah Naira.

Sedangkan argan hanya mengangguk, dan membereskan box martabak sisa Naira, dan menyimpannya di lemari dapur.

Argan masuk kedalam kamar, dan langsung berbaring dipinggir Naira, dan memeluknya. 

"Mas. Kamu kok bau banget. Kamu mandi gih, aku nggak tahan dengan baunya!" Perintah Naira dan langsung melepaskan pelukannya dari Argan.

"Yang. Aku baru aja mandi barusan. aku rasa, aku nggak bau kok" Ucap Argan membela diri.

"Pokoknya kamu harus mandi mas. Kalau kamu nggak mandi, aku nggak mau tidur dipeluk kamu!" Ucap Naira.

Argan kaget, kalau Naira tidak mau tidur dipeluk oleh dirinya. Bagaimana bisa, secara kan Argan tidak bisa tidur, kalau tidak memeluk Naira.

Jadi mau tidak mau, ia mandi lagi, agar Naira mau dipeluk oleh dirinya.

"Ya udah, mas mandi lagi!" Putus Argan, dan berlalu dari hadapan Naira menuju kamar mandi.

Pasuruan, 21 April 2022

My Husband Is Captain {Sudah Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang