CEO// 19

30.3K 2.1K 102
                                    

"mau?"

nalen mengangkat kedua bahunya masih mengusak rambut gio dengan handuk, gio yang melihat reaksi nalen kembali mengusakkan wajahnya di perut nalen "stop ga? geli om"

"ngambek nih?" gio menusuk perut nalen dengan telunjuknya

"ga biasa aja"

gio terus menusuk2 perut nalen dengan telunjuknya yang membuat nalen bergerak geli karena ulah gio "aku bilang stop" namun gio tak menghiraukan perintah nalen ia terus bermain di perut nalen hingga akhirnya tak ada suara yang keluar dari mulut nalen

dengan ide gio ia langsung menggelitik pinggang nalen dan berhasil membuat nalen kegelian "sshh udah om geli" nalen berusaha memindahkan tangan gio namun gio tetap menggelitiknya, hingga akhirnya nalen terjatuh ke kasur dan posisinya di atas gio

tanpa pikir panjang gio memutar balik posisi nya, sekarang gio lah yang berada di atas nalen mengukung posisi nalen agar tak bergerak "masih ngambek?" nalen menatap gio dengan wajah datarnya

gio mendekatkan wajahnya ke telinga nalen "kamu mau jadi pacar saya ga?" gio berbisik tepat di telinga nalen yang membuat perut nalen seakan ada kupu2 terbang, nalen diam lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"kok tutup muka? mau apa ga?" tanya gio lagi, nalen menganggukkan kepalanya pelan dan masih menutup wajahnya dengan kedua tangannya, gio yang paham artinya ia di terima, langsung membuka tangan nalen yang menutup muka nya "jangan di tutup saya suka liatnya" gio mengecup kening nalen dengan waktu yang cukup lama

"makasih ya, akhirnya ga sia2 saya, tinggal nikahin kamu aja lagi" gio membawa nalen ke pelukannya

"senang banget ya om?" tanya nalen sedikit mendongak kan kepalanya

"banget banget, jangan panggil om lagi ntar di kira kamu keponakan saya" nalen terkekeh mendengar ucapan gio

"kamu juga jangan pake saya lagi, ntar di kira ngomong sama anak buah" nalen langsung menyembunyikan wajahnya di dada gio

gio yang mendengar perkataan nalen mencium pucuk kepala nalen berkali2 sambil tersenyum, gio mengeratkan pelukannya dan nalen menyamankan dirinya di dekapan gio, akhirnya mereka berdua terlelap dengan nyenyak, dan malam itu malam yang indah bagi mereka berdua karena sudah resmi berpacaran.

••••

pagi ini gio bangun habis tidur nyenyak tadi malam, ia meraba space di sebelahnya mata gio terbuka dan benar saja nalen tak ada di sebelahnya, gio mengambil hp nya namun hp nalen ada di kamarnya, gio bangun langsung mencuci wajahnya terlebih dahulu setelah itu ia berjalan keluar rumah dengan tujuan utama dapur, karena nalen sepertinya suka ke dapur jika di rumahnya

dan benar saja terlihat nalen yang sedang memasak sarapan, padahal ada mbo yanga akan memasak sarapan tersebut lain dengan nalen yang ingin masak sendiri, gio berjalan ke arah nalen dan langsung memeluk nalen dari belakang, ia menaruh wahanya di ceruk leher nalen sambil mencium aroma yang gio sukai

"astaga bikin kaget, awas dulu aku lagi masak kena api baru tau" ucap nalen

"no, masih mau peluk"

"malu ih di liat mbo, ntar aja di kamar" nalen bergerak gio juga ikut bergerak karena gio masih bergelayut manja kepada nalen

"aduhh mbo ngeliat yang begini pagi2" ucap mbo seakan bercanda melihat gio yang masih memeluk nalen

"tuh kan malu di liat mbo"

"ga ih, gapapa kan ya mbo? wajar kan?" ucap gio ke arah mbo

mbo terkekeh "iya gapapa, sok lanjutkan mbo mau cuci baju dulu"

"ini mau sampe kapan begini?" tanya nalen

"sampe gatau kapan, masih mau peluk"

"iya kan masak dulu, terus makan baru deh peluk lagi" nalen memutar badannya lalu menangkup kedua pipi gio

"huu udah om2 masih manja"

"kan manjanya ke kamu doang, dari pada ke lain boleh?"

"sok silahkan kalo mau" nalen berjalan terlebih dahulu sambil membawa piring yang berisikan nasi goreng

gio berlari mengejar nalen yang meninggalkannya, lalu memeluk lengan kiri nalen "iya ga, gamau ke lain" nalen mengusak surai gio dengan sebelah tangannya "yaudah makan dulu sekarang" mereka berdua masuk ke kamar lagi, sementara gio makan nalen mandi

setelah nalen mandi, ia melihat gio yang masi makan tapi sambil mengetik laptopnya padahal ini masih pagi "makan dulu baru buka laptop" gio menatap ke arah nalen

"ini ngurusin kerjaan kantor" ucap gio

nalen mengambil alih piring yang ada di depan gio, ia duduk di samping gio "makan dulu" nalen menyuapi gio tentu saja gio langsung membuka mulutnya menerima suapan itu, tak lupa nalen mengisi perutnya juga


lanjottttttttt......

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang