"ini ke mall nya sendirian? aku ga ke kantor kalo kamu sendirian" ucap gio
"ga kok, nanti ada haedar kesini"
gio memparkirkan mobilnya di parkiran mall "kalo gitu tunggu sampe haedar datang" ucap gio sambil menggenggam tangan nalen di dalam mobil
gio sedang asik mengusap perut nalen yang terbalut baju "anak daddy yang banyak ya belanja nya, soalnya percuma daddy kerja kalo ga di habiskan uangnya" nalen yang mendengar ucapan gio memukul bahu gio
"heh, baby nya kok di ajarin boros sih" nalen
"gapapa sayang, kan uangnya buat kamu sama baby juga" gio mengecup perut nalen berkali - kali
gio menurunkan posisi kursi mobil nya agar ia bisa makin dekat dengan perut suami manisnya itu, ia mendekatkan wajahnya di perut nalen "nanti kalo buna ketemu cowok lain selain yang baby kenal kasih tau daddy ya" bisik gio di perut nalen
"jangan dengarin kata daddy, nanti kita cari om kaya lagi ya baby" ucap nalen tersenyum jail pada suaminya
gio makin menurunkan posisi kursi mobil yang nalen duduki, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah nalen "buna nya bilang apa tadi?"
"buna sama baby mau cari om kaya lagi, boleh ya daddy?" ucap nalen sambil terkekeh
gio menggigit pipi nalen yang terlihat berisi ketika masa kehamilannya masuk di usia 6 bulan "awwsh" nalen meringis sedikit sakit karena pipinya di gigit
"io, kok di gigit" nalen
"hukuman kecil buat buna, enak aja mau cari om kaya, emang aku kurang kaya?" gio
nalen menangkup kedua pipi gio "kalo om yang di depan aku terlalu kaya juga terlalu ganteng" bisik nalen
gio langsung mengecup kedua pipi nalen lalu memeluk nalen sambil mengusakkan wajahnya di dada nalen, saat sedang asik mengobrol terdengar suara ketukan kaca dari luar
nalen mengalihkan pandangannya "eh haedar" ia membuka kaca mobil
"maaf ya pak gio, suami manisnya saya pinjam dulu untuk manja2 nya ntar aja kalian di rumah jangan di parkiran mall" ucap haedar terkekeh
"aku sama haedar dulu ya" nalen
"iya sayang, pulang nya aku jemput?" tanya gio yang tangannya masih di pinggang nalen
"gausah, ntar aku bareng haedar aja"
"yaudah, hati2 sayang" gio mengecup kening nalen serta bibir nalen
"ini tangannya lepas dulu daddy" bisik nalen yang hanya di dengar gio
gio tersenyum lalu melepaskan tangannya, tak lupa ia mengecup perut nalen terlebih dahulu "dah sayang" ucap nalen pertama kali memanggil gio sayang, dan rasanya gio ingin mendengar ulang ketika nalen memanggilnya sayang, namun nalen sudah berjalan masuk ke mall dengan haedar.
•••
nalen dan haedar berjalan berkeliling mall, sebelum belanja mereka mengisi perut terlebih dahulu, di tambah ia tiba - tiba pengen makan daging
"makan dulu ya, gue tiba2 kepengen daging ada ga ya restoran daging" nalen
haedar menarik tangan nalen "sini ikut gue"
nalen mengikuti haedar yang menunjukkan restoran di mall dan kebetulan ada menu yang nalen inginkan
mereka memesan makanan dan minumannya, hanya berdua tapi meja makan jadi penuh, dan akan di pastikan habis.
"itu serius lo pesan semuanya? dari smp gue temenan sama lo baru kali ini gue liat lo berani pesan makanan sebanyak itu" ujar haedar memasang wajah bingungnya
"hehe, kata gio sayang kalo uang nya ga kepake"
"anjir, eh bisa kali tuh abang nya buat gue, gila ganteng banget" haedar heboh ketika membayangkan wajah max yang senyum padanya
"ya gimana? lo dekettin sendiri deh tapi kesannya jangan lo yang kemauan sama dia, santai aja cuek kek gue kek gio, dan akhirnya gio yang ngejar gue haha" nalen terkekeh
"masa harus gitu sih len? tapi kn gue ga bisa nahan untuk ga teriak kalo ngeliat max senyum argh" haedar menjerit bahagia bahkan terdengar oleh orang di samping
nalen tertawa memukul lengan haedar "sstt jangan nyaring napa, iya lo harus keliatan biasa aja, kek gue juga biar sama, awalnya ga cinta sama gio..." belum sempat nalen menyelesaikan omongannya ia sudah merasakan nyeri di perutnya "awhssh"
"len lo kenapa?"
nalen merasakan bayi di perutnya menendang ketika ia mengatakan tak mencintai gio "iya sayang ga, buna cinta kok sama daddy" ucap nalen sambil mengelus perutnya
"lo gapapa len?" tanya haedar lagi terlihat sedikit khawatir
"gapapa dar, ini anak gue gara2 gue bilang ga cinta gio malah nendang perut gue" nalen masih mengelus perutnya
haedar terkekeh "anjir, bisa gitu anak lo? berpihak pada bapanya"
mereka asik mengobrol hingga makanan sudah datang, mereka langsung saja makan terlebih dahulu sebelum berjalan lagi untuk berbelanja yang nalen inginkan. setelah selesai makan nalen membayar terlebih dahulu baru berjalan lagi mengitari mall yang sangat luas itu.
saat sedang berjalan menuju toko khusus anak dan bayi, dari jauh nalen mengenali wajah tersebut "dar, lo mau tau kan yang mana sekretaris gio dulu, tuh orangnya" ujar nalen menyenggol bahu haedar
haedar mengalihkan pandangannya ke depan tepat pada kirana "oh itu, keliatan sih dari mukanya gatal" celetuk haedar dengan wajah judesnya
nalen dan haedar terus berjalan hingga akhirnya mereka berselisihan "eh hai dokter, eh maaf nalen"
nalen tersenyum seadanya "hai"
"pak gio nya mana? kok ga bareng? bertengkar ya? udah deh kasian pak gio harus sama kamu, seharusnya dia suka nya sama cewek bukan cowok kek kamu" ucap kirana dengan ekspresi songongnya
nalen menyunggingkan senyumannya "tapi pak gio nya ga suka cewe gimana dong" jawab nalen dengan santai tanpa emosi yang meluap
haedar yang mempunyai kesabaran sangat tipis langsung di halangi oleh nalen, karena ini di tempat umum, jika tidak sebelum haedar yang menghambur kirana nalen lah yang akan menghamburnya terlebih dahulu
"ya itu sih gara2 kamu, gara2 kamu pak gio jadi gasuka cewek setan"
nalen menaruh telunjuknya di depan mulutnya "sstt setan ga boleh ngomong setan ga baik"
kirana berdecak kesal karena nalen "ish, tunggu aja pak gio akan jadi milik aku, apapun akan aku lakukan" ancam kirana
"sebelum ngelakuin, baca doa dulu ya biar berhasil, soalnya suami saya ga suka dada yang gede jadi stop pamerin dada itu ke suami saya" ucap nalen langsung meninggalkan kirana.
tangan haedar di tarik oleh nalen agar tak mengamuk di mall "ihh kenapa ga di tampar aja sih tuh cewek"
"ini di mall, kalo di luar ntar mau lo mutilasi juga gue persilahkan, lo dokter ga mungkin kelahi di depan umum rusak karir lo mau?"
"ya ga sih, cuman greget aja liatnya" haedar
setelah pertemuan menjengkelkan tersebut, mereka melanjutkan berbelanja hingga malam, setelah membeli semuanya mereka pulang, haedar mengantarkan nalen pulang ke rumah.
maaf ya kalo aku baru up, kemaren ketiduran, terus besok nya rumah aku kebanjiran mana mendadak banget airnya😭
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-