malam ini nalen bener - bener ingin naik pesawat, satu - satu nya jalan adalah menuruti permintaan nalen jika tidak gio lah yang salah mati - matian.
"io"
"hmm?"
"mau koper yang bisa jalan itu, yang bisa duduk di kopernya" nalen mengalungkan tangannya di leher gio, gio yang ngerti langsung mengangkat tubuh nalen untuk di gendong
"yang mana sayang?"
"yang itu loh, yang bisa jalan terus bisa duduk di kopernya, masa io gatau" nalen mulai dengan mood nya yang gampang berubah
"fotonya ada ga? coba aku liat dulu" pinta gio, nalen langsung mengambil hp suaminya yang berada di kantong baju suaminya.
"ini io, boleh ga?" tanya nalen melihatkan foto kopernya
"mau warna pink? ga hitam?" gio, nalen menggelengkan kepalanya
"pink aja, tapi harga nya 13.500.000 boleh?" tanya nalen dengan puppy eyes nya sambil mengalungkan tangannya
gio mengeratkan pelukannya di pinggang nalen "boleh sayang, pesan aja atau mau langsung ke toko nya?"
"toko nya aja deh, sekalian naik pesawat" nalen mengangkat kedua tangannya ke atas
gio terkekeh melihat kelucuan dari suami manisnya ini, ia berjalan sambil menggendong nalen menuju mobil di depan rumah
"turun dulu ya, kita kan masuk mobil gimana caranya?" gio
nalen melengkungkan bibirnya ke bawah "yaudah deh, mobil io kecil pintunya jadi aku gabisa sambil gendong masuknya"
"hehe iya besok io belikan yang pintunya gede biar bayinya io bisa masuk ke mobil sambil gendong" gio membukakan pintu untuk nalen lalu menaruh tangan di atas kepala nalen agar tidak kejeduk
setelah nalen masuk ke dalam mobil, gio meminta supir untuk mengantarkan mereka karena gio tau nalen masih ingin di peluk.
gio masuk ke dalam mobil, setelah menutup pintu gio menarik pinggang nalen agar mendekat dengannya "sini sayang" nalen menyandarkan badannya di badan bidang gio
gio sambil mengelus perut nalen "baby lagi tidur ya?" gio berbicara sambil mengelus nya
tak lama kemudian tangan gio merasakan gerakan di perut nalen "ih baby nya gerak sayang" gio menatap nalen senang
"baby nya senang di elus sama daddy" nalen ikut mengelus perutnya
"daddy sama buna mau naik pesawat, baby jangan tidur ya" gio mengecup perut nalen lumayan lama
tak lama kemudian mereka sampai di toko yang menjual koper tersebut, setelah membeli koper tersebut mereka melanjutkan perjalanan lagi ke bandara.
sebelum masuk private jet nalen berkeliling menggunakan koper yang barusan ia beli, belum ada niatan dari nalen untuk masuk ke dalam private jet tersebut.
"maaf pak, mau berangkat sekarang apa nanti?" tanya pramugari tersebut
gio yang menatap nalen senang mengalihkan pandangannya "nanti aja" gio menunjuk ke arah nalen yang sedang kesenangan bermain dengan kopernya
pramugari tersebut memberitahukan kepada pilot "kata pak gio nanti saja pak, soalnya masih menunggu tuan muda bermain di luar pak"
"baiklah" jawab pilot tersebut
"iooooooo, baby sukaaaaa liattt" teriak nalen yang masih bermain dengan kopernya
gio tersenyum bahagia melihat nalen tertawa lepas "iya sayang"
nalen menghampiri gio dengan kopernya "io haus" nalen kehausan karena dari tadi terus mengoceh sambil berkeliling
"ayo naik dulu, minum di dalam aja ya gajadi naik pesawat nya?" tanya gio mengusak rambut nalen
"jadi, tapi mau main ini lagi"
"mainnya nanti lagi sayang, udah malem dingin nih"gio
nalen turun dari kopernya, ia masuk ke dalam dengan gio di belakang nya karena takut nalen terpeleset
"io kopernya" nalen menghadap ke belakang
"iya sayang, itu di bawakan sama mba nya" gio menuntun nalen untuk segera duduk
nalen bukannya duduk ia langsung ke kasur untuk berbaring, "io kita mau kemana?" tanya nalen
"ke pulau mau sayang?" tanya gio mengambilkan air untuk nalen
nalen mengangguk senang "mau, tapi di sana ada hotelnya kan?"
"ada sayang"
*gio bucin ygy, wpp nya harus nalen
"io mau di elus" pinta nalen menyingkap bajunya ke atas
gio naik ke kasur merebahkan dirinya di samping nalen, tangannya mulai mengelus perut nalen "io coba ngomong deh sama baby nya nanti dia gerak" ujar nalen menatap gio
gio mengangkat sebelah alisnya "hai anak daddy, baby tidur ya sayang?" ucap gio mengelus perut nalen, mereka berdua diam sambil menunggu reaksi dari bayi nya
tak lama kemudian tangan gio merasakan gerakan di perut nalen "tuh baby nya ga tidur daddy" nalen mengusap rambut gio yang menutup keningnya
"baby nya sering nendang begini sayang?" tanya gio
"sering, kalo aku lagi seneng liat kamu, kalo kamu cium perut aku, kalo kamu elus begini, lebih sering kalo kamu pulang dari kantor"
"berarti kalo aku pulang dari kantor kamu seneng? terus baby nya nendang?" gio
nalen mengangguk "heem, kamu aja yang ga pernah ngelus perut aku kalo habis dari kantor"
gio memeluk nalen "ya ga gitu sayang, kan aku dari luar otomatis tangan aku kotor jadi ga mungkin langsung elus perut kamu kan"
"daddy nya banyak alasan ya baby, nanti kita gigit daddy nya" ucap nalen sambil mengelus perutnya
"kalo buna nya yang gigit mah ga masalah" bisik gio mengigit daun telinga nalen
"ih io gigit2, aku mau tidur aja ngantuk" nalen mendusel di dada gio bersiap untuk tidur
gio tersenyum sambil mengeratkan pelukannya pada nalen, dan beberapa menit kemudian nalen sudah terlelap dengan nyaman di dekapan suaminya.
🦋❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-