"aku ke kantor dulu ya sayang, di rumah aja jangan kemana2" gio mengecup kening dan bibir nalen sebelum berangkat ke kantor
"io aku mau ajak teman aku kesini boleh?" tanya nalen memeluk gio yang siap ke kantor
"siapa? yang di rumah sakit? dokter siapa tuh?" gio
"haedar, boleh ga?" tanya nalen mendongakkan sedikit kepalanya ke atas agar menatap gio
gio mengusak rambut nalen lalu mencium kening sang suami manisnya "boleh sayang, aku berangkat ya" sebelum itu gio menyempatkan mencium perut nalen terlebih dahulu "daddy kerja dulu ya jaga buna nya ya"
nalen mengantar gio sampai depan pintu rumah, setelah gio berangkat ia langsung memberitahu haedar agar ke rumah.
sebelum ia masuk ke kamar, ia berjalan untuk menemui bodyguard di rumah mereka "pak, nanti kalo ada yang datang namanya haedar suruh masuk aja ya pak, suruh ke ruang keluarga langsung"
"baik tuan"
nalen berjalan ke arah ruang keluarga sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membentuk "nanti nama baby siapa ya?, buna jadi bingung, baby ga cape apa di dalam?"
setelah menunggu 15 menit akhirnya haedar datang, ia berjalan menuju ruangan yang sudah di beri petunjuk oleh bodyguard "gila lo len, ini rumah apa kebun binatang? luas amat bingung gue" ucap haedar yang baru saja sampai di ruang keluarga
"ya gatau tanya aja gio, gue aja kalo malam takut keluar kamar"
"ni rumah luasnya seberapa dah? bisa naik motor begini di rumah" haedar
"kata nya sih 1,5 hektar" jawab nalen
"anjir, pegel2 dah nih kaki kalo mau nelusurin ni rumah"
"ya gue aja selama tinggal di sini ga pernah ke halaman belakang, mager jauh banget kalo jalan kaki di tambah gue udah hamil begini" ucap nalen santai namun membuat haedar membelalakkan matanya
"lo hamil len? kapan? kok ga ngasih tau gue"
"hehe, ya lumayan lama lah, lupa gue maaf"
mereka berdua asik mengobrol tiba - tiba datang seorang bodyguard menghampiri nalen "permisi tuan, ada yang datang mencari pak gio"
nalen menyipitkan kedua matanya "oh iya pak makasih, dar bentar ya gue ke depan dulu" nalen berjalan meninggalkan haedar di ruang keluarga
ketika sampai di depan nalen menatap bingung pada orang tersebut "siapa ya?" tanya nalen
"gue abang nya gio, lupa?"
nalen mencoba berpikir "oh Max Januarta bukan?" tanya nalen memastikan
max mengangguk "iya benar, gio nya ada ga?"
"gio nya ke kantor bang, masuk dulu aja" nalen menyuruh max untuk masuk
ia membawa max ke ruang keluarga, haedar menatap max cukup lama "oh iya bang ini teman aku" nalen
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-