"eungh jam berapa?" tanya nalen yang terbangun dari tidurnya
gio masih mendekap nalen erat "jam 3 sayang, tidur lagi ya" gio mengecup kening nalen, setelah hubungan panas itu gio belum ada tidur sampe sekarang
"io"
"hmm"
"mau sate ayam" pinta nalen tiba - tiba membuat gio membuka matanya lebar
"ini udah malam banget mana ada yang jual lagi sayang" gio
nalen memainkan jarinya di dada gio "tapi pengen, siapa tau masih ada"
"besok aja ya? aku belikan yang banyak" ucap gio yang hendak mencium nalen, namun tangan nalen langsung mendorong wajah gio
"sekarang"
gio menghembuskan nafas nya kasar "aku carikan, kalo ga ada gimana?"
"harus ada" nalen
sudahlah percuma kalian debat, gio langsung bangun dari posisi berbaringnya, ia segera mengambil kunci mobil. kenapa ga nyuruh bodyguard? karena nalen maunya gio yang cariin
awalnya gio mencari di depan gerbang perumahan nya namun ternyata sudah tutup, ia mulai mencari lagi bahkan sampai ke lapangan khusus kuliner pun juga sudah tutup, gio mulai bingung mencari kemana
mau tak mau gio lanjut mencari yang nalen minta, sudah sekitar 25 menit gio berkeliling mencari masih tak ketemu, ketika ia melewati perumahan sebelah ia melihat satu gerobak yang terlihat baru saja tutup, gio langsung menghentikan mobilnya
"permisi pak, satenya masih ada?" tanya gio
"ada sih pak, cuman kami sudah tutup sudah ga ada pelanggan" ujar penjual sate ayam
"kalo gitu sayq yang beli bisa pak? saya beli 100.000" gio mengeluarkan uang dari dompetnya
tanpa berpikir panjang lagi penjual sate tersebut langsung membakarkan sate yang gio beli, gio menghembuskan nafasnya lega, setelah menunggu beberapa menit akhirnya sate tersebut sudah jadi, gio langsung saja pulang ke rumah tanpa basa basi lagi
"sayangg" teriak gio membuka pintu kamar
nalen langsung bangun dari tidurnya ia melompat dan langsung memeluk gio "io lamaa" nalen menggigit leher gio vampire len?
"makan nih, aku jauh banget nyarinya" gio
nalen mengangkat sebelah alisnya "dimana emang?"
"di perumahan sebelah" gio, langsung mendapatkan pukulan pelan dari nalen
"kirain di belanda" ucap nalen
nalen sedang asik memakan sate tersebut "hngg" daheman nalen penuh arti
gio langsung menatap nalen "kenapa? mau sate di belanda lagi?"
nalen menggelengkan kepalanya "satenya enak" ia tersenyum langsung melanjutkan makan
"kirain mau sate di belanda lagi" gio
"hmm boleh kalo ada" nalen terkekeh melihat ekspresi gio
"apapun boleh sayang" gio
setelah makan sate tersebut bersama, mereka melanjutkan tidur lagi.
••
pagi ini sangat cerah di mana sinar matahari masuk dengan segar nya ke kamar mereka, nalen mengecup bibir gio terlebih dahulu "io ganteng, baby nanti mirip buna aja ya gausah daddy, soalnya daddy kalo marah jelek"
"kalo baby nya mirip kamu, bikin lagi sampe mirip aku" sahut gio yang masih memejamkan matanya
gio menarik pinggang nalen agar makin menempel padanya "morning kiss nya bentar banget"
nalen memukul dada gio "io mesum" gio yang mendengar nalen mengatakan bahwa ia mesum langsung tertawa
"mesum ke suami sendiri siapa yang mau marah?" gio mengecup bibir nalen
nalen memasang wajah kesalnya pada gio, sedangkan gio menyingkap baju nalen ke atas "pagi baby, buna udah daddy kiss sekarang waktunya baby" gio merubah posisinya menjadi duduk dan langsung mengecup perut nalen
nalen yang melihat itu tersenyum senang "io maunya cewek apa cowok?" tanya nalen memainkan rambut gio yang sedang berbaring di pahanya
"apapun mau cowok mau cewek asal bibitnya dari aku ga masalah sayang" gio
"io kok mau sama aku? kan kita ga kenal" tanya nalen lagi
"karena aku yakin kalo sama kamu anak aku nanti manisnya kek kamu" ucap gio pelan namun masih bisa di dengar oleh nalen
"baby, nanti kalo udah keluar bantuin buna ya biar buna ga di godain daddy lagi" ucap nalen mengelus perutnya
"gabisa dong, baby sampai kapan pun buna punya daddy" sahut gio sambil menunjuk perutn nalen di depan wajahnya
"iya daddy, makanya daddy kerja biar banyak uang soalnya buna gamau kalo daddy miskin" ucap nalen menirukan suara anak kecil
gio terkekeh mendengar nalen "iya sayang, aku ga akan miskin tenang aja"
nalen mengecup bibir gio namun gio malah melumat bibirnya di pagi ini, gio melumat dengan rasa bahagia karena ia merasa bahagia jika berada di dekat nalen.
maaf ya aku up ga sampe 1000+ kata, aku up satu chap dulu ya sekalian ngasih tau ke kalian aku lagi ga enak badan keknya keseringan begadang deh, nanti aku lanjut ya😩😭
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-