okeee gasssssss😎
20.00
nalen membuka matanya, ia baru bangun sejak kegiatan panas sebelumnya, nalen merasakan pegal di seluruh tubuhnya ia memandangi gio yang masih terlelap di sampingnya, nalen mengusap rambut gio sambil tersenyum "ga semua sama ternyata, aku kira aku ga akan dapat pasangan yang sayang banget sama aku, ternyata aku salah nilai orang, akhirnya aku bisa ngerasain rasanya di sayang banget sama kamu, dulu aku cuman ngerasain sakitnya di mainin, di kasarin, bahkan di kata2 in, makasih sayang" nalen mengecup ujung hidung gio
setelah mengecup ujung hidung gio, nalen menggerakkan jari telunjuknya dari kening gio turun hingga ke bibir gio membentuk garis lurus "ganteng" satu kata yang keluar dari mulut nalen, "io kenapa ganteng banget sih, awas aja kalo kamu gatel sama yang lain, aku injak di muka biar ga ganteng lagi" nalen
"iya sayang, peletnya nalen udah nempel di aku, jadi ga bakalan kemana2" sahut gio namun masih memejamkan matany
nalen tersentak kaget, bahkan ia mendorong wajah gio dengan telapak tangannya "kok jawab"
gio langsung menarik pinggang nalen lagi agar mendekat dengannya "aku dengar sayang" gio mengusakkan wajahnya di perpotongan leher nalen
"kok bisa dengar? dari kapan?" nalen gugup
"kamu sih sentuh2 hidung sama bibir aku, aku kira tadi mimpi eh ternyata sayangnya io yang mainin" gio mengecup pipi nalen lalu kembali ke ceruk leher nalen
"dari situ aja kan kamu dengarnya? ga dari awal kan?" tanya nalen lagi
gio menatap wajah nalen sedikit mendongak ke atas "emang di awal apaan? sebelum itu kamu ada ngomong?"
"ga, ga ada"
"kamu tau ga?" tanya gio mencubit - cubit dagu nalen
nalen menggelengkan kepalanya "kan belum di kasih tau"
"yaudah nih aku kasih tau, io sayanggggg bangett sama alen, banget, banget" ucap gio seperti bayi
nalen tersenyum, memasukkan jari - jarinya di rambut gio "alen juga sayangggg bangettt samaa io, banget, bangett deh pokoknya" nalen
gio mengecup dagu nalen berkali - kali "gimana kalo di sini tetap ga ada isinya?" nalen mengusap perutnya
gio mengikuti tangan nalen yang memegang perut nya "siap2 sayang aku bakal setoran terus2 an sampai ada isinya" bisik gio sambil tersenyum
"emang aku bisa ya kaya bubu sama bunda?" nalen
"apa yang ga bisa emang?" tenang len ada aku, semua serahkan padaku sksks
"semoga deh, tapi kalo tetap ga bisa kamu bakalan.."
"ga sayang, apapun itu aku ga akan kemana2, kamu lebih penting dari semuanya" belum sempat nalen menyelesaikan omongannya, gio sudah memotongnya
nalen hanya diam sambil menghela nafas beratnya, gio yang melihat itu bangun dari posisi baring nya "mau jalan ga?" tanya gio mengangkat nalen untuk baring di atas dadanya
"mau tapi masih sakit"
"yaudah kita keliling naik mobil aja ya, mau kan?" tanya gio, dan langsung di angguki oleh nalen
nalen mengganti bajunya di bantu berdiri oleh gio, nalen bisa berdiri cuman masih sakit rasanya, jadi mau ga mau meminta bantuan gio untuk berdiri. setelah selesai mengganti baju, mereka turun ke bawah yang mana mobil sudah di siapkan, kenapa bisa? oiya jelas bisa gio kan banyak duit😎
"io kok bisa mobilnya udah ada? dapat dari mana?" tanya nalen bingung
gio mendekatkan wajahnya ke telinga nalen "aku habis ngerampok sayang" setelah membisikkan nalen perkataan tersebut, alhasil gio mendapatkan pukulan di bagian lengan kirinya
"becanda sayang, apa aja bisa aku dapatin kalo buat kamu" gio menuntun nalen berjalan masuk ke dalam mobil, malam ini gio menyetir sendiri karena ingin menikmati waktunya hanya dengan suami manisnya.
mereka berjalan mengitari ibu kota negara sakura tersebut, sepanjang jalan nalen merindukan negara asli ayahnya ini, ketika sedang berjalan dengan mobil putih tersebut mata nalen salah fokus dengan salah satu toko mochi yang lumayan besar "io mau itu" nalen memukul paha gio untuk berhenti
untung saja gio tak terlalu laju membawa mobilnya, gio berhenti tak jauh dari toko tersebut "mau apa sayang?" gio mengelus tangan nalen yang masih menempel di pahanya
"itu, mau mochi" nalen menunjuk toko yang berada di belakang mobil mereka
"sini biar aku yang beli, kamu tunggu di sini jangan keluar" sebelum keluar dari mobil gio mengecup pipi nalen terlebih dahulu
gio langsung keluar dari mobil, ia berjalan sedikit ke belakang mobil mereka, ini pertama kalinya gio masuk ke toko mochi, dan dia juga gatau itu apaan.
aku ga bisa bahasa spanyol, karena bahasa jepang susah, jadi bahasa indo aja ya
"selamat datang, mau yang mana?"
gio diam bukan karena ga ngerti bahasanya, tapi ia bingung nalen suka atau maunya yang varian apa "aa semua varian aja deh kalo gitu" seperti biasa gio selalu memborong :)
setelah selesai membayar, ia berjalan menuju mobil mereka lagi "yeay mana mochi nya" pinta nalen senang
"nih, aku gatau kamu mau yang mana tadi, jadi aku beli semuanya"
nalen menatap gio, namun gio yang di tatap tersenyum tanpa beban, ya kalo begini nalen bingung mau marah tapi ini gio suka asal beli aja yang penting banyak, "makasih io" nalen mengecup pipi gio, ia tak mau ngomel ketika gio membelikannya makanan.
"sama2 sayang, sekarang mau kemana lagi?"
"kemana aja boleh" nalen mulai memakan mochi tersebut
"enak banget ya?" tanya gio yang melihat nalen menikmati makanan tersebut
"enak banget, io mau? coba rasain" nalen mengambil satu mochi lalu menyuapi nya ke gio
"enak kan?"
gio memakan mochi tersebut, gio menganggukkan kepalanya "enak banget, tapi nalen lebih enak"
"ioooo"
"hehe iya sayang becanda, tapi nalen emang enak banget" gio terkekeh melihat nalen yang memicingkan mata ke arahnya
malam itu mereka berdua full menikmati indahnya ibu kota jepang tersebut, nalen sangat menikmatinya di tambah mulutnya tak berhenti mengunyah, gio yang melihat itu tertawa gemas.
udahh ygy aku mau tidur dulu, ntar siang atau sore aku mau up agam, ayooooo baca agam jugaaa😡
aku bangun tidur, harus rame pokoknya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-