SUPRISE.......
Lagi bahagia karena ayang jeno buat ig aksajakahaka
ekhm ekhm gimana nih? pada setuju S2? aku nyoba dulu sih kalo banyak yang setuju aku lanjut, kalo ga yaudah aku unpub juga chap yang ini.
huh sama sekali ga kerasa umur jinan sudah 6 tahun, ia adalah anak yang sangat aktif bahkan ia selalu meminta daddy nya untuk mengajarkan ia cara menyetir mobil, padahal kakinya aja belum sampai nginjak pedal gas dan lainnya
"daddy, ajarin ji ini mobil" ucap jinan memperagakan tangannya seperti menyetir
"Kaki nya aja belum sampe gimana mau nyetir mobil?" Ujar gio mengusak rambut jinan yang berdiri di depannya
"Huaaaa bunaaa" teriak jinan langsung berlari ke arah nalen yang sedang merapikan kasur di kamar
"Loh loh ji kenapa kok nangis?" Nalen menggendong jinan yang sudah menangis
Gio datang mengecup kedua pipi nalen "ji kenapa kok bisa nangis?" Tanya nalen menatap gio
"Ji nda mau sama daddy, daddy nakal" ucap jinan membuang wajahnya enggan menatap daddy nya
"Minta ajarin nyetir mobil, padahal kaki nya aja belum sampe" gio terkekeh
Nalen ikut terkekeh, mengelus rambut jinan "jinan kan masih kecil, supaya cepat gede harus banyak makan dan minum susu, jadi bisa deh nyetir mobil" ucap nalen pelan, ia duduk di kasur dengan jinan yang masih di dekapannya
"Marah nih sama daddy?" Gio ikut duduk di samping nalen, mengecup pipi jinan
Jinan menahan wajah daddy nya sekuat tenaga "akhh daddy nda boleh kiss2 ji, ji masih marah sama daddy"
"Jinan, buna mau tanya. Jinan sayang daddy ga?"
Jinan mengangguk pelan "sayang, tapi daddy nda mau ajarin gini2 mobil buna" ucap jinan memperagakan seperti menyetir
"Jinan kan masih kecil, buna tanya kaki jinan udah sampai belum injak gas nya?"
"Belum buna"
"Yuk minum susu dulu biar cepat gede, mau kan?"
"Mau mau" jinan turun dari dekapan nalen, ia langsung menarik tangan nalen
•••
"Daddy itu pukul2 nda sakit?" Tanya jinan yang dari tadi matanya tak teralihkan dari tv
"Sakit, tapi karena mereka udah biasa mungkin ga terlalu sakit" gio sedang bersandar di kepala kasur, sedangkan nalen bersandar di dada bidang suaminya
"Kok pukul2 sih dad? Kan kasian"
"Ji mau gitu juga ga?" Tanya gio
Nalen langsung mencubit lengan gio "gausah aneh2, ga ada jinan gaboleh kek gitu ya"
"Emang ji bisa dad?" Tanya jinan membalikkan badannya menghadap gio
"Bisa, tapi tanya buna dulu soalnya daddy juga ga berani kalo buna ga ijinin" gio mengecup puncak kepala nalen
Jinan mendekat ke badan nalen, ia menangkup kedua pipi nalen "buna ji boleh pukul2 gitu nda?"
"Pasti daddy nya nih yang ngajarin ngebujuk buna gini, ga sayang jinan ga boleh nanti kalo luka2 gimana? Ji mau liat buna nangis2 nanti?" Nalen menutup wajahnya dengan kedua tangannya
Jinan langsung memeluk nalen, mengalungkan tangannya di leher nalen "no no, ji nda mau pukul2 nanti buna nangis" jinan mengecup pipi nalen gemas
"Huhu buna nangis kalo ji pukul2" ucap nalen seperti orang nangis
"Aaa bunaa ji nda pukul2 kok, buna no nangis, ji sayang buna nda boleh nangis" jinan makin erat memeluk nalen
Gio yang melihat dua kesayangannya tersebut terkekeh gemas "yakin nih ji gamau pukul2?" Goda gio
Jinan diam sejenak, menatap buna nya "huaa buna nangis aja" nalen kembali menirukan orang menangis
"Iya nda daddy, ji nda mau pukul2 nanti buna nangis" jinan
"Ji yakin nih?" Goda kembali gio
"Daddy no, jangan gitu2 ke ji. Ji sayang buna" jinan, membuat nalen menahan kekehannya
•••
"Buna liat ji udah bisa nyalain mobil" jinan, nalen mengangguk tersenyum melihat jinan yang senang karena bisa menyalakan mobil
"Gantian dong, daddy gimana nyetirnya?"
"Oke daddy, ji mau duduk sama buna boleh?"
"Boleh" jinan duduk di pangkuan nalen, sedangkan gio menyetir fokus menuju salah satu mall
Malam ini mereka hendak ke mall, karena udah lama ga jalan - jalan apalagi belanja bareng bertiga, jinan sering di panggil abang karena dirinya sendiri yang mau.
Lanjut gaaaaaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-