CEO// 46

21K 1.4K 75
                                    

MINAL AIDIN WAL FAIZIN SEMUANYAA❤️

maaf ya kalo misalnya aku ada salah kata atau di dalam book yang sudah aku ketik bikin kalian kecewa, makasih udah mampir, vote, komen, follow, pokoknya makasih banget.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI BAGI YANG MERAYAKAN YA❤️

dan semua book yang udah aku buat itu hanya fiksi, sekali lagi jangan di bawa ke dunia nyata karena ini semua sebatas kesenangan aku dan kalian readers tersayang❤️🖤

THR ONLINE BUAT AKU ADA DONG YAA, KALIAN KAN READERS YANG BAIK NIH EKHEM EKHEM BISA LAH YA🤪


















"io" panggil nalen yang sekarang berada di atas dada gio

"hmm? kenapa manis?" jawab gio

posisi gio setengah duduk, bersandar di kepala kasur dengan nalen yang berada di atas badannya, tangan kanan gio memainkan hp nya sedangkan tangan kirinya bergerak mengelus bahu nalen

posisi gio setengah duduk, bersandar di kepala kasur dengan nalen yang berada di atas badannya, tangan kanan gio memainkan hp nya sedangkan tangan kirinya bergerak mengelus bahu nalen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*posisinya kurleb begini, tapi gio nya setengah duduk ygy

nalen belum juga berbicara, ia malah mengangkat jarinya menggerakkan telunjuknya dari kening gio turun hingga ke dagu gio membentuk garis lurus

yang awalnya pandangan gio terfokus pada hp, namun ketika nalen melakukan kegiatan anehnya tersebut membuat gio beralih menatap nalen sambil tersenyum

gio menaruh hp nya di nakas, lalu tangannya memeluk pinggang nalen agar makin menempel padanya "ngapain sayang?"

nalen belum juga menjawab ia mulai lagi, awalnya menyentuh alis gio mengikuti bentuk alisnya, turun ke bulu mata, nalen menyentuh bulu mata gio seakan telunjuk nya tersebut adalah pelentik bulu mata

"ngapain sih bayi" gio mengangkat sebelah alisnya yang bingung dengan apa yang nalen lakukan

"sstt io diam dulu" nalen menaruh telunjuk di hidungnya seperti menyuruh orang diam

gio menuruti perintah nalen, tangan kirinya di angkat ke atas untuk menopang kepalanya agar wajahnya semakin dekat dengan nalen, sedangkan tangan kanan nya masih berada di pinggang nalen

nalen mulai lagi, sekarang telunjuknya turun ke hidung gio, ia menggaris dengan bentuk satu garis di hidung mancing gio sambil tersenyum, lalu terakhir turun ke bibir, nalen menggerakkan telunjuknya seakan mengukir bentuk bibir gio yang sedang tersenyum

setelah selesai dengan kegiatan aneh nalen tersebut, nalen langsung mengecup bibir gio cepat, tentu saja gio kaget karena ia tak menyangka hal itu terjadi

nalen langsung memeluk gio lalu menaruh wajahnya di ceruk leher gio, gio semakin bingung dengan nalen "kenapa? aku salah?" tanya gio yang khawatir dengan perubahan sikap nalen dalam sekejap

nalen menggeleng pelan lalu mengangkat kepalanya menatap gio kembali "no, io kenapa ganteng banget?" tanya nalen yang membuat gio menghembuskan nafasnya yang ia tahan dari tadi karena takut nalen ngamuk

gio tersenyum, ia juga menaikkan jari telunjuknya dari kening nalen hingga ke bibir nalen "io ngapain?" tanya nalen

gio langsung mengecup bibir nalen "kamu kenapa manis banget?" tanya gio balik membuat nalen diam membeku

"kok diam? ga jawab malam ini main lagi mau?" tanya gio membuat nalen memicingkan matanya

nalen mendekatkan wajahnya di telinga gio "karena io sukanya yang manis" nalen tersenyum setelah membisikkan jawaban yang menurutnya aneh namun bagi gio berbeda

"kalo io kenapa? jawab juga" pinta nalen

gio menangkup kedua pipi nalen, ia mendekatkan wajah nalen dengan wajahnya bahkan hampir tak ada jarak "karena bayinya io suka yang ganteng" gio tersenyum menaikkan alisnya

"ga, aku ga suka yang ganteng, aku sukanya daddy io" ucap nalen menjulurkan lidahnya pada gio

gio yang mendengar nalen mengucapkan kata itu langsung menarik tengkuk nalen dan melumat bibir nalen "io no, kasian baby nya nanti sakit" nalen menahan tangan gio yang sudah mulai masuk ke dalam badannya

gio memasang wajah datarnya karena nafsunya tertolak dan ia ga berani membantah, karena ia ingat perkataan daddy nya jika nalen kenapa - kenapa, maka perusahaan di ambil dan daddy ga pernah bohong jika melakukan hukuman

nalen menarik kedua sudut bibir gio agar membentuk senyuman di muka datarnya tersebut "io senyum" namun gio masih belum senyum

"tau ah, io jelek gajadi ganteng, io jelek, io jelek" nalen mulai lagi mengejek gio

nalen turun dari badan gio, ia merebahkan badannya di samping gio sambil mengelus perutnya "baby liat deh, muka daddy berubah lagi jadi jelek kan? buna juga gasuka liat daddy begitu jelek, kalo daddy belum senyum nanti buna cariin daddy baru ya baby" nalen berbicara sambil mengelus perutnya

gio yang mendengar ucapan nalen langsung menatap nalen "apa? aku sama baby mau cari ...." belum selesai nalen berbicara, gio sudah memeluk nalen bahkan menenggelamkan wajahnya di dada nalen

nalen terkekeh melihat gio yang mudah luluh "io kenapa?" tanya nalen

"nalen punya aku, baby juga punya aku, yang lain ga boleh ngambil" gio mengecup dagu nalen berkali - kali

"bilang aja sama baby" nalen

gio langsung menyingkap baju nalen ke atas, ia mendekatkan wajahnya pada perut nalen "baby, baby sama buna tuh milik daddy, jadi ga ada yang namanya cari daddy baru" gio sambil mengelus perut nalen lalu menatap nalen

"daddy gaboleh pasang muka begitu ke buna, daddy jelek kalo gitu" ucap nalen seperti biasa dengan nada anak kecil

gio mengusakkan wajahnya di dada nalen sambil mengelus perut nalen, karena nalen menyukai itu "io aja ya yang hamil mau ga?"

gio terkekeh ke arah nalen "gabisa sayang, tugas aku cuman nyetor"

gio menciumi leher nalen "wangi banget sih sayang"

nalen mengusak rambut gio, sedangkan gio kembali lagi mengelus perut nalen hingga akhirnya mereka tertidur dengan gio yang ada di dekapan nalen.



aku balik lagi, untung cuman demam biasa jadi aku tetap lanjut ngetik ygy😎

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang