CEO// 22

33K 2.6K 138
                                    

"cium" gio menatap nalen yang asik memainkan pipi gio

"ga ah males" gio langsung menatap nalen dalam "hehe iya iya sini" nalen langsung mencium kening gio berkali - kali

"di sini belum" gio menunjuk bibirnya

"bayinya alen mau?" tanya nalen balik memanggil namanya dengan sebutan 'alen', gio mengangguk lucu "mau mau" nalen tersenyum dan langsung mengecup bibir gio untuk pertama kalinya

gio yang mendapatkan kecupan itu langsung menarik badan nalen dan merubah posisi mereka dengan gio yang mengukungnya sekarang, nalen kaget karena gio berubah seketika "kenapa pulang jam segini?" tanya gio dengan suara beratnya

"em anu, tadi ada urusan sebentar" nalen yang masih berusaha mengerjai gio

"urusan apa? kenapa ga bilang sama aku?"

"lupa hihi" nalen tersenyum ke arah gio

sebenarnya gio ga kuat kalo nalen senyum semanis itu di depannya tapi gio berusaha menahan, karena ia malu masa selemah itu iya malu kan gi sama burung haha

"kalo gitu mau aku hukum?"

"mau, tapi hukumannya biarin aku bawa motor kamu"

"itu bukan hukuman" gio menatap nalen yang masih tersenyum

gio mendekatkan wajahnya ke wajah nalen, hingga berjarak satu centi saja, di dorong cicak pun itu udah kissed mereka.

"mau ngapain hah?" nalen sinis

"mau cium pacar aku" gio mencium kening nalen, lalu kedua mata nalen bergantian, hingga hidung nalen, kedua pipi nalen, dan berakhir kecupan di bibir nalen "manis" ucap gio

"eh tadi aku beli kue, mau ga?"

"ga, aku mau makan bibir kamu aja" gio mengecup bibir nalen lagi, dan terus berulang melakukan hal itu

"udah ih" nalen menahan dada gio untuk tak menciumnya lagi

tapi gio tetap gio yang ga peduli itu, ia mencium nalen lagi tapi kali ini dengan lumatan yang cukup lama, dan anehnya nalen menikmati lumatan itu, hingga ia mengeluarkan sedikit desahan sampai membuat gio makin melumatnya dengan dalam

"emhh"

gio melepaskan tautan bibir mereka, karena sama - sama butuh udara, "manis banget jadi suka" gio mengecup bibir nalen lagi

"udah ga" nalen mencubit lengan kiri gio

akhirnya gio menurunkan badannya di sebelah nalen, ia langsung menarik nalen agar menghadapnya lalu memeluk pinggang nalen "sengaja pake baju ini buat ngegoda aku?"

"ga, jelek ya? yaudah aku ganti" nalen

"siapa yang bilang jelek? kalo tiap hari kamu begini aku ga janji bisa tahan" ucap gio mengecup pipi nalen

"justru itu aku begini biar kamu belajar supaya bisa sabar" nalen menangkup kedua pipi gio

"kalo gini ceritanya aku siapin baju kek gini aja semua nya"

"itu mah kamu yang kesenangan liatnya" nalen mencubit dada gio yang tak memakai baju, dan sekarang nalen sudah mulai terbiasa melihat gio yang sering tak memakai baju jika di kamar

"nikah sama aku ya, susah kalo pacaran gini aku gabisa leluasa nyentuh kamu" gio memajukan wajahnya hingga mendekap di dada nalen

"bilang dulu sama bunda kalo gitu" nalen mengusap bahu gio

gio mendongak kan kepalanya agar bisa menatap nalen "gausah bilang juga udah di restuin, ya nikah yuk ga puas aku begini"

nalen tertawa "iya iya ayo, masa iya malam ini?"

"eh serius nih aku di terima? dua hari lagi ya aku mau nyiapin semuanya dulu biar kamu senang" gio langsung memeluk nalen sambil menyembunyikan wajahnya di dada nalen

nalen terkekeh lalu memeluk gio balik, sambil mengusap rambut gio lalu mencium kening gio "iya serius, semangat io calon suami alen"

gio mendongak kan kepalanya lagi "oi?"

nalen menundukkan kepalanya "iya, io bayinya alen"

"arghhh bundaa anaknya bikin aku makin sayang" gio mengecup dagu nalen berkali - kali, membuat nalen tersenyum karena tingkah gio

"arghhh bundaa anaknya bikin aku makin sayang" gio mengecup dagu nalen berkali - kali, membuat nalen tersenyum karena tingkah gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"besok ke kantor jam berapa?" tanya nalen masih memeluk gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"besok ke kantor jam berapa?" tanya nalen masih memeluk gio

"pagi, soalnya ada meetting bareng ceo lain" gio dengan wajah cemberutnya

"kok gitu mukanya, bukannya senang ketemu ceo lain" nalen memegang pipi gio

"maunya di rumah aja, jadi bayinya alen"

"emang mau miskin? nanti gajadi bayinya alen lagi kalo miskin, semangat dong kan pulang kerja bisa jadi bayinya alen lagi" nalen mengecup kedua pipi gio

"io gabakalan miskin kok tenang aja, di rumah aja ya gamau ke kantor" gio mengusakkan wajahnya di leher nalen

"gaboleh, gini deh besok meetting dulu ntar aku kesana boleh kan?"

"boleh lah, emang siapa yang mau marah?"

"iya iya besok aku kesana, tapi aku ke rumah sakit dulu mau liat jadwal" gio menyamankan posisinya di dekapan nalen

"jadi ga marah kan kalo aku pulang telat?"

"udah ga, cuman kalo udah nikah aku hukum"

"jadi penasaran hukumannya apa" nalen tertawa

"mau tau, gabisa nyoba sekarang ntar aja pasti nagih di hukum" gio lagi2 mengecup bibi nalen

"suka banget nyium di bibir tiba2"

"enak manis"

nalen memeluk gio setelah mengatakan itu, malam ini mereka tidur dengan nyenyak lagi karena saling memeluk satu sama lain, dengan posisi gio yang ada di dekapan nalen, nalen malam ini memanjakan bayi besar nya, bahkan sampai lupa makan kue kering yang ia beli tadi, dan lilih yang penuh tadi terus berkurang.



Makasih banget buat yang udah baca, sayang banget sama kalian yang vote apalagi komen, banyakkin komen kalian ya aku tuh suka bacainnya.

oh iya nih ya buat orang yang nick wp nya johnbatara7 kamu mau aku ikat deh, suka banget aku baca kamu komen lucu woyy

heh buat yang lain komen deh, aku suka serius, apa aja deh boleh asal ga ngandung sara, yang udah baca dan vote juga mau aku telan biar ga ilang😭

makasih ya semuanya,,, sayang banget sama kalian sumpah, jan pada ngilang ya😭❤️

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang