CEO// 20

33.2K 2.6K 157
                                    

nalen sedang membersihkan kamar gio dengan vacum cleaner, sedangkan gio sedang mandi jadi gio tak tau bahwa nalen yang membersihkan kamarnya, lagian nalen bingung mau ngapain di rumah sebesar ini.

ketika nalen sedang asik membersihkan kamar gio, ia mendengar suara notif di hp gio, nalen mencoba memberanikan diri mengintip hp gio

ketika nalen sedang asik membersihkan kamar gio, ia mendengar suara notif di hp gio, nalen mencoba memberanikan diri mengintip hp gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*abaikan jam nya ya gaes, aku mager ganti huhu

"ga boleh mau apa lo" gumam nalen dengan wajah judesnya

tak lama kemudian gio keluar dari kamar mandi, ia melihat nalen memegang vacum cleaner "itu ngapain, kan ada mbo yang bersihin"

"kenapa emang? gaboleh?"

"gaboleh, ntar kenapa2"

nalen melanjutkan kerjaannya walaupun sudah di larang gio "taroh ntar kenapa2"

nalen menatap sinis ke arah gio "diem"

gio sedikit mengkerutkan keningnya, ia bingung dengan perubahan nalen yang tiba - tiba jutek kepadanya "tuh tadi ada yang ngechat"

gio berjalan ke arah hp nya, ia tersenyum namun nalen yang melihat itu salah mengartikan senyuman gio "cie senyum2, bahagia banget"

"ga biasa aja" gio

"yaudah sih" nalen membalikkan badannya membelakangi gio, gio yang melihat itu langsung berjalan memeluk nalen dari belakang "cie cemburu"

"ga b aja" ujar nalen sambil menggerak - gerakkan vacum cleaner

"yakin? kok gitu mukanya" gio mengusakkan wajahnya di ceruk leher nalen

"diem ga, udah sana"

ketika gio sedang asik memeluk nalen sambil mengusakkan wajahnya di perpotongan leher nalen, suara ketukan pintu berbunyi "tuh udah datang sana" nalen melepas tangan gio di pinggang nya

"yaudah aku keluar dulu, bentar aja kok"

"lama juga ga masalah" sahut nalen mengambilkan gio baju

setelah mengambil kan gio baju, nalen mengancingkan kemeja yang akan di gunakan gio "gausah cemburu, aku tertariknya cuman sama nalen"

nalen memicingkan matanya "ya ya sana om"

"am om am om, tuh buka aja tv kecil biar kamu liat aku ngapain aja" tunjuk gio ke arah tv cctv yang memantau seluruh sisi rumah gio, kecuali kamarnya. sebelum keluar kamar gio mencium kening nalen berkali - kali

gio membuka pintu kamarnya hanya sedikit, ia langsung berjalan menuju ruang kerja di rumahnya, setelah sampai ia langsung duduk dan di sebrang nya terlihat cewek yaitu sekretarisnya

di sisi lain terlihat nalen yang bolak balik bimbang menyalakan tv tersebut apa ga, dan dengan penuh keyakinan nalen menyalakan tv tersebut, dan benar saja terlihat gio yang sedang berbicara dengan laptop di depannya dan juga sekretaris yang terus menatap gio sambil tersenyum

"dih apaan senyum2 lo kira lomba senyum, manis kagak kek beruk iya lo" celetuk nalen

•••

"maaf pak saya kurang paham di bagian ini" kirana berdiri dan berjalan ke samping gio, ia berdiri tepat di samping gio sambil meminta bantuan kepada gio, nalen yang melihat itu d cctv awalnya biasa aja namun ketika melihat kirana makin menempelkan badannya ke bahu gio nalen mengumpat "anjing, minta bantuan sih minta bantuan tapi ga gesek2 badan juga kali gila nih cewek"

gio tak merasa karena ia juga sibuk dengan berkas yang penting ini, setelah selesai membantu kirana, kirana menundukkan badannya sebagai ucapan terima kasih, tapi yang membuat nalen makin kesal adalah kirana sengaja menundukkan dirinya sampai terlihat belahan dadanya ke arah gio, tapi sayangnya gio tak menatap ke arah kirana ia tetap fokus dengan laptop nya

"ni cewek sekretaris apaan begini, syukurin lo gio ga bakal selera sama dada lo, dada gue lebih menarik buat gio ish" nalen yang sadar dengan omongannya langsung menutup wajahnya malu

setelah 30 menit rapat tersebut, terlihat gio yang sudah menutup laptop nya, nalen yang melihat itu langsung mematikan tv nya dan langsung menutup seluruh badannya dengan selimut, ia memejamkan matanya, ia juga sedikit badmood karena gio tak menghindar ketika kirana seperti itu

tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, nalen makin memejamkan matanya pura - pura, gio yang melihat nalen menutup seluruh wajahnya mengira nalen tidur lagi, jadi ia berjalan ke arah kasur mendatangi nalen "nalen? tidur lagi ya?" gio membuka selimut yang melihatkan wajah nalen seperti orang tidur

gio ikut masuk ke dalam selimut, ia membalikkan badan nalen lalu memeluk nalen sambil mengecup puncak kepala nalen, nalen berpura - pura terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya, badannya masih di peluk oleh gio "udah?" tanya nalen

"udah, yuk tidur lagi" gio menyamankan posisinya namun nalen menolaknya "kenapa? gerah?"

"ganti bajunya" pinta nalen yang membuat gio bingung

"kan baru aja di pake, aku juga ga keringatan"

"ganti aja, ada bakteri dari luar yang nempel" gio yang kendengar itu mau tak mau mengganti dari pada ga jadi meluk nalen

gio kembali tanpa memakai baju "loh kok malam ga pake baju" ucap nalen

"gausah, biar makin kerasa meluknya" gio langsung memeluk nalen lagi, akhirnya nalen juga ikut menyamankan posisinya

"aku mau tanya" ucap nalen mendongakkan kepalanya

"hmm tanya apa?"

"itu sekretaris udah lama?"

"itu sekretaris baru, yang lama berenti makanya dia minta ajarin mulu"

"oh pantes" nalen dengan wajah juteknya

"pantes kenapa?" tanya gio heran

"ga, gapapa" nalen menyembunyikan wajahnya di dada gio

gio terus - terus an mengecup kening dan puncak kepala nalen bergantian, padahal dia pengen banget nyium nalen di bibir cuman masih di tahannya untuk nanti, nalen memainkan jarinya di dada gio membuat bentuk bulat, asal - asal an lah

"kenapa?" tanya gio yang merasa nalen memendam pertanyaan

"kamu ga tertarik sama cewek? kan mereka cantik, terus kenapa malah aku?" tanya nalen yang masih memainkan jarinya di dada gio

"ga, lebih manisan kamu di banding cewek lain atau cowok lain" gio mengusap bahu nalen

"tadi juga aku liat di cctv, sekretaris kamu nyuguhin dada tuh emang ga tertarik" tanya nalen sedikit frontal

"ga ah, dada nalen lebih menggoda dan lebih wangi di banding yang lain" gio makin mengeratkan pelukannya pada nalen

nalen yang mendengar perkataan itu langsung menelusupkan wajahnya di dekapan gio, ia tersenyum karena gio berhasil membuatnya jatuh dan kalah dengan pesona gio, karena saling memeluk satu sama lain akhirnya mereka tertidur lagi dengan nyenyak.



kalian pada kemana? jadi ga semangat lagi up nya pada ilang huhu:(

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang