flashback
setelah nalen mengecek ternyata ia hanya garis satu, nalen menaruh testpack tersebut ke kotak kecil.
05.30
nalen bangun lagi dari tidurnya ia tiba - tiba kebelet pipis, karena nalen masih penasaran ia takut kalo ternyata ia yang salah liat, nalen membuka kotak kecil tersebut "lah? kok jadi dua? tadi malam satu" nalen bingung, ia menggosok matanya untuk mengumpulkan semua nyawanya
"ini beneran dua?" nalen masih kurang yakin, akhirnya ia mengambil satu testpack lagi, setelah mengeceknya nalen menangis sambil melompat kecil, ternyata benar saja bahwa matanya yang salah liat "aaa io, aku ada baby" ucap nalen pelan
ia menatap gio yany sedang tidur, "kasih tau io sekarang apa nanti ya? nanti aja kali ya biar jadi suprise" akhirnya nalen memutuskan untuk nanti saja memberitahu gio
••••••
nalen sedang duduk di kasur, ia bersandar sambil menonton film di laptop gio, mumpung gio tak memakai laptop nya "ngapain sih fokus banget liat laptopnya" gio datang menghampiri nalen, ia baru saja dari lobby karena ada temannya yang ingin menemuinya
"nonton nih, aku pinjam ya laptop nya" nalen
gio merebahkan badannya di samping nalen "boleh sayang" dengan cepat gio memindahkan laptop di paha nalen dan ia langsung menaruh kepalanya di paha nalen "ahh enak di sini" gio mengusakkan wajahnya di perut nalen
"io aku mau nonton"
"nonton aja sayang, aku mau di sini temenin baby" gio menyingkap baju nalen ke atas ia mencium perut nalen berkali - kali
"io"
"hmm?"
"kemaren baju bayi yang aku beli lucu kan?" tanya nalen sambil mengusap rambut gio yang ada di pahanya
gio mengusap dagu nalen "lucu sayang, kenapa?"
nalen menggeleng "ga, aku cuman tanya"
"aku tau kamu ga mungkin tanya gitu kalo ga ada sesuatunya" gio mencolek dagu nalen sambil tersenyum
nalen masih mengusak - usakkan tangannya di rambut gio "no marah oke io?" nalen memajukan sedikit bibirnya yang membuat dirinya menjadi lucu
"iya io no marah" lagi - lagi gio mengecup perut nalen
"mau lagi"
"pesan online bisa? kalo ke mall nya ntar kamu cape lagi" gio duduk berpindah posisi, ia membawa nalen untuk bersandar di dada nya
"bisa, boleh sekarang?"
gio tersenyum "boleh, apa aja boleh aku ga akan marah, kecuali minta nikah lagi" gio menggigit pipi nalen gemas
"nih pake hp ku aja, biar sekalian ketarik saldo nya di situ" gio memberikan hp nya pada nalen
nalen dengan semangat membuka toko online yang ia tuju, bahkan toko tersebut khusu baju bayi dan anak, nalen memasukkan sekitar 20 pakaian bayi ke dalam keranjang yang siap di checkout
"udah, io udah" nalen melihatkan layar hp nya ke arah gio
gio yang melihat ada sekitar 20 barang yang akan di check out tersenyum "ada lagi sayang?"
"ga ada, aku checkout ya" tanya nalen yang di angguki oleh gio
"udah, tunggu datang deh, karena dekat jadi malam nanti datang" nalen tersenyum senang
"io gamau liat berapa totalnya?" tanya nalen yang melihat gio langsung menaruh hp di nakas
gio mengangkat sebelah alisnya "harus di liat?" tanya gio bingung
"iya tau, orang biasanya selesai belanja liat total harga nya berapa, emang io ga pernah liat struk belanja gitu?" nalen
gio menggelengkan kepalanya "ga, buat apa? kan barangnya yang penting"
nalen mencubit dada gio "iooo, beneran gamau tau berapa totalnya"
"iya sayang iya, berapa?" gio menuruti maunya nalen, dari pada nalen ngamuk di sini bahaya pikirnya
nalen menggerakkan telunjuknya di dada gio, membuat pola abstrak "45.530.000, banyak banget ya? aku suka liat bajunya lucu" nalen menyembunyikan wajahnya di dada gio
gio terkekeh memeluk nalen erat "kalo mau suka aku ga masalah, habiskan uang io kalo bisa ya" goda gio
"bisa, liat aja uang io aku habisin sampe ga ada sisanya lagi" nalen
gio tertawa karena ekspresi nalen yang sangat lucu "iya bisa, habisin secepatnya ya, soalnya sayang kalo ga kepake" gio mengecup kening nalen lama
sore itu mereka asik mengobrol berdua, tak ada permainan panas yang di mulai, mereka asik bercanda, gio yang selalu menggoda nalen, bahkn nalen yang ga ada habisnya bertanya pada gio.
hingga malam hari pun mereka masih di kasur berdua "io bentar jangan kemana2 dulu film nya belum habis" nalen menarik tangan gio agar tak kemana - mana
"besok jadi mau pulang?" tanya gio yang masih menemani nalen menonton
"jadi, aku mau makan kue buatan bubu" nalen merebahkan dirinya yang awal nya tiarap
gio yang masih tiarap menahan kepalanya dengan satu tangannya, satu tangannya lagi mengelus pipi nalen yang berbaring "aku juga ga sabar mau jenguk baby" bisik gio
"emang bisa?"
"bisa, mau coba?" gio mengangkat alisnya seraya memainkan alisnya naik turun
"mau"
gio terkekeh, ia melumat bibir nalen pelan, bahkan sangat pelan agar tak melukai bibir nalen "io sayang alen kan?" tanya nalen yang sudah beralih ke mode bayi nya
gio menarik hidung nalen "sayang banget, io sayang banget sama alen, sama baby nya juga"
nalen mengakungkan tangannya di leher gio, malam itu berlanjut dengan mereka yang saling adu mulut, bukan kelahi ygy, paham lah kalian.
LANJOTTTTTTT
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-