CEO// 38

24.5K 1.5K 128
                                    

flashback

setelah nalen mengecek ternyata ia hanya garis satu, nalen menaruh testpack tersebut ke kotak kecil.

05.30

nalen bangun lagi dari tidurnya ia tiba - tiba kebelet pipis, karena nalen masih penasaran ia takut kalo ternyata ia yang salah liat, nalen membuka kotak kecil tersebut "lah? kok jadi dua? tadi malam satu" nalen bingung, ia menggosok matanya untuk mengumpulkan semua nyawanya

"ini beneran dua?" nalen masih kurang yakin, akhirnya ia mengambil satu testpack lagi, setelah mengeceknya nalen menangis sambil melompat kecil, ternyata benar saja bahwa matanya yang salah liat "aaa io, aku ada baby" ucap nalen pelan

ia menatap gio yany sedang tidur, "kasih tau io sekarang apa nanti ya? nanti aja kali ya biar jadi suprise" akhirnya nalen memutuskan untuk nanti saja memberitahu gio

••••••

nalen sedang duduk di kasur, ia bersandar sambil menonton film di laptop gio, mumpung gio tak memakai laptop nya "ngapain sih fokus banget liat laptopnya" gio datang menghampiri nalen, ia baru saja dari lobby karena ada temannya yang ingin menemuinya

"nonton nih, aku pinjam ya laptop nya" nalen

gio merebahkan badannya di samping nalen "boleh sayang" dengan cepat gio memindahkan laptop di paha nalen dan ia langsung menaruh kepalanya di paha nalen "ahh enak di sini" gio mengusakkan wajahnya di perut nalen

"io aku mau nonton"

"nonton aja sayang, aku mau di sini temenin baby" gio menyingkap baju nalen ke atas ia mencium perut nalen berkali - kali

"io"

"hmm?"

"kemaren baju bayi yang aku beli lucu kan?" tanya nalen sambil mengusap rambut gio yang ada di pahanya

gio mengusap dagu nalen "lucu sayang, kenapa?"

nalen menggeleng "ga, aku cuman tanya"

"aku tau kamu ga mungkin tanya gitu kalo ga ada sesuatunya" gio mencolek dagu nalen sambil tersenyum

nalen masih mengusak - usakkan tangannya di rambut gio "no marah oke io?" nalen memajukan sedikit bibirnya yang membuat dirinya menjadi lucu

"iya io no marah" lagi - lagi gio mengecup perut nalen

"mau lagi"

"pesan online bisa? kalo ke mall nya ntar kamu cape lagi" gio duduk berpindah posisi, ia membawa nalen untuk bersandar di dada nya

"bisa, boleh sekarang?"

gio tersenyum "boleh, apa aja boleh aku ga akan marah, kecuali minta nikah lagi" gio menggigit pipi nalen gemas

"nih pake hp ku aja, biar sekalian ketarik saldo nya di situ" gio memberikan hp nya pada nalen

nalen dengan semangat membuka toko online yang ia tuju, bahkan toko tersebut khusu baju bayi dan anak, nalen memasukkan sekitar 20 pakaian bayi ke dalam keranjang yang siap di checkout

"udah, io udah" nalen melihatkan layar hp nya ke arah gio

gio yang melihat ada sekitar 20 barang yang akan di check out tersenyum "ada lagi sayang?"

"ga ada, aku checkout ya" tanya nalen yang di angguki oleh gio

"udah, tunggu datang deh, karena dekat jadi malam nanti datang" nalen tersenyum senang

"io gamau liat berapa totalnya?" tanya nalen yang melihat gio langsung menaruh hp di nakas

gio mengangkat sebelah alisnya "harus di liat?" tanya gio bingung

"iya tau, orang biasanya selesai belanja liat total harga nya berapa, emang io ga pernah liat struk belanja gitu?" nalen

gio menggelengkan kepalanya "ga, buat apa? kan barangnya yang penting"

nalen mencubit dada gio "iooo, beneran gamau tau berapa totalnya"

"iya sayang iya, berapa?" gio menuruti maunya nalen, dari pada nalen ngamuk di sini bahaya pikirnya

nalen menggerakkan telunjuknya di dada gio, membuat pola abstrak "45.530.000, banyak banget ya? aku suka liat bajunya lucu" nalen menyembunyikan wajahnya di dada gio

gio terkekeh memeluk nalen erat "kalo mau suka aku ga masalah, habiskan uang io kalo bisa ya" goda gio

"bisa, liat aja uang io aku habisin sampe ga ada sisanya lagi" nalen

gio tertawa karena ekspresi nalen yang sangat lucu "iya bisa, habisin secepatnya ya, soalnya sayang kalo ga kepake" gio mengecup kening nalen lama

sore itu mereka asik mengobrol berdua, tak ada permainan panas yang di mulai, mereka asik bercanda, gio yang selalu menggoda nalen, bahkn nalen yang ga ada habisnya bertanya pada gio.

hingga malam hari pun mereka masih di kasur berdua "io bentar jangan kemana2 dulu film nya belum habis" nalen menarik tangan gio agar tak kemana - mana

"besok jadi mau pulang?" tanya gio yang masih menemani nalen menonton

"jadi, aku mau makan kue buatan bubu" nalen merebahkan dirinya yang awal nya tiarap

gio yang masih tiarap menahan kepalanya dengan satu tangannya, satu tangannya lagi mengelus pipi nalen yang berbaring "aku juga ga sabar mau jenguk baby" bisik gio

"emang bisa?"

"bisa, mau coba?" gio mengangkat alisnya seraya memainkan alisnya naik turun

"mau"

gio terkekeh, ia melumat bibir nalen pelan, bahkan sangat pelan agar tak melukai bibir nalen "io sayang alen kan?" tanya nalen yang sudah beralih ke mode bayi nya

gio menarik hidung nalen "sayang banget, io sayang banget sama alen, sama baby nya juga"

nalen mengakungkan tangannya di leher gio, malam itu berlanjut dengan mereka yang saling adu mulut, bukan kelahi ygy, paham lah kalian.

LANJOTTTTTTT

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang