⚠️🔞 tipis - tipis ygy
"iooo kata bubu io dulu suka main basket, dan pernah jadi kapten basket bener?" tanya nalen
"dulu waktu SMA sih iya, kenapa sayang?" gio
"sekarang masih bisa main?"
gio mengelus tangan nalen dan membawa ke pahanya "sekarang? gatau udah lama banget aku ga pernah main"
"aku mau liat io main basket, boleh ga?" ucap nalen dengan ekspresi seperti bayi meminta susu
gio bingung ia harus menolak apa menerima permintaan nalen "aku ga yakin masih bisa sayang"
"kan aku cuman pengen liat, ga nilai kamu jago apa ga" nalen
"nanti di runah ya di lapangan belakang" sahut gio
"no, aku maunya io main di lapangan basket umum, main bareng mereka terus pake baju io dulu waktu SMA, ya kan baby pasti daddy keren banget" ucap nalen sambil mengusap perutnya
gio hampir aja lupa kalo nalen sedang hamil, mau tak mau gio menerima permintaan suami manisnya tersebut "aku hubungin bodyguard dulu ya, buat antar bajunya kesini" gio
mereka sudah sampai di lapangan basket umum yang nalen mau, setelah menunggu 10 menit akhirnya baju yang io minta datang, ia langsung mengganti baju formal nya dengan baju basketnya semasa SMA.
nalen mengunggah foto hasil jepretan nya ke akun twitter private nya, nalen terlihat sangat bahagia melihat gio yang memainkan bola basket dengan lihai, tak henti - hentinya nalen mempotret gio yang sedang bermain
setelah 30 menit akhirnya gio menyerah karena ia sudah merasa lelah, ia kembali ke arah nalen dengan keringat yang bercucuran di kening nya "suami alen ganteng banget, baby liat daddy" ucap nalen bahagia
"huh cape sayang" gio merebahkan dirinya di samping nalen, nalen mengambil handuk kecil lalu mengeringkan keringat gio di keningnya
"makasih io, io keren banget" nalen mengecup bibir gio singkat
"senang belum baby sama buna nya?" tanya gio merubah posisinya menjadi duduk
nalen mengangguk semangat "baby sama alen senang banget, ya kan baby?" gio mengelus perut nalen yang masih terbalut baju
"ayo pulang kalo gitu, jangan di sini aku gamau punya aku di liat orang terus" gio merangkul pinggang nalen karena ia menyadari bahwa nalen jadi sorot orang banyak bahkan ada yang mencoba menggoda nalen
mereka sudah sampai di rumah, gio langsung saja mandi terlebih dahulu sedangkan nalen menunggu gio selesai mandi untuk bergantian, ia ga akan mau mandi bareng gio karena nafsu gio bisa kapan aja terjadi jika melihat nalen melepas bajunya
"mandi sana, aku mau peluk kamu sama baby habis ini" ujar gio yang baru saja selesai mandi
sekitar 20 menit akhirnya nalen keluar dari kamar mandi, ia hanya memakai kemeja putih besar bahkan ia tak perlu celana lagi, nalen hanya memakai boxer pendek karen ia merasa gerah jika pake celana panjang terus menerus
belum sempat nalen berjalan ke arah kasur, pinggang nya sudah di tarik oleh gio yang sedang di depan kaca, nalen langsung memegang dagu gio "io mau apa hayo"
gio langsung menggendong nalen ke kasur, gio merebahkan nalen di bawah kukungannya "makin wangi pas hamil, bentar sayang"
gio membuka baju nalen dari bawah, ia mencucuk perut nalen dengan telunjuknya "hai baby, daddy boleh ga pinjam buna nya dulu, mau jenguk baby" bisik gio di akhir kata mendekatkan mulutnya ke perut nalen
nalen menyusupkan beberapa jarinya ke rambut gio sambil mengusak pelan "gimana? di bolehin ga sama baby nya?" tanya nalen sambil tersenyum
gio mendekatkan telinganya ke perut nalen "yes boleh, makasih baby nanti kalo lahir daddy beliin semua yang baby mau" gio mengangkat tangannya seperti orang mengekspresikan kata 'yes'
nalen tertawa melihat gio seperti anak kecil yang senang ketika di bolehin beli baju baru "boleh sayang kata baby, gimana buna nya bolehin ga nih?" goda gio mengecup bibir nalen berkali - kali
nalen saat ini tak berhenti tertawa dan tersenyum karena gio "iya boleh daddy" gio yang mendengar nalen memanggilnya daddy langsung memeluk nalen bahagia
seperti biasa gio memulainya dengan melumat bibir pink nalen tersebut, hingga turun ke leher membuat tanda yang terlihat jelas, gio mulai membuka kancing kemeja nalen satu persatu, setelah membuat nalen tak memakai sehelai kain pun, waktunya ia melepas semua miliknya
sekarang mereka sama - sama tak memakai sehelai kain pun, sebelum memulai gio melakukan pemanasan dengan cara memainkan milik nalen menggunakan tangannya, nalen pun sebaliknya.
setelah puas dengan permainan masing - masing tangan, gio mengecup perut nalen terlebih dahulu
walaupun nafsu gio membara ia masih berusaha mengingat ucapan dokter tadi untuk tidak kasar dan tidak membuat kaget bayi atau pun nalen, gio mulai memasukkan miliknya perlahan bahkan seperti baru pertama kali melakukannya
"io pelanh shh-h"
nalen mencengkram selimut di sampingnya, gio berhasil memasukkan setengah milknya hingga akhirnya ia berhasil sepenuhnya, sebelum bergerak ia mendiamkan terlebih dahulu agar nalen tak merasakan sakit yang berlebihan
setelah mendapatkan ijin dari nalen, gio mulai menggerakkan pelan miliknya di dalam sana, nalen semakin kuat mencengkram selimut di samping nya, gio yang paham kalo nalen butuh pegangan, ia langsung memajuka badannya agar nalen bisa menyentuh bahu nya
nalen langsung mencengkram bahu gio, gio mengawali dengan tempo yang lambat hingga akhirnya makin cepat, dan nalen sudah tak merasakan sakit melainkan merasakan nikmat yang membuatnya mendongakkan kepalanya
mereka melakukan adegan panas tersebut hingga menjelang malam, nalen mendapatkan 4 kali pelepasan sedangkan gio mendapatkan 2 kali pelepasannya, kali ini gio membiarkan cairan miliknya keluar sendiri, karena di perut nalen sudah ada miliknya.
TRIPLE UP NIH, HARUS RAME KALO GA, AKU CULIK KALIAN!!
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
Roman d'amourSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-