CEO// 40

24.9K 1.8K 148
                                    

Udah ga kerasa 40 chap, aaaa mau teriakkkk makasih bangettt ke kalian😭❤️

Gio berhasil mengalahkan gavin, gio lebih cepat naik nya di banding gavin, mau nangis 😭  makasih bangett pokoknya ke kalian semua, yang udah baca, vote, komen, jadi gamau cepat end ngeliat kalian yg excited banget sama gio😭❤️ jangan hilang yaa s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gio berhasil mengalahkan gavin, gio lebih cepat naik nya di banding gavin, mau nangis 😭  makasih bangett pokoknya ke kalian semua, yang udah baca, vote, komen, jadi gamau cepat end ngeliat kalian yg excited banget sama gio😭❤️ jangan hilang yaa stay di sini ajaa huhu😫

••••••••

aku mau minta pendapat kalian, Gio di panggilnya Ayah? Daddy? WAJIB KOMEN



••••

"io io bangun" nalen menggoyang - goyangkan badan gio yang masih tertidur

gio mengusap wajahnya agar bangun "hmm, kenapa sayang?"

"io bangun mau es krim, temanin ke dapur" nalen

"biasanya sendiri aja, ini masih jam 2 subuh nanti sakit perut makan es krim jam segini" gio menarik pinggang nalen agar mendekap dengannya

"kalo siang berani, rumah io gede banget jauh ke dapur, mbok juga ga ada"

"sakit perut sayang, besok aja ya"

"sekarang, io boleh ya?" nalen dengan ekspresi memohon kepada gio, gio sama sekali ga kuat kalo nalen sudah mode bayi

gio menarik nafasnya lalu menghembuskan kembali "dikit aja ya, jangan banyak2 kasian baby nya nanti" gio mengelus perut nalen lalu mengecup kening suami manis nya itu

gio berdiri di samping kasur namun nalen masih duduk tak bergerak "ayo jadi ga?" tanya gio

"gendong" nalen membuka tangannya meminta gio untuk menggendongnya

gio tersenyum ia langsung mengangkat nalen lalu menggendongnya seperti koala "io io" panggil nalen sambil mencubit - cubit dagu gio

"hmm"

"besok io sudah balik ke kantor lagi?"

gio menghentikan langkahnya "kenapa sayang?"

"ga ada, pengen jalan aja sama io" ucap nalen sambil memainkan rambut gio

"mau jalan kemana sih bayinya io?"

"mau jalan, mau beli buah, mau beli es krim lagi, mau beli coklat...." nalen terus mengoceh, gio melanjutkan langkahnya, nalen mengoceh sambil melihat lampu yang nyala ketika gio berjalan melewati lampu tersebut

gio yang mendengar nalen ngoceh hanya terkekeh sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh nalen, nalen yang masih mengoceh tiba - tiba fokusnya teralihkan karena kulkas yang berisi es krim nya ada di depan mata "yeay es krim" gio membuka kulkas tersebut dan ia kaget karena sisa sedikit stok nya padahal io beli sangat banyak

"tinggal segini?" tanya gio

"hihi, abisnya enak io no marah" nalen tersenyum ke arah gio

"iya nanti beli lagi, udah makan sekarang aku liat, jangan banyak nanti sakit perut" gio menaruh nalen di atas meja, nalen duduk di atas meja sambil memakan es krim di tangannya, sedangkan gio di depannya memperhatikan dengan senyuman

sudah 3 sendok es krim nalen makan "udah sini, besok lagi ya" gio mengambil es krim di tangan nalen

nalen ingin menarik es krim nya namun melihat gio yang menatao nya datar, setelah gio menaruh es krim tersebut ke kulkas lagi, ia kembali menggendong nalen "mau makan es krim nya lagi?" tanya gio menatap nalen

nalen menggelengkan kepalanya pelan "besok aja io" gio tersenyum lalu mengecup bibir nalen "yaudah sekarang tidur" gio membawa nalen ke kamar lagi

setelah menaruh nalen di kasur sekarang waktunya gio yang ikut berbaring di kasur "sekarang tidur lagi ya, masih jam segini besok kan mau jalan katanya" gio mengecup kening nalen, nalen langsung memeluk gio

nalen mulai memejamkan matanya, gio yang melihat itu pelan - pelan ikut memejamkan matanya, namun beberapa menit kemudian nalen membuka matanya lagi "io" panggil nalen

dan untungnya gio belum terlelap sepenuhnya "hmm" deham gio dengan mata terpejam

nalen menyingkap bajunya ke atas hingga melihatkan perutnya "mau di elus" pinta nalen

gio langsung mengarahkan tangannya ke perut nalen, ia mulai mengelus perut nalen dari atas ke bawah begitu seterusnya "begini? alen suka?" tanya gio

"suka" jawab nalen excited

gio membuka matanya lalu mengecup pipi nalen "io elusin sampe besok, sekarang tidur ya"

nalen mulai memejamkan matanya lagi, ia merasa nyaman ketika gio mengelus perutnya dan ia merasa tidurnya tenang, gio ikut memejamkan matanya namun tangannya masih bergerak mengelus perut nalen hingga mereka terlelap berdua.

••••

nalen sudah bangun sekitar 2 menit yang lalu, ia melihat tangan gio yang masih di perutnya "enak kn baby di elus?" tanya nalen seakan berbicara dengan bayi di perutnya

nalen mendongakkan kepalanya sedikit ke atas, ia menatap wajah gio yang tenang "io kalo tidur ganteng, kalo mukanya datar jelek" nalen terkekeh

tiba - tiba datang sekelibat ide dari kepala nalen, nalen mengecup bibir gio berkali - kali agar gio bangun dari tidurnya, gio yang merasa tidurnya terganggu dan ia juga tau kalo itu nalen, ia langsung memeluk pinggang nalen "pagi2 udah cium cium aku"

"biar io bangun, aku ga ada temennya kalo io bangunnya lama" nalen

gio menatap nalen yang berada di atas dekapannya, ia menyingkap sedikit anak rambut nalen ke belakang telinga nalen "manis banget suami siapa?" goda gio

"suaminya io" nalen langsung menjatuhkan kepalanya ke dada gio, gio terkekeh mengecup puncak kepala nalen

gio sangat menyukai waktu pagi ketika bersama suami manisnya tersebut, dulu dia selalu menghindari waktu malam dan pagi, sekarang ia tak ingin menghindari kedua waktu tersebut karena sekarang waktu tersebut sangat berharga untuknya




io punya alen bukan punyaku, pengennya sih punyaku cuman takut jadi beruk juga nanti kek kirana😭

POSSESIVE CEO//NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang