hari ini adalah hari ke-3 mereka setelah menikah, nalen memutuskan untuk berhenti bekerja sementara, hitung - hitung lumayan istirahat dulu.
hari ini nalen di rumah hanya bersama mbok, sedangkan gio sudah kembali ke kantor lagi, lagian kalo ga nalen yang maksa gio ga bakalan mau balik kerja, "eh tuan, mau masak ya?"
"iya mbok, saya mau anterin pak gio makan siang ntar ke kantornya"
"hati2 ya tuan, nanti kalo tuan kenapa2 habis saya sama pak gio"
"iya mbok, tenang aja" nalen sekarang berada di dapur, ia memasak untuk makan siang gio, sekalian ke kantor gio juga sebentar
sekarang masih pukul 11.20 , masih ada waktu buat mengantarkan bekal itu ke kantor gio, setelah selesai memasak nalen bergegas mengganti bajunya, ia memakai baju kaos santai.
nalen keluar kamar dan langsung masuk ke mobil yang sudah siap di depan pintu rumah gio, nalen duduk di kursi belakang karena ia berangkat dengan supir
"pak nanti stop di tokok kue dulu ya, saya mau beli untuk pak gio"
"baik tuan"
ketika sampai di toko kue, nalen membeli kue kering dan macaron, setelah membayar semua kue yang ia beli, nalen masuk ke mobil lagi dan langsung menuju ke kantor gio
sekitar 25 menit akhirnya ia sampai di kantor gio, nalen di sambut hangat oleh satpam hingga pegawai kantor, sekarang nalen tak perlu ke resepsionis lagi ia langsung naik lift menuju ruang kerja gio
ketika di lift ia bertemu dengan pegawai kantor gio, pegawai tersebut menundukkan setengah badannya sambil tersenyum, sama dengan nalen membalas seperti itu juga
nalen tiba di lantai 2 ia berjalan sambil membawa bekal yang sudah ia siapkan untuk gio, nalen berjalan menuju ruang kerja gio, ketika ia membuka pintu ruang kerja gio ia melihat kirana yang duduk di depan gio untung saja terhalang meja kerja gio.
gio yang melihat nalen langsung tersenyum "hai sayang" nalen membalas senyuman gio, ia berjalan ke samping gio
"eh dokter" kirana tersenyum paksa ke arah nalen
"iya hai" nalen menyunggingkan senyumannya
"itu bawa apa?" tanya gio memeluk pinggang nalen
"oh ini, buat kamu makan siang" nalen menaruh bekal tersebut di atas meja kerja gio
kirana menatap dua orang yang sedang asik mengobrol "maaf pak saya keluar dulu, ntar sisanya di bahas pas makan siang aja pak"
"eh ntar saya ga jadi ikut makan siang bareng kalian, saya udah di bawakan makan siang"
kirana tersenyum paksa lagi "ah iya pak" kirana keluar dari ruangan gio, sehabis menutup pintu ruang kerja gio kirana bergumam "ngapain sih lo dateng, kan gue gajadi makan bareng pak gio, tunggu aja pak gio bakalan terpikat sama gue" dih pede lo neng, semua di tangan aku ya
gio menarik nalen untuk duduk di pangkuannya "kok ga bilang kalo kesini?" gio memeluk pinggang nalen
"ke ganggu ya? gara2 aku datang jadi berenti bahas urusan kantor nya" nalen, gio meraih tangan nalen lalu mencium tangan nalen
"ga lah, tadinya aku udah ga semangat kerja eh bayinya aku datang jadi semangat lagi"
"kamu kan juga bayi" nalen mengalungkan tangannya di leher gio
"kalo siang kamu bayinya aku, kalo malem aku bayinya kamu" gio mencubit pipi nalen yang terlihat semakin gembul
"ini kamu yang masak?" tanya gio membuka kotak bekal tersebut, nalen mengangguk
gio memasukkan satu suap nasi ke mulutnya "kok nasi nya aja? ga enak ya daging nya?" nalen menatap ke arah gio yang hanya memakan nasinya
"justru enak aku gamau habis duluan dagingnya" gio terkekeh karena nalen menatapnya sinis
"ya makan sama daging nya lah, emang enak kalo nasinya dulu?"
"enak, enak banget kalo kamu yang masakkin"
"dih bucin" nalen mengambil alih sendok di tangan gio, ia menyuapi gio karena gio yang hanya memakan nasinya
"sini aku aja yang suapin kamu" ya pastinya gio setuju, gio kembali menaruh tangannya di tempat yang sudah jadi kebiasaannya
nalen dengan telaten menyuapi gio, sedangkan gio malah memasukkan tangannya ke dalam baju kaos nalen, mulai mengusap di bagian belakang dari atas ke bawah "kalo lagi makan mulutnya aja yang gerak buat ngunyah, tangannya diem gausah menjelajah"
"hehe, yaudah diem lagi nih" gio menghentikan penjelajahan di badan nalen tersebut, tapi sekarang gio malah mengendus - endus leher nalen vampire lo gio?
"makan dulu" nalen memukul lengan gio
"habis makan pulang ya, pengen peluk yang lama"
"tapi aku mau ke mall gimana? mau beli sesuatu biar di kamar ga sepi2 banget"
"sama siapa ke sana?"
"sendirian sih rencana nya"
"sama aku aja" gio memeluk nalen erat
"oke pak gio" nalen tertawa
karena asik mengobrol sambil menyuapi gio, akhirnya bekal yang nalen bawakan habis tak tersisa, "dah habis, kenyang ga?"
"kenyang banget, ga kuat bediri" gio menyandarkan wajahnya di dada nalen sambil mengusakkan wajahnya "modus dasar" nalen mengusap rambut gio dengan rasa bahagia
"bayinya alen kekenyangan ya?" nalen menarik - narik kedua pipi gio
"io kenyang banget, makanan nya juga enak banget, tapi ntar malem jadi laper" di akhir kata gio berbisik
"mau di masakkin daging lagi ntar malam?" tanya nalen
"maunya kamu" bisik gio lalu mengecup pipi nalen
gio terkekeh kembali menyembunyikan wajahnya di dada nalen, setelah pembicaraan singkat di ruang kerja gio, mereka langsung turun ke bawah karena nalen hendak ke mall di temani oleh pawangnya ygy.
aku pen up 1821 cuman masih bulan puasa😭
tahan aja dulu yaa, setuju kan? atau mau aku up cuman ga terlalu vulgar banget, mau ga?
oh iya satu lagi ini kan m-preg, nah maunya nalen di panggil apa nih? gio juga ntar di panggil apa kalo punya baby? komen yaa aku ngikut kalian aja
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-