[Note : Pure cerita baru, jdi bisa dibaca walau gk baca cerita sebelumnya. Cuma tokoh anak dr kisah sebelumnya, jdi TIDAK ADA penyambungan alur cerita. Yg jadi perbedaan sama yg sudah baca, mereka udh tahu gimana gilanya keluarga Burner🤐. So, happy reading!]
Ting!Suara pintu lift terbuka terdengar di telinga seorang gadis yang tadi menekan tombol elevator.
Tatapan mata sayu dan redup, juga dress yang dia kenakan kini tampak agak berantakan.
Sudah cukup menunjukkan bahwa dia sedang mabuk berat di sebuah klub mewah yang tengah ia pijak.
"Cepatlah menyingkir!" serunya berani kepada para pria di dalam lift. Gadis mabuk itu sedang menumpu tubuhnya di dinding agar tidak jatuh.
Ada enam pria berpakaian formal dengan setelan licin di dalam lift. Beberapa masih lengkap memakai jas hitam, dan beberapa sudah tertanggal meninggalkan kemeja saja di tubuh mereka.
Mereka bertatap-tatapan sekilas melihat gadis yang tidak sadar itu sedang menumpu kepalanya di tangan yang dia letakkan di dinding. Seolah benar-benar tidak sanggup melawan pusing di kepalanya.
"Apa kita salah lift?" ucap salah satu dari pria itu sembari melirik pada yang lain.
"Tidak, dia yang salah," jawab satunya lagi yang sedang bersedekap dada sembari menatap sekilas pada atas pintu lift. Jelas di sana tertulis 'Exclusive'. Lift khusus untuk para kalangan berada yang memiliki kamar VVIP juga menanam saham besar di kelab mewah di tengah kota itu.
Mereka melihat gadis itu sekali lagi. rambut halus berwarna cokelat gelap namun mengkilap itu tampak agak berantakan. Gadis yang tadi sempat mereka bahas.
"Tunggu ...," gumam salah satunya. Dan setelah benar-benar mengingat bahwa memang gadis itu yang sempat menjadi topik pembicaraan mereka. Mereka segera menoleh ke arah lift posisi paling belakang.
Pada seorang pria yang tidak bereaksi sama sekali ketika pintu lift terbuka. Satu pria yang berada di barisan paling belakang sedang bersender di dinding sembari bersedekap dada. Dia memakai kemeja putih tanpa dasi yang keluar dari lingkaran celana hitam yang dia kenakan. Dengan kedua lengan kemejanya tergelung sampai bawah siku, dililit dengan arloji mahal di salah satu pergelangannya.
Mata elang berwarna amber yang menatap lurus namun dingin pada gadis di luar lift. Pria itu kemudian agak menaikkan dagunya sembari berkata.
"Keluar," perintahnya terdengar arogansi dan nada orang penting di dalam suaranya.
Membuat yang lain bertatap-tatapan sekilas, sebelum beberapa saat kemudian beranjak dari tempat masing-masing untuk keluar dari dalam lift.
Salah satu dari mereka yang keluar itu menatap lama pada pria yang masih tidak bergeming dari posisinya tadi. Seolah merasa ada rencana buruk yang muncul di otak pria itu. Membuat pria dengan nuansa dingin tersebut menatapnya balik agak lama, seolah sedang memberikan aba-aba sebelum dia menoleh kembali pada gadis yang masih berusaha bergerak dari tempatnya.
Gadis mabuk itu meraba dinding untuk bisa masuk lift, meraba tombol dan menekan asal, salah satunya tombol tutup membuat kedua pintu lift menyatu. Dia membungkuk dengan menyipitkan matanya guna melihat lebih baik pada tombol LG. Menekan berkali-kali seolah yang ada di kepalanya hanya ingin turun dari lantai dua kelab mewah itu lalu pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dance With The Devil [COMPLETE☑️]
Romance[COMPLETE/TAMAT] ⚠️WARNING! ADULT-DARK ROMANCE MATURE STORY! BERADEGAN KEKERASAN⚠️ "If we fuck, you'll remember, and even if you don't, your body will." -Eizer Nevorius Kingswell Burner Terbiasa dengan kekayaan, kekuasaan, dan kedudukan. Membuat pri...