★ Ending a Story of Dance With The Devil ☆

7.7K 924 912
                                    

Sumpah, g nyangka bisa ngetik
dan update hari ini🫨🫨

Absen sbelum baca☝🏻
G kaget kn kalian baca judul sub-bab👀

Tebak, happy or bad ending👀

Klik☝🏻song, and happy reading❤️

🎵Playlist : Ruins-Ledger

-DWTD-

Ísafjörður, Vestfirðir, Islandia 05.45 PM.

Eizer menabrak beberapa dokter dan perawat yang dia lewati di lorong ketika tampak begitu tergesa ketika baru keluar dari lift. Wajah tenang yang selalu pria itu tampakkan kini terlihat sangat khawatir setelah mendapatkan informasi bahwa akses kamar elektronik Claurence telah rusak sepenuhnya dari dalam, gagang pintunya juga dirusak. Seolah Claurence benar-benar sengaja melakukan hal tersebut agar tidak ada yang bisa masuk ke kamarnya.

Para dokter dan perawat yang berkerumun di luar kamar Claurence segera menyingkir ketika Eizer datang. Eizer mengeluarkan kartu akses Burner miliknya untuk dia sentuhkan dengan kasar di akses pintu yang sudah mati. Namun tetap Eizer lakukan dengan kasar ketika isi kepalanya benar-benar kalut dan penuh diisi oleh pemikiran-pemikiran buruk, juga yang terburuk dari yang paling buruk.

Suara berisik televisi dari dalam di mana suaranya disetel volume paling full membuat suara reporter terdengar nyaring sampai luar. Seolah sengaja meredam suara di dalam.

Eizer mendobrak pintu tersebut dengan mudah di percobaan kedua ketika dobrakan paksa itu langsung menghancurkan engsel pintu saat para dokter pria juga ikut mendobrak paksa. Eizer benar-benar berantakan ketika dia masuk dengan sangat tergesa.

Melihat Claurence yang duduk bersimpuh di kasur dengan sebuah pistol yang tergenggam kuat di kedua tangannya ketika ujung pistol sudah masuk ke dalam mulutnya yang terbuka, membidik isi kepalanya dengan kedua mata yang terpejam begitu erat, terus basah dialiri oleh air matanya yang tidak pernah berhenti mengalir.

Eizer dengan sangat cepat berlari ke arah Claurence ketika seruan frustasi pria itu tidak dia keluarkan sebab takut dia akan terlambat sedetik saja. Eizer secepat kilat melompat ke arah Claurence, menggenggam kuat kedua tangan gadis itu dengan tubuhnya yang begitu terguncang. Secepat kilat mengeluarkan pistol dari mulut Claurence ketika gadis itu tampak sangat terkejut sekaligus terguncang, sehingga pelatuk di kedua jarinya tertarik membunyikan ledakan begitu besar ketika Eizer dengan sangat-sangat gesit seperempat detik mengarahkan ujung pistol untuk tembus ke langit-langit.

"Please, don't do this, Claurence."

Eizer menutup matanya sangat frustasi tak bisa mengungkapkan semua hal yang sangat berantakan di kepalanya. Dia menggenggam kuat kedua tangan Claurence di antara mereka ketika lutut mereka bersentuhan satu sama lain. Pria itu tampak luruh sebab akan melampaui batas yang bisa dia tampung selama ini jika dia kehilangan Claurence dalam hidupnya.

Dia butuh Claurence untuk tetap membuatnya waras.

Claurence membuka matanya ketika percobaan bunuh dirinya digagalkan, terlewat sedetik saja, Eizer akan menemukannya dalam keadaan tewas.

Wajah gadis itu sangat basah dengan air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir, seolah dia tidak punya apa-apa untuk melampiaskan semua yang dia rasakan selain air mata yang dia keluarkan. Claurence menatap kosong ke arah Eizer dengan matanya yang sama sekali tidak punya cahaya untuk melanjutkan kehidupannya. Claurence merasa tangannya digenggam begitu keras oleh Eizer sampai tangan mereka bergetar, saking eratnya Eizer menggenggam kedua tangan Claurence yang memegang pistol.

Dance With The Devil [COMPLETE☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang