★ Part 4 : Mad Girl ☆

13.6K 793 87
                                    

Clau membanting kuat pintu mobilnya agar tertutup setelah masuk. Gadis itu menggenggam kuat stir mobilnya dengan kedua tangan.

Pikirannya begitu kacau, mata abu-abu gadis itu menatap ke arah gedung megah tempat dia interview tadi dari dalam mobil. Clau mendongak menatap lantai atas sembari makin mengeratkan jari-jarinya di stir mobil, membuat buku-buku jarinya memutih.

Sialan! Pria yang sempat dia ayunkan pistol ketika wajah pria itu tidak terlihat akibat tertutup oleh perban beberapa minggu yang lalu adalah pria yang dia temui tadi malam?! Bukan hanya bertemu, mereka-menghabiskan-waktu-di-ranjang.

“Oh sial,” umpat Clau tidak henti sembari menggeleng pelan tidak menyangka. “Ini mimpi buruk.” Clau memukul stir mobilnya.

Clau kemudian mengarahkan kaca dalam mobil ke arah wajahnya lalu membuka ikatan dasi yang melilit di lehernya, dan melepas beberapa kancing untuk menampakkan permukaan bawah lehernya.

Tadi malam bukan mimpi, dia masih bisa melihat dengan jelas bekas merahnya di sana.

Siapa yang menyangka Eizer Burner—aset dendamnya—adalah pria yang ada di ranjang yang sama dengannya tadi malam?!

Clau menyenderkan dengan kasar belakang kepalanya di kursi mobil sembari menutup mata sambil memijat pelipisnya.

Kau dipermainkan! Dia sengaja melakukan ini!

Clau memukul kepalanya pelan beberapa kali menyadari kebodohan sekaligus kesalahan besar yang dia lakukan.

Ini adalah langkah paling awal untuk dia menjalankan rencana balas dendam yang sudah dia rancang selama bertahun-tahun sebelum memutuskan terbang ke negara La France itu. Dan dia sudah mengacaukan rencananya sendiri di langkah pertama. Benar-benar sialan.

Clau memang mendengar bahwa pria itu seperti ledakan—tidak terduga. Namun dia tidak menyangka jika Eizer akan mengambil langkah seperti itu untuk membalas, atau bahkan mempermainkan dirinya atas penyerangan yang dia lakukan kemarin.

Apa yang ada di pikiran pria itu? Apa yang sedang dia rencanakan? Percakapan apa yang mereka bicarakan tadi malam sehingga Eizer dapat mengejeknya seperti tadi?

Clau menggigit bibir bawahnya kuat-kuat.

“Berpikir, Clau, berpikir.” Claurence mengetuk-ngetuk kepalanya beberapa kali sembari menutup mata.

Langkah apa yang akan dia lakukan sekarang untuk tetap bisa masuk ke dalam lingkaran neraka pria itu? Pria itu pasti tidak akan menerimanya sebagai sekretaris setelah melihat interview paling buruk yang pernah dia lihat. Bahkan tidur dengan pria itu tidak ada dalam rencananya.

Clau merasa kepalanya ingin meledak. Pria itu ternyata memang tidak terduga.

Namun, dibalik segala rencana awalnya yang berantakan.

Clau membuka matanya, mengerutkan wajahnya jengkel ketika bayangan wajah ketus Eizer tadi ada di kepalanya.

Semua keangkuhan, kesombongan, kearoganan pria itu begitu menjengkelkan! Setiap kalimat yang keluar dari bibirnya, ekspresi yang dia tunjukkan padanya, dan tatapan mata yang menatap ke arahnya. Dia terlihat begitu arogan!

Sering dia berhadapan dengan berbagai orang-orang sombong, namun tidak pernah sekali pun dia melihat keangkuhan mutlak seperti yang ditunjukkan Eizer padanya. Seolah dengan tatapannya saja, dia dapat memandang rendah orang lain.

Clau menarik punggungnya dari kursi lalu meraih tasnya untuk mengeluarkan laptop.

Clau mengutak-atik laptopnya sebelum menghubungi seseorang lewat sana.

Dance With The Devil [COMPLETE☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang