★ Part 47 : Obedient Girl ☆

9.4K 702 691
                                    

Argh, dia sangat marah mendengar hal itu keluar dari bibir Eizer.

Namun, dia tidak punya pilihan selain melangkahkan kakinya ke arah Eizer dengan bibir yang digigit kuat-kuat.

"Buka ini, sialan!" Clau menyerahkan sebelah tangannya yang menjadi alasan peristiwa berantakan di sana. Apa yang akan dilakukan si bajingan Eizer ini?!

Eizer melirik tidak tertarik pada tangan Claurence yang tertahan dengan borgol miliknya. Mengalihkan mata tajam berwarna amber itu pada gadis nakalnya yang menjadi pemarah lagi.

"Akan kulakukan setelah kau membayar apa yang kau perbuat barusan," Eizer berucap dingin dan tenang.

"Membayar pakai apa, Eizer?! Kau sudah banyak uang! Kau tidak perlu apa pun! Aku sangat heran padamu. Kau benar-benar tidak terlahir waras! Apa yang harus kulakukan?!" Clau meledak, dia menggeram kesal dengan menggigit bibir bawahnya kuat-kuat yang kali ini sampai berdarah.

"Jadilah gadis penurut sebentar, Naughty Girl." Eizer melirik ke arah bibir Claurence yang terluka.

Clau yang mendengar hal tidak masuk akal itu menautkan kening keras, tak mengerti. "Gadis penurut apa maksudmu?! Gadis nakal, gadis baik, gadis penurut. Apa yang sedang kau maksud?!" Clau makin kuat menggigit bibir bawahnya menahan kekesalan yang sudah sampai di ubun-ubunnya. Tak kuasa menghadapi sikap tenang dan licik Eizer.

"Seperti tadi, persis ketika kau minta maaf dan mengatakan akan menebus kesalahanmu seperti gadis penurut."

Ucapan Eizer membuat Claurence makin tidak mengerti. Gadis itu sampai kehilangan tenaga untuk menunjukkan ketidakpahamannya dengan sikap Eizer. "Kau benar-benar tak waras. Pantas saja tidak seorang pun yang betah bersamamu! Apa yang kau maksud?"

"D'Angelo, jangan buat kesabaranku benar-benar habis padamu. Bereskan kekacauan yang kau buat, atau kau akan mengalami hal lebih menyakitkan," ancam Eizer benar-benar sakit telinganya dengan ucapan Claurence. Gendang telinganya sudah overdosis pecah sekarang, ketika terus diteriaki sesuatu oleh Claurence dengan tanda seru di belakang tiap kalimat yang gadis itu ucapkan. Dia tidak pernah mendengar orang lain meninggikan suara di hadapannya sejak kecil.

Gelagat yang selalu dia lihat dari orang lain terhadapnya adalah persis seperti Madam Mary tadi, dengan pandangan patuh menunduk ke lantai, nyaris sangat membungkuk, dan suara pelan ketakutan tiap kata hanya mengandung kesan ingin membuat dia puas.

Dan gadis di depannya ini, adalah satu-satunya orang yang berani melakukan hal terbalik dari itu bahkan ketika dia mencoba memanfaatkannya.

"Patuh pada perkataanku untuk membayar apa yang sudah kau lakukan barusan, tanpa banyak membantah."

Perkataan mutlak Eizer membuat Clau mau tak mau menundukkan kepalanya kembali untuk menghadap lantai, kedua tangannya masih dengan kuat mengepal, disertai dengan bibir yang terus dia gigit walau sudah terluka. Napasnya yang memburu sebab sangat kesal dia paksa untuk tahan.

Jadi gadis penurut, jadi gadis penurut, jadi gadis penurut. Claurence merapalkan mantra dalam hati yang terus dia sebut agar tidak meledak lagi, yang dia takut akan membahayakan Madam Mary nantinya.

Gadis penurut, gadis penurut, gadis penurut. Clau menutup matanya sebentar untuk menetralkan amarah di balik dadanya yang sangat sulit dia kendalikan, dia bukan tipe seperti itu.

"Bagus, sekarang mendekat padaku." Melihat Claurence yang berusaha setengah mati tidak mengeluarkan perkataan makian padanya membuat Eizer sedikit puas.

Mendengar itu Clau membuka kembali matanya, di segala usahanya untuk tidak membantah, namun dia masih tidak bisa menyembunyikan tatapan tajam dan marah ke arah Eizer.

Dance With The Devil [COMPLETE☑️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang