Dance With The Devil [COMPLETE☑️]

★ Part 63 : Quarrel ☆

Kok kalian pd mau ad badai nih kykny hbs bca komen2🤣
Trust issue sm yg manis2😭
Klian g mau apa yg anteng adem ayem😊 mlh mencari badai dan nunggu badai😊🤣🤣🤣

Wkwkkwwk absen yuks,
and happy reading🫶🏻❤️

-DWTD-

Ottawa, Ontario, Canada 09.23 PM.

Prang!

Eizer melempar gelas yang ada di meja yang paling dekat dia raih untuk dia hempaskan jauh ke lantai. "That's not my fucking fault," ucap Eizer sinis pada Aksel yang sedang duduk di kursi kerjanya, melirik tak kalah dingin ke arah pecahan gelas yang jauh terlempar oleh Eizer yang duduk di kursi beseberangan darinya. "Why don't you just handle everything yourself, huh? You're such a fucking liar." Eizer menunjuk sinis wajah ayahnya. "What do you expect after what you have done to me? Such a fucking perfect job with that bullshit?" Eizer menepis tumpukan berkas di meja kerja Aksel ke samping sampai semuanya terbang berceceran di lantai. "All you ever do is blame me, while you just fucking sitting there and always try to fuck me up!"

Eizer melempar berkas sisa yang masih ada di meja Aksel ke arah ayahnya membuat Aksel berdiri membuat Eizer ikut berdiri.

"So, after all you think you have done a fucking great job?" tekan Aksel ketika suasana sudah sangat panas sejak awal. Aksel melempar pajangan mahal di mejanya ke samping sampai pecah juga di lantai untuk makin memicu frustasi anaknya.

Eizer tampak tertawa rendah sembari membuang wajahnya sekilas dari Aksel sebelum menatap ayahnya kembali. "All you do is commit illegal work, and you want everything to go perfectly? That's what you get when you do that!" seru Eizer bersamaan dengan pintu kantor Aksel yang terbuka, terdengar seruan Hazeline ketika mendengar kericuhan sampai luar ruangan.

"Eizer! Aksel! Stop fighting!" Perkataan Hazeline yang sedang melangkah lebar ke arah mereka tak dihiraukan oleh keduanya yang terus saling meninggikan intonasi suara masing-masing untuk membalas perkataan satu sama lain.

Bahkan kali ini Eizer menunjuk kembali wajah Aksel yang langsung disingkirkan oleh ayahnya.

"You're such a fucking bastard!" seru Eizer yang disambut makian kasar lain dari Aksel ketika Hazeline sudah berada di samping anaknya. Menarik tubuh besar Eizer yang tak bergerak ketika mereka terus bertengkar.

"You're son of a bitch," ucap Aksel tak kalah tajam melirik Eizer menghina dari atas ke bawahs membuat Hazeline menatap syok wajah Aksel yang tampak keras sebab amarah pun tak luput darinya.

Eizer sekali lagi tertawa rendah namun kali ini lebih nyaring. "Who wants you to be someone's fucking father? I would rather die than choose you to be a fucking father."

Hazeline menarik lebih kuat tubuh Eizer untuk menjauh dari Aksel yang bahkan ketenangannya sampai bisa terusik. Kedua pria yang dikenal sangat tenang satu sama lain itu benar-benar bisa meledak ketika dihadapkan.

"Do you think I want you to be my fucking son?"

"And do you think I want to be your fucking son?!" Eizer tertawa rendah menghina.

"Aksel, stop it right now!" Hazeline terus menarik Eizer yang kali ini agak termundur ke belakang sebab sebelah lengannya dipeluk erat dan ditarik ke belakang oleh ibunya. "Eizer! Keluar dari sini!" Kericuhan benar-benar tak bisa dihindari jika mereka berada di ruangan yang sama. Bahkan situasi sekitar mereka begitu berantakan.

"If i had a choice, i would be your fucking enemy and kill you with my own hands." Lanjutan makian tak terkendali Eizer yang dia biarkan tertumpah lewat bibirnya membuat Aksel kini yang tertawa rendah.